KKB Papua

Situasi Terkini Distrik Kiwirok Kembali Memanas, Terjadi Baku Tembak TNI dan KKB Papua Lamek Taplo

Situasi terkini Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kembali memanas. TNI baku tembak dengan KKB Papua Lamek Taplo.

Tribunnews.com
Ilustrasi KKB Papua. Situasi Terkini Distrik Kiwirok Kembali Memanas, Terjadi Baku Tembak TNI dan KKB Papua Lamek Taplo. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Situasi terkini Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, kembali memanas.

Terjadi baku tembak lagi antara TNI dan KKB Papua pimpinan Lamek Taplo pada Senin (20/9/2021).

Hal ini dikonfirmasi oleh Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito.

"Memang betul tadi pagi ada kontak tembak di Kiwirok, namun tidak ada korban jiwa terutama di kalangan anggota TNI-Polri," kata AKBP Cahyo Sukarnito kepada ANTARA, di Jayapura, Senin.

Ia mengatakan kontak tembak yang terjadi itu dengan kelompok Lamek Taplo, yang sebelumnya menyerang warga sipil yang bertugas sebagai tenaga kesehatan di Kiwirok.

Baca juga: Biodata Jaleswari Pramodhawardani Staf Kepresidenan yang Beri Ultimatum KKB Papua: Lahir di Surabaya

Akibat penyerangan kepada nakes, seorang di antaranya bernama Gabriela Meilan meninggal dunia setelah terjatuh bersama tiga rekannya kedalam jurang dan dianiaya kawanan KKB Papua.

Jenazah Gabriela baru berhasil dievakuasi Jumat (17/9) sore setelah mendapat bantuan pinjaman peralatan dari SAR Jayapura dan kini disemayamkan di rumah anggota Koramil Kiwirok, kata AKBP Cahyo.

Kapolres yang dihubungi dari Jayapura mengakui saat ini personel TNI-Polri yang bertugas di Kiwirok relatif cukup banyak setelah ada penambahan termasuk dari Brimob.

Personel TNI-Polri sudah cukup banyak setelah satu peleton Brimob dan anggota TNI tiba di Kiwirok, katanya.

Empat nakes dari sembilan nakes yang menjadi korban penganiayaan KKB Papua saat ini masih dirawat di RS Marthen Indey, Jayapura.

Keempat nakes yang masih dirawat, yakni dr. Restu Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.

Evakuasi jenazah Suster Gabriela dramatis

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenajata (KKB) Papua menembaki petugas yang mengevakuasi jenazah suster Gabriela Meilani dari jurang sedalam 300 meter di di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.

Gabriela Meilani adalah korban tewas saat KKB Papua menyerang Puskesmas KIwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada S

Menurut Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, sempat terjadi baku tembak dan aparat akhirnya berhasil memukul mundur KKB.

"Selama proses evakuasi, personel gabungan TNI-Polri sempat mendapatkan gangguan tembakan dari KKB yang dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah Suster Gabriela ditemukan," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal, Jumat (17/9/2021).

"Gangguan ini dapat diatasi oleh personel," katanya.

Kamal mengatakan selain diganggu oleh KKB, aparat juga kesulitan mengevakuasi jenazah korban karena kondisi medan yang berbahaya.

Jenazah sang suster berada di jurang yang terjal dengan kemiringan 90 derajat. Menurutnya evakuasi jenazah membutuhkan waktu sekitar 2 jam.

"Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter, membuat personel yang bertugas mengalami kesulitan," ujar dia.

Setelah berhasil diangkat, jenazah sang suster disemayamkan di Koramil Kiwirok dan akan dievakuasi ke Jayapura pada Sabtu (18/9/2021) dengan menggunakan helikopter milik TNI AU.

Sementara itu, sebanyak sembilan  dari 11 tenaga kesehatan dan 1 personel TNI korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Jayapura, Jumat (17/9/2021) dievakuasi.

Yakni Komando Operasi Gabungan (Koopsgab) TNI Papua yang mengevakuasi para nakes yang selamat dari kekejaman KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengungkapkan, 9 tenaga kesehatan tersebut lantas mendapatkan perawatan karena terluka.

"Pada sortie pertama ini kita berhasil mengevakuasi 10 orang terdiri dari 1 prajurit TNI yang mengalami luka tembak dan 9 tenaga kesehatan, yaitu 1 dokter, 3 perawat wanita dan 5 mantri," ujar Bambang, dalam keterangan tertulis, Jumat.

Bambang mengatakan, satu korban meninggal dunia atas nama Gabriella Meilani juga akan segera dievakuasi dari Distrik Kiwirok.

Ia menyebutkan, jurang yang terjal serta cuaca buruk membuat evakuasi para tenaga kesehatan dan jenazah Gabriella Meilani mengalami penundaan yang sedianya dilakukan Kamis (16/9/2021).

"Sehingga proses evakuasi 10 orang baru dapat dilaksanakan hari ini," katanya.

Bambang menegaskan, saat ini Kodam XVII/Cenderawasih telah mengirimkan tambahan pasukan untuk melaksanakan pengamanaan serta pengejaran terhadap KKB di wilayah Distrik Kiwirok dan sekitarnya.

"Untuk melaksanakan pengejaran dan penangkapan baik hidup ataupun mati terhadap para pelaku yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut," tegas dia.

Bambang menambahkan bahwa atas instruksi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Ignatius Yogo Triyono, Kodam XVII/Cenderawasih memberikan bantuan berupa bahan makanan kepada masyarakat Distrik Kiwirok.

Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, mengungkapkan, bahwa masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, telah menemukan dua orang tenaga kesehatan yang sempat hilang pasca-penyerangan oleh KKB, pada Senin (13/9/2021).

"Rabu (15/9/2021) pukul 15.30 WIT, bertempat di Distrik Kiwirok, telah ditemukan dua orang tenaga medis yang hilang pasca penyerangan oleh KKB," ujar Kamal, melalui rilis, Kamis (16/9/2021).

Dari dua korban penyerangan yang ditemukan di dalam jurang dengan kedalaman 30 meter, salah satunya telah meninggal dunia.

"Pukul 16.30 WIT, personel gabungan tiba di lokasi terlemparnya kedua korban, dan di temukan korban Kristina Sampe Tonapa dalam keadaan hidup, sementara untuk korban lain bernama Gabriela Meilan dalam keadaan meninggal dunia," kata Kamal.

Aparat keamanan gabungan kemudian mengevakuasi Kristina Sampe Tonapa dari jurang dan selanjutnya dibawa ke Pos Pamtas 403/WP guna mendapatkan perawatan medis. Namun, jenazah Gabriela Meilan, belum dapat dievakuasi.

"Pada saat akan dilakukan evakuasi terhadap Gabriela Meilan, cuaca memburuk dan medan yang sangat terjal sehingga tim menunda evakuasi pengangkatan jenazah," tutur Kamal.

Ikuti berita tentang KKB Papua di Surya.co.id.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved