Berita Entertainment
Saipul Jamil Kehilangan Pekerjaan Sejak Kasus Pelecehan Seksual, Farhat Abbas Ajak Gabung ke Partai
Dampak kasus pelecehan seksual yang dilakukan Saipul Jamil beberapa tahun lalu, berimbas pada pekerjaannya di dunia entertainment.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - Dampak kasus pelecehan seksual yang dilakukan Saipul Jamil beberapa tahun lalu, berimbas pada pekerjaannya di dunia entertainment.
Bagaimana tidak, kini nama Saipul Jamil banyak menerima penolakan. Terlebih di stasiun televisi swasta tanah air.
Hal itu kemudian membuat Farhat Abbas inisiatif memberikan tawaran pada Saipu Jamil untuk masuk dalam partai politik yang dibangunnya yakni, Partai Pandai.
Baca juga: Saipul Jamil Tak Bingung Meski Diboikot, Manfaatkan Youtube Milknya untuk Berkarya: Itu Bukan Hoax
Farhay Abbas menyampaikan hal tersebut melalui sebuah video yang diunggah di Instagram pribadinya @farhatabbasofficial.
Pada video singkat yang dibagikan, terdapat Saipul Jamil dan ditemani Indah Sari, serta pengacara Elza Syarief.
Elza Syarief dengan lantang menerangkan kini sang pedangdut telah kehilangan pekerjaannya.
Sehingga pihak yang memiliki andil dalam keputusan tersebut dinilai telah menzalimi Saipul Jamil.
"Mata pencarian (Saipul Jamil) hilang, itu namanya membunuh orang, itu zalim namanya," ucap Elza Syarief, dikutip dari Tribunnews dalam artikel "Farhat Abbas Ajak Saipul Jamil Gabung ke Partai Pandai, Sebut sang Pedangdut Berhak Dapat Keadilan".
Kondisi yang dialami oleh pedangdut 41 tahun ini akibat kasus pelecehan seksual beberapa waktu lalu.
Kemudian Farhat Abbas menerangkan, pihaknya masih mempertimbangkan bergabungnya Saipul Jamil.
Lantaran sang pedangdut pernah terlibat korupsi saat menjalani kasus pelecehan seksual.
Meski begitu atas kasus korupsi tersebut Saipul Jamil telah mendapat hukuman pidana.
"Apakah akan bergabung di Partai Pandai nanti akan kita pelajari kembali karena ada kasus korupsinya juga."
"Pasca lima tahun apakan boleh masuk anggota parpol nanti kita pelajari," terang Farhat Abbas.
Namun menurut Farhat Abbas pribadi, semua orang berhak bergabung ke dalam partai bentukannya.