Yosep Perintahkan Danu ke TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang sebelum Ada Polisi, 'Amel Diculik'

Fakta baru terungkap dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang jasadnya tertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard. 

Editor: Musahadah
kolase kompas TV/tribun jabar
Muhammad Ramdanu mengaku diperintah Yosep datang ke lokasi pembunuhan sebelum polisi datang. Apa maksudnya? 

SURYA.CO.ID - Fakta baru terungkap dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang jasadnya tertumpuk di dalam bagasi mobil Alphard. 

Polisi menemukan ada DNA milik Muhammad Ramdanu alias Danu di puntung rokok yang ditemukan di rumah korban, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Tekait hal ini, Lilis Sulastri, bibi Danu mengakui, sang keponakan memang mendatangi rumah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sebelum polisi datang. 

Menurut Lilis, Danu datang ke rumah korban atas perintah Yosep, suami Tuti Suhartini

"Sebelum ada polisi disuruh Yosep ke rumah itu. Jadi danu disuruh masuk. Itu setelah kejadian," terang Lilis dikutip dari program Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, Minggu (19/9/2021).

Baca juga: Update Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Disebut Yosef Punya Akses ke Rumah Korban, Danu Membantah

Diceritakan, pada Rabu (18/9/2021) pagi, Danu ditelpon Yosep di suruh ke sana. 

Saat itu Yosep meminta Danu mengecek karena ada penculikan. 

Akhirnya, Danu pun mendatangi rumah tersebut. 

Apa yang dilakukan Danu di rumah itu? 

Menurut Lilis, Danu sangat kaget melihat kondisi rumah yang sudah berantakan dan banyak bercak darah. 

Setelah itu, Danu langsung ke rumahnya, menceritakan kondisi itu dengan mengatakan kalau ada yang menculik Amel. 

Diakui Lilis, Danu memang tinggal bersama orangtuanya tak jauh dari rumah korban. 

Dia memang sering ke rumah korban karena sering mendapat tugas dari Yoris terkait surat menyurat. 

Danu diketahui juga sebagai pegawai di yayasan Bina Prestasi Nasional yang didirikan Yosep dan kini dikelola Yoris, anak tertuanya.

 "Masih saudara, akrab sama adek saya (Tuti Suhartini), sama Amel juga," katanya. 

Di bagian lain, Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosep tak membantah adanya perintah kliennya kepada Danu untuk mendatangi rumah korban. 

Rohman pun menceritakan jika saat memberikan perintah itu, Yosep tidak mengetahui ada pembunuhan di rumahnya. 

Dia masih menduga ada penculikan. 

Rohman menceritkan, berdasarkan keterangan Pak Yosep, bahwa pukul 06.00 sampai jam 07.00 kurang di berada di rumah ibu Mimin (istri muda).

Lalu, 06.58 berjanji untuk ketemu caddy.

Setelah itu baru berjalan naik motor, ke rumah korban.

Sebelum belok ke rumah, berpapasan dengan Ujang.

Pada saat masuk ke rumah kaget, Yosep melihat posisi mobil berbalik arah, lihat ke arah pintu rumah.

Lalu, masuk kondisi rumah sudag berantakan.

Dia mengikuti jejak ceceran darah dari rumah hingga ke belakang.

Dia lalu memanggil Ujang untuk mengetahui kondisi rumahnya. 

Setelah itu, Yosep meminta Ujang melapor ke Pak RT, sementara dia mau ke kantor polisi. 

Saat perjalanan ke Polsek Jalan Cagak itu lah, Yosep mampir ke rumah Danu untuk mengabarkan kondisi rumahnya. 

"DIa mengatakan, kemungkinan ada penculikan, lalu ke polisi," jelas Rohman. 

Lilis Sulastri, kakak Tuti Suhartini
Lilis Sulastri, kakak Tuti Suhartini (youtube TV One)

Pengakuan Danu

Sebelumnya, Yosep kerap menyinggung Danu saat penyelidikan kasus ini. 

Yosep melalui pengacaranya mengatakan, jika selain dia dan Yoris, Danu lah yang memiliki akses ke luar masuk rumahnya. 

Mengetahui hal yang menyudutkannya, Danu pun akhirnya buka suara.

Ia membantah atas tuduhan yang menyebutkan memiliki akses keluar masuk rumah korban.

"Tanggapan saya silahkan saja, soalnya saya enggak punya salah apa-apa di kasus ini.

Memang saya enggak punya akses masuk juga ke rumah itu," ucap Danu kepada Tribun, Minggu (19/9/2021).

Menurut Danu, saat ini banyak tuduhan bahwa ia memiliki akses keluar masuk kediaman korban.

Ia menanggapinya dengan santai, sebab, tidak mengetahui hal tersebut.

"Dugaan mereka, dugaan bahwa Danu pegang kunci rumah itu misalkan sok aja Danu mah pasrah aja, emang sejak pertama juga saya enggak pegang kunci, enggak memiliki akses juga," katanya.

Dengan demikian, ia berharap untuk kasus ini segera terungkap dan tidak ada tuduhan-tuduhan kembali kepada dirinya.

"Semoga kasus ini cepat terungkap aja, mudah-mudahan polisi cepat menangkap pelaku sebenarnya," ujar Danu.

Danu menambahkan ia sering datang ke rumah korban apabila dipanggil dan disuruh oleh korban.

"Kalau ke rumah (korban) itu saya enggak langsung masuk buka pintu gitu, biasanya dipanggil terus disuruh, memang kunci juga enggak sama Danu, kalo ada perintah baru saya langsung datang," ucap Danu saat ditemui Tribun di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (19/9/2021).

Dengan demikian, ia sangat membantah atas tuduhan yang menyebutkan bahwa dirinya memiliki akses keluar masuk langsung dari rumah kedua korban.

"Itu enggak bener, kalo yang terbaru-baru ini mah Danu pegang kunci mah itu yang SMK bukan kunci rumah. Kalau itu (kunci rumah) memang Danu enggak pegang sama sekali," katanya.

Dapat diketahui, Danu sendiri merupakan staf tata usaha dari yayasan Bina Prestasi Nasional yang dimiliki oleh Yosef.

Banyak Sidik Jari Yosef di TKP

Yosef dan Yoris soal pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu di Subang. Foro kanan : TKP pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu dembali didatangi polisi.
Yosef dan Yoris soal pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu di Subang. Foro kanan : TKP pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu dembali didatangi polisi. (Tribun Jabar/Dwiky Maulana Vellayati)

Selain itu, Yoris juga mengaku mendapat bocoran banyak sidik jari sang ayah, Yosef di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Kendati demikian, Yoris tak mau menaruh curiga tehadap sang ayah. Dia pun mengatakan, biar urusannya dengan Tuhan.

Yosef salah satu saksi yang paling banyak diperiksa penyidik gabungan, baik dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang. Terhitung sejak penemuan jasad korban Amalia Mustika Ratu (23) dan Tuti Suhartini (55), Yosef telah diperiksa sembilan kali.

Untuk membongkar siapa pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, penyidik pun mengarah pada dugaan konflik di dalam Yayasan Bina Prestasi Nasional. Yayasan itu didirikan oleh Yosef.

Terkait siapa aktor pepmbunuh Amalia dan Tuti, keluarga korban diduga sudah mengetahuinya.

Namun, mereka memilih menunggu hasil penyelidikan Polisi untuk mengungkapnya. 

Sebelumnya, kakak kandung Tuti, Yeti dan Lilis turut menjadi saksi kasus pembunuhan keji itu. Begitu juga dengan Yoris. Ada keponakan Tuti bernama Danu, juga turut menjadi saksi.

Kabar mengejutkan diungkapkan oleh Yoris. Selama diperiksa sebagai saksi, Yoris mendapat bocoran mengenai temuan Polisi di lokasi TKP. 

"Ada curiga," kata Yeti, kakak pertama Tuti seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Heri Susanto.

Yeti menceritakan, Yoris memang tak mau mencurigai siapapun sebagai sosok pembunuh ibu dan adiknya. "Ah mana mungkin', ah gak tau ah, tapi sidik jarinya banyak si papah," kata Yeti menirukan ucapan Yoris.

Tak hanya sidik jari, menurut Yeti, di jaket Yosef juga terdapat bercak darah. "Dari jaket ada darahnya', ah macam-macam, jadi gak mau, harus diterima aja," kata Yeti membocorkan curhatn Yoris.

Yeti pun mengaku menasihati Yoris agar tak dendam pada ayahnya sendiri. "Yor kalau bisa juga jangan dendam ke papah yah, biar gimana pun papah sendiri', 'iyah', 'biarpun beda sekarang, itu mah kan papah sama Tuhan'," kata Yeti kembali menirukan ucapan Yoris.

Yoris sendiri menurut Yeti merasa marah karena tersudut dituduh sebagai pembunuh Tuti dan Amalia Mustika Ratu. "Marah, dia dipojokkan lagi, jadi gitu , seolah melempar baru sembunyi tangan. katanya mamangnya tuh, padahal," kata Yeti.

"Cuma gak terlalu ini, karena kan bapaknya, tapi aku udah mengerti gitu, bingung, kenapa gitu," tambah Yeti.

Sosok Wanita Terekam CCTV

Sosok Wanita yang terekam CCTV mengendarai mobil Avanza Putih itu kini tengah jadi fokus pencarian polisi lantaran diduga memiliki keterkaitan dengan kasus pembunuhan Amalia Mustika Ratu (23) dan Tuti Suhartini (55).

Dede Sopian, salah seorang saksi pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang menaku sempat melihat seorang wanita turun dari mobil Avanza putih dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan polisi.

Menurut Dede, wanita tersebut sempat keluar dari obil dan membuang sesuatu ke tong sampah di sekitar usaha pencucian kendaraan.

"Dia masuk terus, saya enggak tahu dia buang apaan ke tong sampah di sini," terangnya, dikutip dari Tribunnews dalam artikel "Misteri Wanita Bermobil Putih yang Diduga Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang".

Seingat Dede, mobil putih itu terparkir pukul 07.00 WIB pada 18 Agustus 2021.

Berdasar rekaman CCTV, turun seorang wanita dari Avanza putih dan membuang bungkusan hitam ke tong sampah di dekat tempat pencucian.

"Mobilnya mobil Avanza, enggak warna silver. Orangnya memang perempuan," imbuh dia.

Pagi itu suasana masih sepi sementara usaha pencucian mobil dan motor miliknya belum buka.

Dede tidak mengetahui pasti wanita yang membuang bungkusan hitam tersebut.

"Ya memang masih pagi banget, kan sepi. Lagian juga masih tutup kan pencucian mobilnya juga," Dede menambahkan.

Sebelum itu, Dede mengakui sempat anjing pelacak Polda Jabar yang diturunkan pada 30 Agustus 2021 mengendus sesuatu di tong sampah tersebut.

"Anjing pelacak polisi ke sini ngacak-ngacak tong sampah di sini, terus ke belakang sama ke kebon," ujar Dede.

Setelah itu, polisi langsung mengambil salah satu bungkusan hitam di tong sampah setelah anjing pelacak sempat menggonggong.

"Kayaknya mah di sekitar sini menemukan di tong sampah. Ada sesuatu yang diambil," ucap dia.

Ia tidak mengetahui pasti temuan di tong sampah di tempat pencucian milik Dede.

"Kelihatan sama saya sudah jadi arang gitu, tanpa rasa curiga. Memang setiap malam sampah yang berada di tong sampah itu rutin dibakar," kata Dede.

Rekaman CCTV yang diperlihatkan kepada Dede, hanya 1 dari 55 yang sedang dianilisis polisi untuk menemukan titik terang pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved