Biodata Arteria Dahlan: Politikus PDIP, Viral Usai Bela Ibu yang Dimaki Wanita Ngaku Anak Jenderal
Berikut Biodata Arteria Dahlan, Politikus PDIP yang Viral Usai Cekcok dengan Wanita yang mengaku anak Jenderal TNI Bintang 3.
Penulis: Abdullah Faqih | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id, - Berikut Biodata Arteria Dahlan, Politikus PDIP yang Viral Usai bela ibunya yang dimaki wanita mengaku anak Jenderal TNI Bintang 3.
Sosok Arteria Dahlan sudah tak asing lagi untuk sebagian masyarakat Indonesia.
Politikus asal PDI Perjuangan ini kerap disorot dengan sejumlah pernyataan-pernyataannya.
Terbaru, Arteria Dahlan menjadi sorotan usai terlibat cekcok dengan seorang wanita di Bandara Soekarno Hatta.
Hal tersebut diketahui dari video viral yang diunggah oleh akun @ahmadsahroni88.
Di video itu, si wanita muda menggunakan sweater merah muda tua dan berbaju serta bercelana warna cokelat. Dia memegang seorang lelaki berkacamata serta berkaus hitam.
Terlihat, dia begitu emosi dan sembari menunjuk ke arah perempuan tua. Wanita muda itu juga melontarkan makian.
"Gimana nggak ngehalangin gue, ada dia dengan barang-barang segitu banyaknya. Hai diam saja ibu. Apa saya harus cium tangan sama ibu? Siapa ibu? Aneh," ujar wanita tersebut kepada ibunda Arteria.
Tak terima dimaki-maki, ibunda Arteria lantas menyebut wanita tersebut tidak memiliki sopan santun.

"Saya nggak nyuruh kamu cium tangan. Tidak punya sopan santun sama sekali," balas ibunda Arteria.
Namun, sang wanita tak terima disebut tidak memiliki sopan santun dan kembali memaki ibunda Arteria.
Bahkan, wanita tersebut membentak dengan menunjuk-nunjuk ke arah ibunda Arteria.
Sontak, ibunda Arteria kembali menyebut wanita tersebut tidak memiliki sopan santun.
"Kamu kok enggak punya sopan santun. Pantas kamu ngomong kayak gitu? Gila kamu ya," ujar ibunda Arteria.
"Kenapa? Kamu kok ngatain saya orang gila. Kamu yang gila, elu yang gila," ucap sang wanita.
Sementara, Arteria Dahlan yang di samping ibunya sempat diam. Namun, dia kemudian menanyakan sosok jenderal bintang 3 TNI yang dimaksud si wanita muda.
Wanita muda itu kemudian menyebut, bahwa jenderal TNi buntang 3 itu adalah ayahnya. Namun, dia tidak menyebut detail nama dan tempat dinasnya.
"Yang kamu sebut jenderal bintang 3 tadi siapa," tanya Arteria Dahlan.
Si wanita sembari mengomel menyebut, "Ayah saya," katanya.
Tak lama kemudian, wanita muda itu meninggalkan lokasi dan menuju ke mobil Mitsubishi Pajero warna hijau dan menggunakan plat nomor TNI AD.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebab adu mulut di bandara tersebut dan mengundang banyak penumpang lainnya.
Dalam keterangan videonya,akun @ahmadsahroni 88 menyebutkan, bahwa Arteria Dahlan adalah sahabatnya. Di kalimat terakhir, dia menjawil akun @puspentni.
Berikut isi lengkap keterangan video yang ditulis @ahmadsahroni88 :
Sahabat saya Aretria dahlan @arteriadahlan baru Kejadian di bandara seperti terlihat di video...Dan si perempuan memaki maki org tua sahabat saya , bagaimana menurut Kalian ??
Pantas kah Wanita yg di video seperti itu kepada seorang Ibu kita ??
Wahit tersebut pake Mobil dinas TNI warna Hijau... Apakah benar wanitu itu istri dr seorang Pejabat TNI AD ??
Sy posting ini agar bermanfaat buat pra wanita yg ga pantas memaki org tua kaya di video tersebut.. Sombong kali...
@puspentni tolong di cari pak Mobil dinas tersebut.. agar di beri pelajaran yg sopan sm ibu kita.
Berikut Surya.co.id merangkum Profil dan Biodata Arteria Dahlan
Biodata Arteria Dahlan
Arteria Dahlan merupakan seorang politisi asal PDI Perjuangan yang lahir di Jakarta, 7 Juli 1975.
Tak hanya sebagai politisi, Arteria Dahlan juga berprofesi menjadi pengacara.
Pada 23 Maret 2015, Arteria Dahlan dilantik sebagai anggota DPR RI mewakili daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VI menggantikan Djarot Syaiful Hidayat.
Kala itu, Djarot Syaiful Hidayat terpilih menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP.
Di bidang hukum, Arteria Dahlan meniti karier sebagai interenship di kantor hukum Hadiputranto, Hadinoto & Partners dari 1999-2000.
Setelah itu, Arteria bekerja sebagai lawyer di kantor hukum Hutabarat, Halim & Rekan dari 2000-2002.
Arteria kemudian bekerja sebagai Senior Lawyer selama 2002-2005 di Bastaman & Co dilanjutkan sebagai partner di kantor yang sama dari tahun 2005-2009.
Barulah di tahun 2009, Arteria Dahlan membangun kantor hukum sendiri bernama Arteria Dahlan Lawyers.

Ia juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Serikat Pengacara Indonesia.
Tak hanya itu, lulusan Ilmu Hukum Universitas Indonesia tahun 1999 ini juga menjadi Kuasa Hukum untuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Arteria Dahlan merupakan politisi PDIP yang kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2019-2024.
Pria berusia 44 tahun itu maju dari daerah pemilihan Jawa Timur VI meliputi Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kota Blitar, dan Kota Kediri.
Dalam Pileg 2019, Arteria meraih suara yang cukup banyak, sebesar 108.259 yang mengantarkannya kembali ke Senayan.
Pada periode lalu, Arteria Dahlan menjabat sebagai anggota Komisi III DPR RI.
Berasal dari Fraksi PDI-P, Arteria Dahlan membawahi bidang Hukum, HAM, dan Keamanan.
Riwayat Pendidikan
Arteria Dahlan mengenyam pendidikan dasar di SDN Gunung 01 Pagi dari tahun 1981-1987.
Kemudian melanjutkan ke SMPN II Jakarta Selatan dari 1987-1990.
Setamat SMP, Arteria melanjutkan pendidikannya ke SMAN 70 Bulungan Jakarta dari tahun 1990-1993.
Lulus SMA, Arteria mengambil jurusan diploma Teknik Elektro di Universitas Trisakti dari tahun 1993-1999.
Selain diploma, Arteria juga mengambil S1 Ilmu Hukum Universitas Indonesia dari 1994-1999.
Setelah meraih gelar sarjana, Arteria mengambil S2 Ilmu Hukum Ketata Negaraan di universitas yang sama dari tahun 2012-2014.
Berikut Riwayat Pendidikan Arteria Dahlan:
- SDN Gunung 01 Pagi 1981 - 1987
- SMPN II Jakarta Selatan 1987 - 1990
- SMAN 70 Bulungan Jakarta 1990 - 1993
- Diploma Teknik Elektro Universitas Trisakti 1993 - 1999
- S1 Ilmu Hukum Universitas Indonesia 1994 - 1999
- S2 Ilmu Hukum Ketata Negaraan Universitas Indonesia 2012 - 2014
Riwayat Organisasi
Dewan Pembina Yayasan Arteria Dahlan Center sejak tahun 2015
Ketua Badan Bantuan Hukum & Advokasi Pusat DPP PDIP 2010 - 2015
Anggota Komite Bandung PSSI 2009 - 2011
Kuasa Hukum & Tim Legal Sekretariat PSSI 2006 - 2009
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Serikat Pengacara Indonesia 2005 - 2015
Ketua Bidang Hukum & Advokasi DPP Taruna Merah Putih 2005 - 2010
Sekertaris Jenderal OB Persatuan Squash Indonesia ( PB PSI) 2004 - 2009
Dewan Penasehat Lembaga Kajian Keilmuan FHUI 1999 - 2015
Usul Polisi, Jaksa dan Hakim Tak di-OTT KPK
Arteria Dahlan mengusulkan agar aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan hakim tidak dapat ditangkap melalui instrumen operasi tangkap tangan (OTT).
Usulan Arteria ini pun langsung jadi polemik dan ditanggapi sejumlah mantan pegawai KPK.
Saat dihubungi kompas.com ( grup surya.co.id), Arteria menyebut aparat penegak hukum itu adalah simbol negara yang harus dijaga marwah kehormatannya.
"Sebaiknya aparat penegak hukum, polisi, hakim, jaksa, KPK, itu tidak usah dilakukan instrumen OTT terhadap mereka. Alasannya pertama mereka ini adalah simbolisasi negara di bidang penegakan hukum, mereka simbol-simbol, jadi marwah kehormatan harus dijaga," kata Arteria saat dihubungi, Jumat (19/11/2021).
Politikus PDI-P itu berpandangan, OTT selama ini justru membuat gaduh dan menyebabkan rasa saling tidak percaya (distrust) antarlembaga.
Oleh sebab itu, menurut Arteria, OTT hendaknya tidak dimaknai sebagai satu-satunya cara untuk melakukan penegakan hukum.
Ia meyakini, lembaga-lembaga penegak hukum memiliki penyidik-penyidik yang andal sehingga dapat menguak sebuah kasus korupsi dengan melakukan konstruksi perkara, tidak hanya lewat OTT.
"Bukan hanya disharmoni lagi, sehingga hubungannya pada rusak, sehingga jauh dari apa yang dicita-citakan. Sedangkan kalau hanya untuk melakukan penegakan hukum ya kita masih bisa punya instrumen-instrumen yang lain," kata Arteria.
Secara khusus, ia mengapresiasi langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam penanganan kasus suap dan gratifikasi Bupati Kabupaten Hulu Sungai Utara Abdul Wahid yang bermula dari OTT terhadap salah satu kepala dinas.
"Kemarin baik sekali Pak Firli, yang di-OTT itu hanya pejabat rendahan, ini kan bisa dijadikan contoh. Tapi setelah dibangun bangunan konstruksinya akhirnya yang kena Pak Bupatinya," ujar dia.
Arteria pun menegaskan, usul yang ia sampaikan itu bukan berarti dirinya menghalalkan perilaku korup dalam institusi Polri, Kejaksaan, dan Mahkamah Agung.
Ia juga menepis anggapan bahwa usulnya itu dapat menciptakan ketidakadilan di mata hukum. Menurut Arteria, tanpa adanya OTT, asas persamaan di mata hukum tetap dapat diterapkan.
"Perlakuan di mata hukumnya sama, apa, polisi bisa ditangkap, jaksa bisa ditangkap hakim bisa ditangkap, perbedaannya dengan cara menangkapnya atau melakukan penegakan hukumnya, itu bukan diskriminasi itu namanya open legal policy," ujar Arteria.
Buntut Ibu Dimaki Wanita Mengaku Anak Jenderal, Arteria Dahlan Lapor Polisi
Buntut dari permasalahan ibunya dimaki wanita yang mengaku anak jenderal, Arteria Dahlan pun mengambil langkah lanjutan yaitu melapor ke polisi.
"Sudah berproses di Polres Bandara, biar kita tempuh jalur hukum saja," kata Arteria kepada wartawan, Senin (22/11/2021), dilansir Kompas TV.
Politikus PDIP itu mengaku tidak ingin memperkeruh peristiwa tersebut, sehingga langsung menempuh jalur hukum.
"Saya tidak mau ribut di publik karena yang bersangkutan melibatkan nama jenderal bintang tiga, ketua-ketua umum partai. Jadi nggak enak kalau sampai ke permukaan," ujarnya.