Kabar Terbaru 2 TNI-Polri yang Gugur Akibat Serangan KKB Papua: Ahli Waris Terima Santunan Asabri

Berikut kabar terbaru dua prajurit TNI-Polri yang gugur akibat serangan KKB Papua, Praka Ida Bagus Ketut Suwarna dan Bharatu Muhammad Kurniadi Sutio.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Tribun Jogja/Istimewa
Prajurit TNI Pratu Ida Bagus Putu S gugur saat menjalankan tugas di Papua. Pratu Ida ditembak KKB Papua. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Berikut kabar terbaru dua prajurit TNI-Polri yang gugur akibat serangan KKB Papua, Praka (Anm) Ida Bagus Ketut Suwarna dan Bharatu Muhammad Kurniadi Sutio.

Ahli waris dari kedua prajurit TNI-Polri tersebut sudah menerima santunan dari PT Asabri (Persero).

Asabri menyerahkan santunan risiko kematian khusus (SRKK) kepada ahli waris dua prajurit TNI yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua Barat.

Penyerahan santunan ini dilakukan secara serentak di Kota Pontianak dan Aceh.

Santunan diberikan langsung Kepala Cabang Asabri di dua kota tersebut, yang disaksikan secara daring oleh Dewan Komisaris serta Direksi Asabri, jajaran Kodam IV/DIP, Kodam XII/TPR, Polda Aceh, Polres Tamiang, pihak Bank Mantap.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Tak Mau Serangan KKB Papua di Maybrat Terulang, KASAD Lakukan Perubahan

Ahli waris menerima santunan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 2020 yakni santunan risiko kematian khusus (SRKK), nilai tunai tabungan asuransi (NTTA), dan beasiswa bagi prajurit yang memiliki anak.

Ida Bagus Ketut Sutelsa, ayahanda dari Alm. Praka (Anm) Ida Bagus Ketut Suwarna, menerima santunan berupa SRKK sebesar Rp 450 juta dan NTTA sebesar Rp 3,33 juta dari Kantor Cabang PT Asabri Pontianak.

Sementara Zakirsyah, ayahanda Alm. Bharatu Muhammad Kurniadi Sutio, menerima santunan berupa SRKK sebesar Rp 450 juta dan NTTA sebesar Rp 1,30 juta dari Kantor Cabang PT Asabri Loksumawe, Aceh.

Direktur Utama Asabri Wahyu Suparyono mengatakan, pihaknya turut berbela sungkawa atas gugurnya dua prajurit TNI dan mendoakan keduanya ditempatkan di sisi terbaik Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan keikhlasan.

"Saya mewakili direksi dan seluruh karyawan Asabri turut berduka sedalam-dalamnya atas gugurnya dua orang pejuang terbaik Indonesia beberapa waktu lalu," ungkapnya, Jumat (1/10/2021).

Melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Asabri Serahkan Santunan kepada Keluarga Dua Prajurit TNI yang Gugur di Papua Barat'

Sementara itu, Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Widi Prasetijono menambahkan, pemberian santunan kepada prajurit yang gugur merupakan kewajiban bagi Asabri dalam mengemban amanah dari prajurit TNI, maupun anggota Polri dan ASN Kemhan/Polri.

"Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinginya atas pelayanan yang cepat untuk pengurusan administrasi bagi almarhum," kata dia.

Adapun pada kesempatan itu, salah satu mitra Asabri yaitu Bank Mantap turut memberikan santunan untuk keluarga kedua prajurit yang gugur tersebut masing-masing sebesar Rp 10 juta.

KKB Papua Menyerang 2 Hari Berturut-turut

Sementara itu, KKB Papua melakukan penyerangan dua hari berturut-turut, yakni Selasa (28/9/2021) dan Rabu (29/9/2021).

Dua personel Polri terlukan dalam serangan membabi buta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tersebut.

Namun, aparat TN-Polri tak tinggal diam dan melakukan serangan balik hingga 1 anggota KKB Papua tewas.

Kronologinya berawal saat KKB Papua menyerang pos keamanan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (28/9/2021).

Iptu Budi Basra dan Bharatu Yacob Tumboy terluka dalam penyerangan tersebut.

Iptu Budi terluka di bagian dada, sementara Bharatu Yacob terserempet peluru di pelipis kanan.

Kedua korban kini telah dievakuasi dan mendapat perawatan di RS Bhayangkara Jayapura.

Lalu pada Rabu pagi (29/9/2021), KKB Papua kembali berusaha menyerang pos keamanan di Kiwirok.

Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani menyebut, untuk kali ini tidak ada korban dari aparat keamanan.

Ia pun mengklaim, aparat keamanan melumpuhkan satu anggota KKB Papua yang ikut dalam penyerangan itu.

"Mereka menyerang dan kita hantam mereka, dipastikan satu tewas," kata Faizal, melansir dari Kompas.com

Situasi keamanan di Distrik Kiwirok mulai terganggu sejak 13 September 2021.

Saat itu KKB Papua Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo, terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.

Dari kejadian tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan, sedangkan komandan operasi KKB Papua Ngalum Kupel Elly M Bidana tewas, dan dua anggota KKB Papua lainnya terluka.

Namun setelah kontak senjata tersebut, KKB justru turun ke pusat kota Kiwirok dan melakukan pembakaran sejumlah fasilitas umum, seperti puskesmas, sekolah, hingga kantor Bank Papua.

Dalam aksi tersebut, seorang Nakes, Gabriella Maleani tewas, dan empat nakes lainnya terluka.

Saat ini, 35 personel Satgas Nemangkawi telah masuk ke Kiwirok setelah berjalan kaki selama 30 jam dari Distrik Oksibil.

Satgas Nemangkawi tambah pasukan

TNI-Polri di Kabupaten Puncak. Simak Situasi Terkini Kabupaten Puncak Setelah Aksi KKB Papua Goliat Tabuni
TNI-Polri di Kabupaten Puncak. Simak Situasi Terkini Kabupaten Puncak Setelah Aksi KKB Papua Goliat Tabuni (istimewa/Tribun Papua)

Aksi KKB Papua di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua semakin membabi buta.

Sebelumnya terjadi lagi baku tembak TNI dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Minggu (26/9/2021).

Satu personel Satgas Nemangkawi atas nama Bharatu Anumerta Muhammad Kurniadi Sutio gugur dalam baku tembak tersebut.

Pengamanan kawasan Distrik Kiwirok pun diperketat pasca insiden kontak tembak tersebut.

Kepala Operasi Nemangkawi, Brigjen Ramdani Hidayat menyampaikan pihaknya akan segera mempertebal pasukan pengamanan di daerah Distrik Kiwirok.

"Rencana memang akan kami laksanakan penebalan untuk memperkuat pasukan yang ada," kata Brigjen Ramdani Hidayat kepada wartawan, Senin (27/9/2021).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Pasukan Pengamanan Distrik Kiwirok Dipertebal Pasca Insiden Kontak Tembak KKB Papua'

Ramdani menyampaikan penebalan pasukan nantinya akan bergantung dengan tingkat kerawanannya terhadap ancaman keamanan KKB. Namun dia tidak menjelaskan jumlah pasukan yang diturunkan.

"Kalau jumlah kan teknis tergantung kerawanannya," jelasnya.

Ramdani menambahkan penebalan kekuatan pengamanan itu bertujuan agar menjaga distrik Kiwirok, Pengunungan Bintang, tetap kondusif dan beraktivitas normal kembali.

"Kami lakukan langkah-langkah agar situasi menjadi kondusif dan masyarakat bisa melaksanakan aktivitas kembali," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved