3 Tantangan Besar Calon Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa atau Laksamana Yudo yang Mampu?
Menurut Pengamat militer dari ISESS, Khairul Fahmi, setidaknya ada 3 tantangan besar untuk calon Panglima TNI.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Dikatakan Fahmi, dominasi isu modernisasi alutsista membuat isu kompetensi prajurit cenderung terabaikan.
Sehingga, pembangunan karakter, kesadaran, dan kepatuhan pada hukum serta pengembangan spesialisasi mestinya mendapat perhatian serius dan proporsional jika ingin membangun kekuatan militer yang disegani.
Pun bagus jika Panglima TNI yang baru mampu menghadirkan solusi bagi pemenuhan kebutuhan dana taktis yang selama ini sulit terakomodir dalam sistem keuangan negara.
Hal itu menyulitkan pergerakan dan pengerahan kekuatan TNI yang bersifat segera, terbatas, dan rahasia maupun yang berkaitan dengan isu kesejahteraan prajurit.
"Ini akan membantu meminimalkan peran TNI dalam banyak aktivitas yang tidak relevan dan berpotensi tak sesuai aturan perundangan," ungkap Fahmi.
3. Penanganan pandemi Covid-19
Selain itu, menurut dia, keterlibatan TNI dalam penanganan kedaruratan terutama yang menyangkut keselamatan negara memang tak terhindarkan, termasuk dalam penanganan pandemi Covid-19 Terlebih, militer memang didesain salah satunya adalah untuk penanganan keadaan darurat.
"Makanya sejak awal mereka dilibatkan. Semisal dalam pengelolaan rumah sakit darurat, evakuasi korban dan pelacakan orang berpotensi terpapar maupun penegakan disiplin protokol kesehatan," jelasnya.
Kendati demikian, pemerintah perlu diingatkan, pelibatan TNI harus tetap berada dalam konteks kedaruratan.
Pelibatan yang berlebihan justru dapat berimplikasi pada peningkatan keraguan publik atas kemampuan dan efektivitas kerja lembaga-lembaga pemerintahan.
Bahkan lebih jauh, kata Fahmi, seolah ingin menunjukkan kegagalan dan kelemahan kepemimpinan sipil dalam pengelolaan negara.
Prediksi Pengamat
Sejumlah pengamat memprediksi Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana Yudo Margono bakal menjabat Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.
Sementara, pesaing kuatnya, yakni Jenderal Andika Perkasa akan menempati posisi sebagai Kepala Badan Intelejen Negara (BIN).
Jika prediksi para pengamat ini benar, maka Jenderal Andika Perkasa menempati posisi yang pernah dijabat oleh mertuanya, AH Hendropriyono. Sedangkan Yudo Margono akan diasosiasikan sebagai 'Jokowi's man' karena tanpa kehadiran tokoh lain seperti Hendropriyono terhadap Andika.