Olimpiade Tokyo 2020
Isu SARA di Balik Kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu Dikritik Tantowi Yahya, Eng Hian Bersuara
Isu SARA di balik kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih emas Olimpiade Tokyo 2020 mengusik sejumlah pihak.
Kita semua berjuang di bidang kita masing-masing untuk masa depan Bangsa Indonesia yang lebih baik lagi.
Jangan DIRUSAK PRESTASI Putra-Putri Indonesia yang sangat membanggakan ini, hanya karena kepentingan Politik, Golongan, Kelompok dan Sentimen".
Unggahan Tantowi ini mendapat dukungan para netizen yang sepakat dengannya.
Di bagian lain, pelatih Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Eng Hian juga terusik dengan postingan tersebut.
Dia mengunggah video klarifikasi tentang kebenaran agama yang dianutnya.
"Saya Eng Hian ingin meluruskan berita yang beredar saat ini tentang agama saya.
Tanpa mengurangi rasa hormat kepada agama dan pemeluk agama budha, bahwa agama saya adalah Kristen Protestan.
Terimakaih atas perhatian dan pengertiannya," ucap Eng Hian.
Profil dan Biodata Eng Hian

Dikutip dari Wikipedia.org, Eng Hian berusia 44 tahun, ia lahir 17 Mei 1977.
Eng Hian adalah seorang pemain bulu tangkis dari Indonesia asal Solo. Ia ikut serta dalam cabang bulu tangkis pada Olimpiade 2004 dalam nomor ganda putra berpasangan dengan Flandy Limpele.
Pada saat itu, Eng Hian dan Flandy Limpele harus terhenti pada babak semifinal setelah ditakhlukkan tim asal Korea Selatan, Kim Dong-moon dan Ha Tae-kwon dengan skor 15-8, 15-2.
Namun Eng Hian dan Flandy Limpele saat itu berhasil memenangkan pertandingan perebutan medali perunggu, mengalahkan pasangan Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen dari Denmark dengan hasil 15-13, 15-7.
Tahun 2001 dan 2003, dia dan Flandy Limpele sempat pindah untuk bermain di Inggris.
Eng Hian mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Nasional di Cipayung, Jakarta Timur pada 1 Februari 2006.