Demo Kantor Satpol PP Kota Kediri Pemain Jaranan Kesurupan Massal
aksi demo di Kantor Satpol PP Kota Kediri, Selasa (16/11/2021). Banyak pemain jaranan yang mendadak mengalami kesurupan
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Rudy Hartono

SURYA.co.id l KEDIRI - Ada kejadian mistis saat para seniman jaranan yang tergabung dalam Aliansi Seniman Kediri menggelar aksi demo di Kantor Satpol PP Kota Kediri, Selasa (16/11/2021). Banyak pemain jaranan yang mendadak mengalami kesurupan beberapa saat setelah bermain di Jl Veteran depan Kantor Satpol PP Kota Kediri.
Pertama kali yang kesurupan satu pemain kuda lumping, tak lama berselang seluruh pemain kuda lumping kemudian juga ikut-ikutan mengalami kesurupan. Belum selesai pawang menangani pemain yang kesurupan, selanjutnya pemain barongan juga ada yang mengalami kesurupan. Sejumlah pembarong berguling-guling mengalami kejang-kejang. Para pawang jaranan dengan sigap segera menyadarkan pemain yang kesurupan. Beberapa pemain kuda lumping malahan butuh waktu agak lama untuk menyadarkan. Pawang harus beberapa kali mengoleskan minyak penawar ke tubuh pemain kuda lumping.
Untuk mengatasi para pemain yang semakin banyak yang kesurupan, petugas kemudian membakar dupa kemenyan lebih banyak lagi. Asap dari pembakaran dupa mengepul menebarkan bau aroma yang khas untuk mengusir kejadian mistis pagelaran jaranan.
Aksi demo di depan Kantor Satpol PP Kota Kediri digelar untuk memprotes sikap arogansi pimpinan Satpol PP yang dinilai tidak memanusiakan para seniman jaranan yang telah terdampak Pandemi Covid 19.. M Hanif, Korlap Aksi Demo Aliansi Seniman Kediri usai berdialog menyampaikan tuntutannya mengerucut untuk melakukan pencopotan Eko Lukmono sebagai Kepala Satpol PP Kota Kediri.
Hanif juga menyampaikan jika Kepala Satpol PP tidak segera dicopot, Aliansi Seniman Kediri bakal melakukan aksi lanjutan lebih besar bersama dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) Kota Kediri. Hanif juga menjelaskan sejumlah arogansi pimpinan Satpol PP terhadap seniman mulai dari pembubaran pertunjukan simulasi di Lapangan Ketami sampai kegiatan dengar pendapat seniman di Kantor DPRD kota Kediri. "Pimpinan Satpol PP dalam menghadapi pelaku seni dilakukan dengan gaya tidak humanis. Mestinya petugas melakukan pendekatan, pengarahan dan didampingi," jelasnya.
Aliansi Seniman Kediri masih menunggu respons dari Wali Kota Kediri terkait dengan tuntutan yang telah disampaikan. "Kalau tidak ada respons kami akan turun lagi," tandasnya. Saat Aliansi Seniman Kediri demo, Kepala Satpol PP Kota Kediri Eko Lukmono sedang tidak ada di tempat karena mengikuti diklat di luar kota.
Sementara Plh Kepala Satpol PP Kota Ferry Djatmiko saat dikonfirmasi menjelaskan, tuntutan dari Aliansi Seniman Kediri bakal disampaikan kepada Wali Kota Kediri. Terkait dengan kegiatan seni di saat Pandemi Covid 19, diharapkan ada sinergi dengan Disbudparpora Kota Kediri agar seniman jaranan bisa hidup dan tetap berkreasi saat Pandemi Covid.
Sementara terkait dengan tuntutan untuk mencopot kepala Satpol PP Eko Lukmono juga akan disampaikan kepada pimpinan. Sedangkan tudingan adanya tindak penyimpangan dalam pengelolaan anggaran penanganan Pandemi Covid 19 di Kantor Satpol PP harus mengedepankan azas praduga tidak bersalah.