Acara Nikah Rizky Billar & Lesti Kejora Disebut Kebohongan Publik, Pakar Ungkap Kerugian Netizen
Heboh acara pernikahan Rizky Billar dan Lesti Kejora disebut kebohongan publik, pakar ungkap kerugian yang dirasakan netizen.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Pernikahan Rizky Billar dan Lesti Kejora terus jadi sorotan.
Rangkaian acara pernikahan yang disiarkan secara langsung di televisi 19 Agustus 2021 dianggap sebuah kebohongan publik.
Karena Rizky Billar dan Lesti Kejora mengaku sebenarnya sudah menikah di awal tahun 2021.
Pengakuan nikah siri tersebut disampaikan Lesti dan Billar, karena beredar kabar soal Lesti Kejora hamil di luar nikah.
Lantas apa pandangan pakar soal tuduhan kebohongan publik yang ditujukan kepada Lesti Kejora dan Rizky Billar?
Dan apa kerugian netizen atas kejadian tersebut?
Melansir Kompas.com, Pakar media dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nina Widyawati angkat bicara soal hal tersebut.
Baca juga: Rizky Billar Pasang Badan saat Lesti Kejora Diremehkan, Sebut Sang Istri Perempuan Kuat dan Cerdas
Menurut Nina, persoalan utama yang terjadi bukanlah tentang pernikahan siri dan penayangan acara akad kedua kalinya di televisi, melainkan soal kepercayaan dan kebohongan publik.
Nina menjelaskan bahwa sikap netizen yang marah akan kabar ini merupakan hal yang wajar, karena apa yang dilakukan Lesti Kejora dan Rizky Billar adalah kebohongan publik.
"Jika ditanya apa ruginya netizen jika Leslar sudah menikah duluan? Acara yang dipermasalahkan adalah akad nikah yang dilakukan secara live," ujarnya dikutip dari Kompas.com berjudul "Soal Acara Pernikahan Leslar, Ahli Media Benarkan Ada Kebohongan Publik"
Sebagai penggemar, masyarakat atau netizen bukan sedang bergantung pada kehidupan orang lain, tetapi cenderung mencari panutan.
"Publik memiliki trust (kepercayaan) terhadap tokoh yang dianut. Ketika orang yang diberi kepercayaan untuk dianut tidak sesuai kenyataan, publik marah," kata dia.
Selain persoalan kepercayaan terhadap tokoh publik, ada pula masalah etik yang menyangkut penayangan acara akad nikah Leslar di televisi.

Nina menegaskan, secara umum kebohongan tidak bisa diterima masyarakat, apalagi bila dilakukan pada publik yang jumlahnya banyak. Hal ini bisa menjadi preseden yang kurang baik pada acara live yang akan datang.
"Ingat ya, acara (pernikahan Leslar) tersebut, ada yang disiarkan di media penyiaran yang menggunakan frekuensi publik saja sudah tidak etis. Apalagi frekuensi publik digunakan untuk menyebarkan berita bohong," tegasnya.