Liga 1

Seri Ketiga Liga 1 2021 Belum Tentu Digelar di Jawa Timur Usai Bus Arema FC Dirusak

PT LIB tidak menjamin untuk pelaksanaan seri ketiga BRI Liga 1 2021/2022 digelar di Jawa Timur (Jatim) sesuai rencana awal

Editor: Fatkhul Alami
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Para pemain Barito Putera coba menghadang pemain PSIS Semarang di lanjutan BRI Liga 1 2021 yang berlangsung di Stadion Sultan Agung Bantul, Rabu (21/10/2021) 

SURYA.c.id - Seri kedua BRI Liga 1 2021/2022 sedang memasuki pertandingan kedua, tapi PT Liga Indonesia Baru (LIB) mulai bicara jadwal dan tempat pelaksanaan untuk seri ketiga.

PT LIB tidak menjamin untuk pelaksanaan seri ketiga BRI Liga 1 2021/2022 digelar di Jawa Timur (Jatim) sesuai rencana awal.

Namun, terkait pelaksanaan seri ketiga Liga 1 2021, Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita, punya informasi baru.

Akhmad Hadian Lukita mengatakan bahwa ada kemungkinan seri ketiga Liga 1 2021 tidak jadi digelar di Jawa Timur.

Menurutnya, setidaknya ada dua alasan utama yang menyebabkan kemungkinan itu muncul

"Satu, kami sedang menyusun jadwal dan sedikit kesulitan. Jawa Timur klubnya ada banyak, pasti masing-masing punya constraint, tuan rumah pasti nggak bisa main di stadion sendiri," jelas Hadian sdikutip Surya.co.id dari Bolasport.com.

"Terus ada beberapa kendala misalnya Persib nggak bisa main di Malang, Persebaya nggak bisa main di Malang, Persija nggak bisa main di Surabaya."

"Ini memang kami lagi melihat situasi yang paling memungkinkan, kalau memang sulit terus kami lagi memikirkan di mana seri ketiga dimainkan," kata Hadian.

Di sisi lain, penyerangan bus Arema FC pada Rabu (20/10/2021) malam WIB turut menjadi pertimbangan PT LIB untuk kemungkinan menggelar seri ketiga Liga 1 2021 di wilayah lain di luar Jawa Timur.

Seperti diketahui, malam tadi bus Arema FC baru saja dilempari batu oleh oknum suporter tak bertanggung jawab.

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana melalui akun instagram pribadinya mengabarkan kalau bus timnya mengalami kerusakan seusai diserang oleh oknum suporter.

"Saya jujur mengecam, karena itu pasti bukan suporter yang sesungguhnya. Itu pasti oknum yang berlaku tidak pantas dengan merusak suasana kita yang lagi menjalankan liga dengan prokes ketat dan kedamaian. Kan lagi diproses sama polisi," kata Hadian.

"Apalagi kita lagi proses bagaimana penonton bisa hadir. Belum apa-apa sudah merusak suasana, dan saya yakin itu bukan suporter yang sebenarnya."

"Saya sih khawatir, kita kan capek-capek mengurus izin, semua klub juga sudah bergerak, semua pertandingan sudah berjalan. Yang kasihan itu suporter sebenarnya. Kalau ada hukuman dari PSSI bahwa nggak boleh ada penonton kan kasihan karena segelintir orang ini."

"Saya dukung penindakan karena itu tidak mewakili suporter yang sebenarnya. Suporter yang sebenarnya itu kondusif," katanya lagi.

Halaman
12
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved