Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Terungkap Misteri Nasi Goreng di TKP Pembunuhan di Subang, Yosef Yakin Bukan Punya Amel, lalu Siapa?
Akhirnya terjawab misteri nasi goreng yang menjadi sorotan polisi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
SURYA.co.id - Akhirnya terjawab misteri nasi goreng yang menjadi sorotan polisi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Diduga, sisa nasi goreng yang ditemukan di rumah Tuti Suhartini yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan itu bukan bekas dari korban Amalia Mustika Ratu.
Hal itu diketahui dari cara nasi goreng itu diletakkan di piring.
Menurut Yosef Hidayah, suami Tuti dan ayah Amel, nasi goreng yang ada di TKP itu diletakkan langsung di dalam piring.
Itu diketahui saat Yosef ditunjukkan fotonya oleh penyidik saat diperiksa pada Kamis (25/11/2021).
Baca juga: UPDATE Kasus Subang: Yosef, Danu dan Arigi Anak Mimin Dicecar Posisinya di Malam Pembunuhan, Kenapa?
Menurut Yosef melalui kuasa hukumnya Fajar Sidik, hal itu sangat berbeda dengan kebiasaan Amel selama ini.
Dikatakan, selama ini ketika malam dan lapar, Amel kerap memesan makanan melalui ojek online.
"Amel tidak pernah masak, biasanya online, belanja ke luar," kata Fajar dikutip dari channel youtube Misteri Mbak Suci, Rabu (1/12/2021).
Saat membeli makan seperti nasi goreng, biasanya Amel tidak langsung menaruh makanannya itu di piring, tetapi meletakkan makanan berikut bungkusnya di atas piring.
"Kalau kebiasaan amel, sama kertasnya di atas piring. Kalau ke penyidik, langsung ke piring," kata Fajar.
Fajar juga memastikan bahwa Yosef tak melihat adanya nasi goreng itu sebelum pergi meninggalkan rumah pada Selasa (17/8/2021) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Seperti diketahui, saat malam pembunuhan itu Yosef meninggalkan Tuti dan Amel di rumah untuk pergi ke rumah istri mudanya di daerah Ciseuti, Subang.
"Sebelum berangkat jam 9 sekian ke rumah ciseutitidaka da nasi goreng di meja. Ketika disodorkan penyidik gambar foto nasi goreng, apa yang ditanyakan penyidik, Pak Yosef menjawab tidak pernah melihat keberadaan nasi goreng. Meja itu bersih. Nasi goreng itu baru," ungkap Fajar.
Selain nasi goreng, di TKP itu juga ditemukan bungkus makanan lainnya, dan Yosef lagi-lagi tak mengetahui hal itu.
Danu Batal Beli Nasi Goreng
Entah kebetulan atau disengaja, di malam pembunuhan itu, saksi MUhammad Ramdanu alias Danu mengaku sempat akan beli nasi goreng tengah malam saat pembunuhan terjadi.
Dalam pengakuan Danu di channel youtube Ki Anom, ia mengaku semat melintasi rumah korban sekitar pukul 03.00 untuk membeli masi goreng.
Namun, karena penjual nasi goreng sudah tutup, dia akhirnya pulang ke rumah.
Saat melintas di TKP, dia melihat ada dua sosok pria dan wanita msterius usianya dipekirakan 25 tahunan.
Ternyata, pengakuan Danu itu dicabut saat diperiksa ulang untuk penandatanganan berita acara perkara (BAP) di Polres Subang.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan mengatakan kliennya tidak keluar rumah jam 3 pagi di hari pembunuhan di Subang itu.
Pernyataan Danu sebelumnya diklarifikasi dalam kanal YouTube Misteri Mbak Suci.
"Kalau sampai saat ini Danu meyakini pada hari H itu tidur selaras dengan jawaban ibu dan bapaknya," katanya.
Achmad Taufan menjelaskan alasan Danu tidak konsisten dalam memberikan pernyataan. Hal tersebut berkaitan dengan psikologis.
Rasa tegang dan terpukul harus mengalami kejadian tragis di usia muda mempengaruhinya. "Kami dari kuasa hukum bisa memaklumi bahwa Danu ini masih sangat muda dan di usia muda mengalami kejadian luar biasa."
"Kadang di-BAP ingat kejadian ini ya disampaikan, ingat ini ya disampaikan. Masuk kantor polisi juga mungkin baru kali ini," tambahnya.
Achmad Taufan mengatakan Danu telah meluruskan pernyataan sebelumnya. "Keadan psikologis dia ini yang mungkin membuat beliau sempat dari pemeriksaan yang lama dan hari ini sempat berbeda-beda. Danu sudah mengakui yang harus diluruskan," ujarnya.
Cuma Satu Ponsel Amel yang Ketemu

Sementara itu, terkait ponsel milik Amalia Mustika Ratu yang ditanyakan penyidik, Fajar mengungkapkan saat itu Yosef disodorkan beberap dus bungkus hp, bukan ponselnya.
“Kita dipanggil Polda di BAP, ada pertanyaan terkait kepemilikan dus handphone, bukan handphone-nya ya,” ujar Fajar Sidik.
Kemudian kuasa hukum Yosef itu menjelaskan Yosef menunjukkan dari 11 dus ponsel yang diperlihatkan penyidik tiga di antaranya milik sang anak, Amalia Amalia.
Selain itu, Yosef juga menjawab satu dus Handphone lainnya serupa dengan milik sang istri, Tuti Suhartini.
Selain dus atau bungkus hp, penydiik juga menunjukkan satu ponsel milik Amel.
Apakah ini berarti ponsel Amel sudah ketemu?
Informasi yang dihimpun dari tribun jabar, polisi memang sudah menemukan ponsel Amel yang sempat hilang.
Seperti diketahui, setelah pembunuhan di Subang itu terjadi, tiga ponsel milik Amalia hilang, yakni IPhone 12, Ipad dan Samsung M12.
Ponsel Amel yang ketemu itu diduga sempat terlacak oleh seseorang.
Youtuber bernama Anjas ini mendapat informasi mengenai ponsel Amel dari seseorang yang menghubunginya via Instagram.
Seseorang itu mengirimkan data provider nomor Amel dan titik koordinat terakhir keberadaannya setelah kejadian.
Dijelaskan Anjas, salah satu ponsel Amel yang bermerek Samsul M12 itu terakhir masih aktif (hidup) pada tanggal 18 Agustus 2021 pukul 7.38 WIB.
Dari data itu, Anjas lalu mengurai kronologi kejadian sebelum dan setelah jam tersebut.
Dari pengakun Yosef kepada sejumlah media disebutkan jika dia mendatangi lokasi pembunuhan pada pukul 7.15 WIB
Kemudian pada tanggal 07.24 Yosef menelpon Amel untuk memastikan posisi mobil Alphard yang tidak seperti biasa.
Namun, saat itu Yosef mengaku tidak bisa berkomunikasi dengan Amel.
Yosef lalu menghubungi Yoris, anak sulungnya sekitar pukul 07.26 dan saat itu diangkat Yanti, istri Yoris.
Setelah itu Yosef bertemu Mang Ujang untuk mengabarkan kondisi rumahnya.
Kemudian Yosef menuju ke lokasi Polsek Jalancagak.
Dari kronologis ini lalu dicocokkan posisi koordinator ponsel Amel terakhir.
Ternyata posisi ponsel Amel itu berada di tengah-tengah antara rumah TKP dengan Polsek Jalancagak.
Apakah itu berarti ponsel Amel dibawa Yosef atau posisi ponsel itu dilewati Yosef. Anjas enggan memastikan.
Apalagi, sebelum ke Polsek Jalancagak, Yosef juga sempat mampir di rumah Danu yang lokasinya juga berada di tengah-tengah antara rumah TKP dengan Polsek Jalancagak.
Termasuk apakah pelaku pembunuhan itu berada di sekitar lokasi itu, Anjas juga enggan memastikan.
Menurut Anjas polisi pasti sudah mengantongi data tersebut sebagai bahan penyelidikan. (Tribun Jabar)