Gara-gara Suroto Peternak Blitar Protes Jokowi Diundang ke Istana Kini Harga Jagung Rp 4.500 Per Kg
Berkat seorang peternak Blitar, Suroto, kini harga jagung turun jadi Rp 4.500 per kg. Para peternak sempat menjerit saat harga jagung Rp 6.000 per kg.
SURYA.co.id | JAKARTA - Berkat seorang peternak Blitar, Jawa Timur bernama Suroto, kini harga jagung turun menjadi Rp 4.500 per kg. Para peternak sempat menjerit ketika harga jagung Rp 6.000 per kg.
Ya, Suroto bak Pahlawan bagi para peternak ayam petelor meski sempat diringkus oleh polisi ketika membentangkan poster protes pada saat Presiden Jokowi.
Gara-gara poster itu juga, Suroto diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara. Di sana, Suroto bersama para peternak lain berkeluh kesah kepada Jokowi.
Jokowi pun mengucapkan terima kasih kepada Suroto yang membentangkan poster protes. Menurut Jokowi, jika tidak karena Suroto, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak pernah tahu kondisi peternak.
Video Suroto ketika diringkus polisi sempat viral di media sosial. Namun, Suroto dilepaskan oleh polisi yang meringkusnya.
Inilah cerita Suroto yang awalnya tak percaya mendapat undangan dari Presiden Jokowi ke Istana Negara.
Nyatanya, Suroto benar-benar bertemu dengan Presiden Jokowi setelah membentangkan poster berisi protes lantaran harga jagung tak wajar. Harga jagung tersebut membuat para peternah menjerit.
Suroto melakukan itu pada saat Presiden Jokowi melambaikan tangan dari jendela mobil ketika melaju dari area vaksinasi Covid-19 ke makam Bung Karno di Blitar itu pada 7 September 2021.
Poster yang dibentangkan Suroto bertuliskan "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar."
Gara-gara membentangkan poster protes, Suroto sempat diringkus polisi. Setelah viral, Suroto pun dilepas hingga diundang ke Istana.
Saat mendapat undangan ke Istana, Suroto tak percaya. Bahkan, ia berpikiran hal itu pasti bohong. Namun, akhirnya Suroto percaya undangan ke Istana itu sungguhan.
"Undangan kemarin pagi jam 8, jadi mendadak, kita ndak tahu. Ah ini pasti bohong, ternyata ya betul-betul (diundang)," kata Suroto usai bertemu Presiden Jokowi di Istana, Rabu (15/9/2021).
Dalam pertemuan itu kata Suroto, Presiden Jokowi justru berterima kasih kepadanya atas bentuk protes yang dilakukannya itu.
"Berterima kasih, berterima kasih sekali dengan apa yang saya lakukan itu," kata Suroto usai bertemu Jokowi di Istana.
Menurut Suroto, Presiden Jokowi berterima kasih karena jika tidak ada insiden ia membentangkan poster itu, Jokowi tidak tahu ada persoalan di kalangan peternak.
"Kalau ndak ada kamu yang membentangkan poster, saya ndak akan tahu kondisi di bawah karena laporan anak buahnya ndak nyampe ke atas," kata Suroto menirukan pernyataan Presiden.
"Awalnya saat bertemu saya meminta maaf pada Pak Jokowi atas apa yang telah saya lakukan dengan membentangkan poster. Sekali lagi, poster itu tulisannya begini: Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar, telur murah. Itu yang lengkap, jadi ada kata telur murah," ungkap Suroto.
Suroto menjelaskan aksi membentangkan poster yang dilakukannya itu hanya spontanitas. Menurutnya, para ketua asosiasi dan koperasi sudah mencoba berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Dinas Perdagangan setempat dan minta audiensi dengan Kementan, tetapi belum menemukan solusi.
"Yang menemui cuma dirjen PKH-nya. Jadi, ndak bisa memberikan solusi, sedangkan kita terjepit posisinya. Usaha itu ndak bisa jalan," kata Suroto.
Suroto menuturkan persoalannya memang berat. Ia menjelaskan pihaknya memproduksi telur seumpama 100 persen saja masih rugi, apalagi ditambah harga pakan.
Karena itulah Suroto kemudian nekat membentangkan poster dengan harapan Jokowi bisa turun tangan.
"Makanya saya punya inisiatif. Kalau saya ndak nekat membentangkan poster, ini pasti ndak akan ditanggapi. Dalam artian, saya percaya ini ndak nyampai ke Pak Jokowi. Saya percaya satu-satunya orang di Indonesia pada saat ini yang bisa menolong peternak ya hanya Pak Jokowi, itu saja. Tidak ada tendensi politik apa-apa ya ini, murni saya sebagai peternak mandiri," tutur Suroto.
Suroto menemui Presiden Jokowi tidak sendirian. Ia ditemani peternak lain, termasuk Ketua Pinsar Petelur Nasional (PPN), Yudianto Yosgiarso.
Menurut Yudianto, dalam pertemuan itu Presiden Jokowi menginstruksikan kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan M Lutfi untuk menurunkan harga pakan jagung peternak menjadi Rp 4.500 per kg.
"Pak Jokowi menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan secepatnya karena kondisi pakan saat ini mahal, Pak Jokowi menginstruksikan bahwa peternak harus diberikan pakan jagung Rp 4.500," ungkap Yudianto.
Yudianto berharap Kementerian Pertanian segera mengimplementasikan instruksi Jokowi itu. Dengan demikian, harga pokok produksi (HPP) peternak bisa turun dan menekan kerugian.
Menurutnya, harga pakan jagung beberapa waktu terakhir melonjak menjadi Rp 6.000 per kg. Padahal, normalnya sekitar Rp 4.500 per kg.
"Kami menagih janji ini karena saat ini telur khususnya kami peternak telur rugi besar," terang Yudianto.
Di samping itu ia juga meminta kepada Kementerian Sosial menggunakan telur dalam menyalurkan bantuan sosial (bansos). Bantuan itu bisa masuk dalam program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT).
"Dan kami mengimbau pelaksanaan tidak seperti kemarin-kemarin. Pelaksanaan kemarin-kemarin digabung dua sampai tiga bulan, makanya ada kekosongan dalam penyerapan telur," jelas dia.
Sementara, Ketua Koperasi Blitar Sukarman mengatakan pemerintah akan memberikan pakan jagung dengan harga Rp 4.500 per kg sebanyak 30 ribu ton.
Ia mengusulkan agar pemerintah juga mempersiapkan stok pakan jagung untuk kebutuhan jangka menengah peternak. Stok pakan bisa dilakukan oleh Perum Bulog atau BUMN lain.
"Agar pada saat jagung tidak panen, stok jagung itu dikeluarkan dan harga stabil," kata Suparman. (Tribunnews.com)