KKB Papua Tak Bisa Ganggu PON XX, Polda Papua dan TNI Kerahkan 9.986 Pasukan untuk Keamanan Ekstra
Polda Papua dan TNI mengerahkan pasukan gabungan TNI-Polri sebanyak 9.986 personel untuk mengamankan PON XX dari aksi KKB Papua.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tak akan bisa mengganggu acara Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang akan segera digelar.
Hal ini lantaran Polda Papua dan TNI mengerahkan pasukan gabungan TNI-Polri sebanyak 9.986 personel.
Melansir dari tribratanews.polri.go.id, Senin (13/9/2021), ribuan aparat tersebut akan disebar di empat daerah penyelenggara PON.
"Pola pengamanan yang kami lakukan adalah kami menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat terutama di venue-venue maupun akomodasi atlet," ujar Karo Ops Polda Papua Kombes Pol Tri Atmodjo Marawasianto.
Karo Ops Polda Papua mengerahkan, pangamanan melibatkan 1.686 orang pasukan Korps Brigade Mobil (Brimob) se-Nusantara.
Baca juga: Prajurit TNI Penyergap KKB Papua Dapat Penghargaan Mayjen Ignatius Yogo dan Jenderal Andika Perkasa
Kemudian Polda Papua menerjunkan 5.500 personel.
TNI juga mengerahkan sekitar 2.800 anggota untuk membantu mengamankan PON Papua.
Dengan demikian, total pasukan pengamanan yang berjaga mencapai 9.986 orang.
Kapolda Papua Irjen. Pol. Mathius D. Fakhiri mengatakan pihaknya bakal lebih ekstra mengamankan gelaran PON untuk mengantisipasi ancaman gangguan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau KKB Papua.
"Kita akan melakukan Pagar Betis, disamping itu, kami juga sudah minta penambahan kekuatan khususnya dari Satgas Nemangkawi," ujarnya.
Kapolda Papua menyebut pihaknya telah menangkap salah seorang pimpinan KKB Papua yang kerap melakukan aksi pembunuhan di wilayah Yahukimo, Senat Soll beserta sejumlah anggotanya yang lain.
Tindakan ini membuat kondisi di Yahukimo kembali kondusif.
"Terkait dengan isu Keamanan, secara menyeluruh di Papua ini dalam tiga bulan terakhir sudah sangat tenang, walaupun beberapa Minggu lalu ada kejadian di Yahukimo yang sedikit mengganggu Kamtibmas.
Namun hal ini sekarang sudah kondusif," tutup Kapolda Papua.
KKB Papua Lamek Taplo Diduga Balas Dendam
Sementara itu, KKB Papua pimpinan Lamek Taplo diduga balas dendam setelah dua anggotanya berhasil disergap TNI.
Mereka membakar satu truk dan dua alat berat ekskavator milik PT Wijaya Karya sehari setelah anggotanya ditangkap.
Melansir dari Kompas.id, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar satu truk dan dua alat berat ekskavator milik PT Wijaya Karya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu (8/9/2021).
Kepala Polres Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito saat dihubungi dari Jayapura pada Kamis (9/9/2021) membenarkan insiden pembakaran dua ekskavator dan satu truk di Kampung Mangabid.
Cahyo mengatakan, aksi pembakaran dua alat ekskavator dan satu truk terjadi pada Rabu pukul 06.30 WIT.
Tak ada pekerja yang menjadi korban dalam insiden ini.
Diketahui para pekerja dari PT Wijaya Karya sedang membangun Jalan Trans-Papua dengan ruas Oksibil-Towe Hitam sepanjang 10,30 kilometer.
Ruas jalan ini akan menghubungkan Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Keerom.
Ia pun mengaku belum mengetahui KKB Papua manakah yang terlibat dalam aksi ini.
”Diduga aksi ini terkait penangkapan dua anggota KKB pimpinan Lamek oleh anggota Koramil 1715-05 Batom pada Selasa (7/9/2021),” kata Cahyo.
Diperkirakan jumlah anggota KKB Papua yang terlibat dalam aksi di atas 10 orang
Ia mengatakan, Polres Pegunungan Bintang telah menerjunkan 30 personel ke lokasi kejadian untuk melihat kondisi para pekerja ruas jalan tersebut.
Perjalanan darat dari ke Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, ke lokasi kejadian memakan waktu sekitar satu jam.
”Tim kami yang diterjunkan ke lokasi kejadian di Kampung Mangabib terdiri dari jajaran Polres Pegunungan Bintang dan Brimob Polda Papua. Total sekitar 70 pekerja PT Wijaya Karya di sana,” kata Cahyo.
Ia menambahkan, para pekerja masih bermukim di Kampung Mangabib setelah kejadian pembakaran alat berat dan truk tersebut.
Sebab, seluruh masyarakat Kampung Mangabib menjamin keselamatan para pekerja.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Wilayah V Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena Ovide Mangontan mengakui terjadi aksi pembakaran alat untuk pengerjaan Jalan Trans-Papua ruas Oksibil-Towe.
Diketahui wilayah Pegunungan Bintang dan Yahukimo masuk dalam area Satuan Kerja Wilayah V Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wamena.
”Saat ini pekerjaan Jalan Trans-Papua untuk sementara dihentikan demi keselamatan para pekerja.
Kami masih menunggu informasi kondisi terkini dari pihak keamanan sebelum pengerjaan ruas jalan tersebut kembali dilanjutkan,” kata Ovide.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), Sebby Sambom, menyatakan, pihaknya terlibat dalam aksi pembakaran dua ekskavator dan satu truk di Kampung Mangabib.
Aksi ini dipimpin langsung oleh Lamek Taplo, selaku pimpinan OPM di Pegunungan Bintang.
”Aksi ini sebagai peringatan bagi para pekerja untuk menghentikan pembangunan jalan Trans Papua. OPM menolak pelaksanaan semua proyek infrastruktur dari pemerintah,” tegas Sebby.
Sebelumnya, 2 anggota KKB Papua pimpinan Lamek Taplo mengalami nasib apes saat melintasi sungai dari arah Papua Nugini (PNG) menuju Mongham.
Perahu mereka mendadak rusak sehingga berhasil disergap oleh TNI dengan bantuan warga sekitar.
Melansir dari ANTARA, Personel Koramil 1715-05/Batom dan warga yang tergabung dalam Linmas Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menangkap dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Taplo.
Selain mengamankan dua anggota KKB Papua, TNI juga menyita lima pucuk senjata api berbagai jenis dan barang bukti lainnya.
Penangkapan mereka dilakukan pada Selasa (7/9/2021) di Distrik Oksibil.
Kronologinya berawal saat warga melaporkan adanya perahu berpenumpang dua orang dari arah Papua Nugini (PNG) menuju Mongham yang merupakan basis KKB Papua, kata Danrem 172 PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan di Jayapura, Rabu.
Dijelaskan, awalnya ada informasi dari masyarakat di kampung Abukerom yang melihat orang tak dikenal (OTK) menggunakan perahu motor dari arah PNG menuju Mongham.
Namun perahunya mengalami kerusakan di kampung Muara.
Adanya laporan tersebut, anggota Koramil 1715-05/Batom dipimpin Sertu Ari Netson Arabia bersama warga dan anggota Linmas menuju ke Kampung Muara dan melakukan pengepungan di pertengahan sungai Oksip–Mongham.
"Keduanya berhasil diamankan beserta isi perahu yang membawa lima pucuk senjata api," ungkap Brigjen TNI Izak.
Brigjen TNI Izak juga menyatakan apresiasi atas keberhasilan anggotanya dan warga menangkap anggota KKB Papua.
Dua orang yang diamankan yaitu Yulian Uropmabin (36) dan Kapol Uropmabin (42) dan saat ini masih diamankan di Koramil Batom.
Distrik Batom, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, merupakan salah satu wilayah yang berbatasan langsung dengan PNG.
Baca berita lainnya terkait teroris KKB Papua