Kehebatan Yonif Raider 500/Sikatan yang akan Latihan Perang dengan US Army, Pasukan Pemukul Terbaik

Inilah kehebatan pasukan Yonif Raider 500/Sikatan yang akan latihan perang dengan angkatan darat Amerika Serikat atau US Army.

koarmada2.tnial.mil.id
Pasukan Yonif Raider 500/Sikatan. Simak Kehebatan Yonif Raider 500/Sikatan yang akan Latihan Perang dengan US Army. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah

SURYA.co.id - Inilah kehebatan pasukan Yonif Raider 500/Sikatan yang akan latihan perang dengan angkatan darat Amerika Serikat atau US Army.

Pasukan Yonif Raider 500/Sikatan dikenal sebagai pasukan pemukul terbaik yang dimiliki Kodam V/Brawijaya.

Melansir dari laman tni.mili.id, rencananya pasukan Yonif Raider 500/Sikatan ditunjuk untuk mengikuti latihan bersama dengan Amerika Serikat atau US Army.

Namun, sebelum mengikuti proses latihan bersama itu, pihak Kodam terlebih dahulu melakukan pengecekan kesiapan masing-masing personel.

Kepala Penerangan Kodam, Kolonel Arm Imam Haryadi menjelaskan, latihan itu melibatkan TNI-AD dengan Tentara Amerika.

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Kerahkan Mobil Ambulans Canggih untuk Dukung Garuda Shield TNI AD-US Army

"Sebelumnya dilakukan pengecekan dulu.Agar nantinya latihan bersama itu bisa berjalan dengan baik," kata Imam, Jumat (6/8/2021) siang.

Bukan hanya sebatas menjalin hubungan harmonis antar prajurit saja.

Dikatakan Imam, latihan yang melibatkan militer dari dua negara itu merupakan kegiatan diplomasi yang sangat baik.

"Termasuk penyiapan materiil.Misal seperti lapangan tembak untuk menunjang latihan," bebernya.

Untuk diketahui, Yonif Raider 500/Sikatan, adalah salah satu Satuan pemukul terbaik yang dimiliki oleh Kodam V/Brawijaya.

Rencananya, latihan antara Raider 500/Sikatan bersama US Army itu akan digelar pada bulan depan.

Melansir dari Wikipedia, Yonif 500 adalah sebuah pasukan elit infanteri TNI yang sebelumnya bernama Yonif 500/Raider dan Yonif 507/Sikatan.

Batalyon ini dibentuk sejak 30 Oktober 1945.

Satuan ini terdiri atas Kompi Markas, Kompi Senapan A, B, C, Kompi Bantuan, Tim K-9, dan Tim Gultor yang bermarkas di Jl. Gadjah Mada, Surabaya.

Pembentukan batalyon dimulai dengan terbentuknya Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Mojokerto, Jawa Timur, pada Agustus 1945 dipimpin Shodanco RM. Soedarsono.

Pada 30 Oktober 1945, personelnya bertambah, maka diberi nama Batalyon 7420 di bawah pimpinan Shodanco R. Soemardjo dan wakilnya Shodanco RM. Soedarsono.

Saat bertempur dengan tentara Ghurka, Shodanco R. Soemardjo gugur, Komandan batalyon kembali dijabat Shodanco RM. Soedarsono.

Dua tahun kemudian, Yon 7420 menjadi Yon 6010 dan menjadi Yon Stoof di bawah Divisi I Jawa Timur.

Tak lama kemudian diubah lagi menjadi Yon 131 tanggal 4 Januari 1948.

Komando batalyon 131 berganti dari Divisi I Jatim ke Brigade 2/Divisi I Jatim, dan penamaan batalyon berubah menjadi Yon 23/Sikatan tanggal 10 September 1948.

Personel Yon 23/Sikatan bertambah dengan bergabungnya Kompi Sobirin Mochtar eks Yon 124 Kediri dan Kompi R. Affandi eks Divisi Siliwangi yang hijrah dari Jawa Barat.

Penggabungan guna kepentingan penumpasan pemberontakan PKI-Muso di Madiun.

Terjadi penggabungan kembali 1 kompi dari Yon 124 dan 1 kompi dari Divisi Siliwangi tanggal 25 Oktober 1948.

Kemudian diresmikan oleh Komandan Brigade 2/Divisi I Jatim menjadi Yonif 507/BS Sikatan Mahastra Yudha dengan Komandan Batalyon Mayor RM. Soedarsono.

Batalyon 507 melakukan latihan raider dari tanggal 16 Juli hingga 26 Oktober 2003 dengan 800 personel di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Asembagus, Situbondo dan berubah nama menjadi Yonif 500/Raider.

Sebagai pasukan berkualifikasi Raider, pasukan Yonif Raider 500/Sikatan dilatih hingga memiliki beberapa kemampuan seperti:

1. Punya Skill Tempur Khusus

Pasukan khusus Raider Kostrad yang diturunkan ke Kabupaten Nduga, memiliki skill khusus untuk memburu pasukan separatis.

Dikutip dari Intisari, sesuai dengan arti kata 'raid' dalam namanya, pasukan Raider Kostrad memiliki kemampuan untuk memburu pasukan gerilya lawan sampai ketemu

Untuk melawan musuh yang bergerilya, pasukan khusus Raider Kostrad juga menggunakan taktik yang sama, yakni bergerilya (counter guerilla warfare).

Bedanya, pasukan khusus Raider Kostrad memiliki status sebagai 'pemburu'.

2. Senjata Pasukan Raider

SS-1 R5 merupakan senapan serbu pendek dan ringan, yang menjadi andalan pasukan Raider Kostrad.

Senjata SS-1 R5 merupakan hasil manufaktur PT Pindad.

Senjata ini menjadi andalan pasukan Raider Kostrad untuk menjalani pertempuran di hutan secara senyap.

Selain ringan, senapan SS-1 R5 ini juga dilengkapi dengan teleskop bidik yang dapat meningkatkan akurasi tembakan

3. Ahli dalam Berbagai Operasi Khusus

Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad sudah terlatih untuk melakukan berbagai operasi khusus.

Contoh operasi khusus yang dapat dilakukan seperti teknik dril kontak, infiltrasi atau penyusupan, eksfiltrasi, Mobud (mobil udara), Ralasuntai (Operasi di Rawa, Laut, Sungai dan Pantai), raid Baswan (operasi pembebasan tawanan), dan raid penghancuran.

4. Dapat Tidur di Bawah Guyuran Hujan

Sebagai pasukan antigerilya atau pemburu gerilya, pasukan Raider Kostrad harus bisa bertahan hidup berhari-hari di hutan belantara demi lancarnya operasi militer.

Mengutip dari Intisari, pasukan Raider Kostrad dikenal bisa tidur nyenyak walau diguyur hujan lebat.

Walau hanya berlindung di bawah selembar matras tipis, pasukan khusus Raider Kostrad harus bisa tidur demi menjaga kelancaran operasi militer yang tengah dijalankan.

5. Pejalan Kaki yang Tangguh, Mampu Berjalan hingga Ratusan Kilometer

Pasukan Raider Kostrad dikenal memiliki endurance serta tenaga yang kuat, yang membuat mereka mampu berjalan jauh.

Pasukan Raider Kostrad harus mampu berjalan kaki hingga ratusan kilometer untuk memburu gerilyawan musuh

Oleh sebab itu, latihan lari setiap hari menjadi makanan wajib pasukan Raider Kostrad di setiap markas Batalyon Raider.

Agar kemampuan setiap personel tetap prima, latihan lari ini tetap dilakukan setiap hari walaupun prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved