Kehebatan Jet Tempur F-16 TNI AU yang Iringi Pesawat Pembom Angkatan Udara Amerika di Laut Sulawesi

Simak kehebatan jet tempur F-16 milik TNI AU yang mengiringi pesawat pembom (Bomber) milik Angkatan Udara Amerika Serikat.

tni.mil.id
Jet Tempur F-16 TNI AU Iringi Pesawat Pembom Angkatan Udara Amerika di Laut Sulawesi 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Simak kehebatan jet tempur F-16 milik TNI AU yang mengiringi pesawat pembom (Bomber) milik Angkatan Udara Amerika Serikat.

F-16 TNI AU bisa bersanding dengan pesawat bomber AS dalam rangka latihan bersama di Laut Sulawesi.

Melansir dari laman tni.mil.id, TNI Angkatan Udara dan United State of Pacific Air Force (US PACAF) melaksanakan latihan bersama yang bertajuk "Bomber Exercise" di atas Laut Sulawesi, Rabu (1/9/2021).

Latihan ini melibatkan sejumlah alutsista pesawat kedua angkatan udara, baik pesawat pembom (bomber), pesawat tempur dan juga pesawat intai.

TNI AU menerbangkan dua pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 3  Lanud Iswahjudi, Madiun dan satu pesawat Boeing 737 Intai  dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.

Baca juga: Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo Gelar Pertemuan Bilateral dengan Pejabat Militer Negara Sahabat

Sementara US PACAF melibatkan dua pesawat pembom jenis B-52 dari 2nd Bomb Wing dari Barksdale Air Force Base, Louisiana, Amerika Serikat.

Penerbangan ini merupakan penerbangan integrasi pertama dalam sejarah yang melibatkan pesawat pembom milik Amerika Serikat dan pesawat milik TNI AU tersebut.

Bomber Exercise ini diselenggarakan melalui dua skenario latihan, yaitu Command and Control (C2) oleh Kosekhanudnas II Makassar dengan melibatkan Satuan Radar 225 Tarakan, 224 Kwandang, serta pelaksanaan latihan Escort oleh 2 pesawat F-16.

Melansir dari Wikipedia, F-16 Fighting Falcon adalah jet tempur multi-peran supersonik yang dikembangkan oleh perusahaan General Dynamics (lalu kemudian di akuisisi oleh Lockheed Martin), untuk Angkatan Udara Amerika Serikat.

Pesawat ini awalnya dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara namun akhirnya berevolusi menjadi pesawat tempur multi-peran yang sangat populer.

Kemampuan F-16 untuk bisa dipakai untuk segala macam misi inilah yang membuatnya sangat sukses di pasar ekspor, dan dipakai oleh 24 negara selain Amerika Serikat.

Ilustrasi - Jet Tempur Sukhoi Su-30 China Dicegat F-16 Taiwan
Ilustrasi - Jet Tempur Sukhoi Su-30 China Dicegat F-16 Taiwan (Wikimedia Commons/US Air National Guard)

Pesawat ini sangat populer di mata international dan telah digunakan oleh 25 angkatan udara di seluruh Dunia.

F-16 merupakan proyek pesawat tempur blok Barat yang paling besar dan signifikan, dengan jumlah sekitar 4000 unit F-16 sudah diproduksi sejak tahun 1976.

Pesawat ini sudah tidak diproduksi untuk Angkatan Udara Amerika Serikat, tetapi masih diproduksi untuk ekspor.

Pada tahun 1993 General Dynamics menjual bisnis pembuatan pesawat ini kepada Lockheed Corporation, yang selanjutnya menjadi bagian dari Lockheed Martin setelah melakukan merger dengan Martin Marietta pada tahun 1995.

F-16 sendiri dikenal memiliki kemampuan tempur di udara yang sangat baik, dengan inovasi seperti tutup kokpit tanpa bingkai yang memperjelas penglihatan, gagang pengendali samping untuk memudahkan kontrol pada kecepatan tinggi, dan kursi kokpit yang dirancang untuk mengurangi efek g-force pada pilot.

Pesawat ini juga merupakan pesawat tempur pertama yang dibuat untuk menahan daya belokan pada percepatan 9g.

F-16 mempunyai senapan M61 Vulcan pada bagian dalam badan pesawat serta 11 lokasi pylon untuk mnggotong senjata dan peralatan misi lainya.

Nama resmi dari F-16 sendiri ialah"Fighting Falcon", tetapi "Viper" lebih umum digunakan oleh kru darat dan pilot-pilot pesawat tersebut, karena kemiripan bentuknya dengan ular Viperidae dan Starfighter Colonial Viper dari acara TV Battlestar Galactica

F-16 kini aktif pada Angkatan Udara Amerika Serikat, Komando Cadangan Angkatan Udara, serta unit Garda Nasional Udara.

Pesawat ini juga digunakan oleh angkatan udara di 25 Negara lainya.

Sampai dengan tahun 2015, pesawat ini merupakan pesawat bersayap kaku dengan jumlah terbanyak yang dipakai oleh kecabangan militer di dunia.

Ciri-ciri umum

  • Kru: 1
  • Panjang: 49 ft 5 in
  • Rentang sayap: 32 ft 8 in
  • Tinggi: 16 ft
  • Luas sayap: 300 ft²
  • Airfoil: NACA 64A204 root and tip
  • Berat kosong: 18,900 lb
  • Berat isi: 26,500 lb
  • Berat maksimum saat lepas landas: 42,300 lb
  • Mesin: 1 × F110-GE-100 afterburning turbofan

Kinerja

  • Laju maksimum: At sea level: Mach 1.2 (915 mph, 1,470 km/h), At altitude: Mach 2+ (1,500 mph, 2,410 km/h) clean configuration
  • Radius tempur: 340 mi (295 nmi, 550 km) on a hi-lo-hi mission with four 1,000 lb (450 kg) bombs
  • Jangkauan feri: 2,280 NM (2,620 mi, 4,220 km) with drop tanks
  • Langit-langit batas: 50,000+ ft
  • Laju tanjak: 50,000 ft/min
  • Beban sayap: 88.3 lb/ft²
  • Dorongan/berat: 1.095

Persenjataan

  • Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan 6-barreled gatling cannon, 511 rounds
  • Hardpoints: 2× wing-tip Air-to-air missile launch rails, 6× under-wing & 3× under-fuselage pylon stations holding up to 17,000 lb (7,700 kg) of payload
  • Roket:

4× LAU-61/LAU-68 rocket pods (each with 19× /7× Hydra 70 mm rockets, respectively) or

4× LAU-5003 rocket pods (each with 19× CRV7 70 mm rockets) or

4× LAU-10 rocket pods (each with 4× Zuni 127 mm rockets).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved