Virus Corona di Probolinggo
Wali Kota Hadi Zainal Abidin Tinjau Lokasi Isoter di Gedung SMPN 6 Kota Probolinggo
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meninjau gedung SMPN 6 yang berlokasi di Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok.
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Parmin
SURYA.co.id | Probolinggo - Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin meninjau gedung SMPN 6 yang berlokasi di Kelurahan Kareng Lor, Kecamatan Kedopok.
Sekolah tersebut dipersiapkan menjadi tempat isolasi terpusat (isoter) bagi pasien Covid-19 bergejala ringan.
"Isolasi terpusat disiapkan sebagai pelayanan kesehatan bagi pasien covid-19 yang bergejala ringan. Sehingga, memudahkan untuk memantau dan menangani apabila ada gejala-gejala yang muncul mendadak agar dapat cepat tertangani," kata Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, Selasa (24/8).
Berdasar informasi yang dihimpun, isoter SMPN 6 Kota Probolinggo bisa menampung 103 pasien dan terbagi dalam 12 ruangan perawatan. Di masing-masing ruangan terdapat 7 tempat tidur.
Skema pelayanan, pasien covid -19 yang datang akan diskrining kesehatan terlebih dahulu.
Selanjutnya, dapat menempati ruangan perawatan yang dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
"Selain fasilitas kesehatan, kami mempersiapkan tenaga kesehatan di lokasi isoter. Rekrutmen relawan tenaga kesehatan pun telah dipublikasikan," terang Habib Hadi -sapaan wali kota-.
Dalam kegiatan ini, Habib Hadi didampingi Habib Hadi yang didampingi Plt Dinkes P2KB Setiorini Sayekti dan camat setempat.
Plt Dinkes P2KB Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti menjelaskan SMP Negeri 6 telah memenuhi sekitar 80 persen standarisasi untuk rumah karantina atau isoter.
Di antaranya punya 12 ruangan, lokasi isoter jauh dari rumah sakit rujukan (RSUD dr. Moh. Saleh).
Prioritas pasien yang ditempatkan disini adalah pasien non gejala.
"Namun tetap akan melihat kondisinya. Jika di karantina rusunawa penuh maka pasien yang bergejala juga akan ditempatkan di sini. Bahkan kami juga menyediakan peralatan-peralatan semi medis di sini," jelasnya.
Ia menambahkan, tenaga kesehatan di isoter dengan sistem tiga shift, membutuhkan enam dokter, 12 perawat dan 12 tenaga administrasi.
Targetnya, September isolasi terpusat ini sudah bisa digunakan.
"Target kamibakan running di awal September, insyaallah untuk alat-alat sudah terpenuhi 80 persen di minggu ini. Dan di tanggal 28 agustus 2021 nanti, kami sudah mendapat data tenaga kesehatan yang direkrut," pungkasnya.