Kiprah Krisdayanti Jadi Wakil Rakyat Dapat Pujian, Disebut Paling Rajin di DPR dengan Gaji Fantastis
Krisdayanti menjadi satu dari sekian artis yang menjabat sebagai anggota DPR RI.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Krisdayanti menjadi satu dari sekian artis yang menjabat sebagai anggota DPR RI.
Mewakili fraksi PDI-P, Krisdayanti menjabat sebagai wakil rakyat untuk periode 2019-2024.
Pada masa itu, Krisdayanti secara rutin menerima gaji dan tunjangan yang telah diatur dalam Surat Menteri Keuangan No S-520/MK.02/2015.
Melansir dari Grid.id dalam artikel "Duduki Kursi Panas di Senayan Berhonor Rp 66 Juta, Krisdayanti Ungkap Kiprahnya sebagai Anggota DPR RI Sampai Dibilang Terlalu Rajin Jadi Wakil Rakyat", besaran gaji dan tunjangan yang didapatkan para anggota dewan itu sebesar Rp 66.141.813.
Jumlah tersebut belum ditambah dengan Tunjangan Komunikasi Intensif yang mencapai Rp15,5 juta per bulan.
Bahkan, dalam satu periode menjabat, Krisdayanti dan anggota DPR RI lain mendapatkan fasilitas kredit mobil senilai Rp 70 juta.

Kiprah Krisdayanti sebagai wakil rakyat kemudian memunculkan sejumlah pujian. Termasuk pujian yang dilontarkan sang kakak, Yuni Shara, dalam momen ulang tahun Amoora lemos beberapa waktu lalu.
Meski digelar sederhana karena alasan pandemi, perayaan ulang tahun anak pertama Krisdayanti dari Raul Lemos itu terlihat meriah dihadiri sanak saudara.
Termasuk Yuni Shara, kakak kandung KD yang turut hadir dan membuat konten YouTube.
Lewat konten YouTube Yuni Shara mengungkap fakta soal perjuangan sang adik menjadi anggota DPR RI.
Ia bahkan mamuji istri Raul Lemos itu sebagai anggota dewan yang rajin.
"Paling rajin kayaknya ini di DPR. Kamu rajin banget loh di DPR. Kan ada stigma pada ketiduran tu ya?" tanya Yuni Shara.
KD pun membongkar kiprahnya selama ini menjadi anggota DPR RI.
"Kalau kecerdasan kan bisa diperbaiki. Kalau orang kurang cerdas bisa diperbaiki. Ya udah kalau misalkan kita konsisten dengan kedisiplinan ya datang dulu disiplin, tepat waktu supaya banyak materi yang kita bisa serap lewat dengar pendapat.
Kita juga bisa tanya senior baik itu di partai dan juga lintas partai. Banyak kesempatan kita untuk memperbaiki, nggak harus dengan akademis tapi dengan pengalaman," ungkap Krisdayanti.