Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Terungkap Misteri Nasi Goreng di TKP Pembunuhan di Subang, Yosef Yakin Bukan Punya Amel, lalu Siapa?
Akhirnya terjawab misteri nasi goreng yang menjadi sorotan polisi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Danu Batal Beli Nasi Goreng
Entah kebetulan atau disengaja, di malam pembunuhan itu, saksi MUhammad Ramdanu alias Danu mengaku sempat akan beli nasi goreng tengah malam saat pembunuhan terjadi.
Dalam pengakuan Danu di channel youtube Ki Anom, ia mengaku semat melintasi rumah korban sekitar pukul 03.00 untuk membeli masi goreng.
Namun, karena penjual nasi goreng sudah tutup, dia akhirnya pulang ke rumah.
Saat melintas di TKP, dia melihat ada dua sosok pria dan wanita msterius usianya dipekirakan 25 tahunan.
Ternyata, pengakuan Danu itu dicabut saat diperiksa ulang untuk penandatanganan berita acara perkara (BAP) di Polres Subang.
Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan mengatakan kliennya tidak keluar rumah jam 3 pagi di hari pembunuhan di Subang itu.
Pernyataan Danu sebelumnya diklarifikasi dalam kanal YouTube Misteri Mbak Suci.
"Kalau sampai saat ini Danu meyakini pada hari H itu tidur selaras dengan jawaban ibu dan bapaknya," katanya.
Achmad Taufan menjelaskan alasan Danu tidak konsisten dalam memberikan pernyataan. Hal tersebut berkaitan dengan psikologis.
Rasa tegang dan terpukul harus mengalami kejadian tragis di usia muda mempengaruhinya. "Kami dari kuasa hukum bisa memaklumi bahwa Danu ini masih sangat muda dan di usia muda mengalami kejadian luar biasa."
"Kadang di-BAP ingat kejadian ini ya disampaikan, ingat ini ya disampaikan. Masuk kantor polisi juga mungkin baru kali ini," tambahnya.
Achmad Taufan mengatakan Danu telah meluruskan pernyataan sebelumnya. "Keadan psikologis dia ini yang mungkin membuat beliau sempat dari pemeriksaan yang lama dan hari ini sempat berbeda-beda. Danu sudah mengakui yang harus diluruskan," ujarnya.
Cuma Satu Ponsel Amel yang Ketemu

Sementara itu, terkait ponsel milik Amalia Mustika Ratu yang ditanyakan penyidik, Fajar mengungkapkan saat itu Yosef disodorkan beberap dus bungkus hp, bukan ponselnya.