Cara Cuci Hidung dengan Larutan NaCl yang Banyak Dilakukan Pasien Covid-19, Ini Kata Dokter THT
Terapi cuci hidung menggunakan cairan NaCL 0,9 persen banyak dilakukan oleh para pasien positif Covid-19.
SURYA.CO.ID - Terapi cuci hidung menggunakan cairan NaCL 0,9 persen banyak dilakukan oleh para pasien positif Covid-19.
Terapi cuci hidung ini dipercaya dapat menghilangkan patogen seperti virus dan bakteri di saluran pernafasan.
Benarkah demikian?
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, dr Achmad Chusnu Romdhoni menyampaikan, tindakan pembersihan hidung dapat dilakukan untuk melembabkan hidung.
Namun, hal ini tidak bertujuan untuk mengobati Covid-19.
"Ini cara yang bagus untuk melembabkan hidung. Tapi tujuannya tidak perlu dilebih-lebihkan, apalagi untuk mengobati Covid-19," ujar Rhomdoni saat dihubungi Kompas.com (grup surya.co.id), Jumat (23/7/2021).
Baca juga: TIPS SEHAT, Terapi Cuci Hidung Penting Dilakukan di Masa Pandemi, Begini Cara Melakukannya
Dokter spesialis THT ini menjelaskan, tindakan pembersihan hidung juga berfungsi untuk menjaga kinerja palut lendir (mucous blanket).
Menurutnya, palut lendir jika bekerja dengan baik maka ia akan menangkap patogen dan membuangnya ke belakang.
Selain itu, tindakan pembersihan hidung ini bisa dilakukan menggunakan air biasa maupun air garam isotonik (larutan NaCl).

Di sisi lain, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr Alexander Ginting menjelaskan, larutan NaCl yang tertera dalam video disebut bukan berfungsi membebaskan virus di ujung pangkal hidung.
"Tindakan itu hanya cuci untuk mengurangi inflamasi (peradangan) dan membersihkan sisa-sisa mukus lendir yang ada," ujar Alex saat dihubungi terpisah Kompas.com, Jumat (23/7/2021).
Alex mengatakan, teknik tersebut ditujukan untuk mengurangi keluhan hidung yang teriritasi atau inflamasi akibat alergi, infeksi ataupun oleh agent lainnya.
"Tidak sepenuhnya (tindakan itu) sebagai bentuk tindakan terapik anti virus," kata dia.
Terkait larutan yang digunakan untuk membersihkan hidung yakni cairan NaCl 0,9 persen, seorang dokter spesialis THT dari RS Eka Hospital BSD, Jakarta, dr Fikry Hamdan Yasin, menyampaikan terapi cuci hidung ini tidak dapat dilakukan dengan bahan sembarangan.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (29/6/2021), Fikry menjelaskan, sebaiknya cairan NaCl 0,9 persen tersebut tidak diganti dengan bahan lainnya, seperti garam dapur, karena justru merusak mukosa hidung.
“Penggunaan garam tidak dibenarkan, karena konsentrasinya tidak tepat. Ini bisa menyebabkan mukosa atau lapisan hidung menjadi rusak atau iritasi,” ujar Fikry.
Menurut dia, bakteri atau flora normal yang ada di hidung, tenggorokan atau mulut bisa ikut musnah jika melakukan cuci hidung menggunakan garam.
Selain itu, terapi cuci hidung juga bisa dilakukan oleh siapa saja.
Untuk orang yang sehat, cuci hidung bisa dilakukan secara rutin di pagi hari dan malam sebelum tidur, sementara sebagai pencegahan penyakit bisa dilakukan setelah terpapar atau bertemu orang sakit.
Cara cuci hidung yang tepat
Bagi Anda yang tertarik dan ingin mencoba teknik cuci hidung, simak langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Cuci tangan dengan 6 langkah sebelum melakukan cuci hidung.
2. Ambil cairan NaCL dengan spuit.
3. Kepala dimiringkan ke kiri, masukan spuit ke lubang hidung kanan dengan memakai tangan kanan.
4. Mulut dibuka, tahan napas. 5. Semprotkan dengan kuat.
6. Keluarkan sisa cairan di hidung.
7. Lakukan arah sebaliknya, dengan kepala dimiringkan ke kanan, masukan spuit kedalam lubang hidung kiri dengan memakai tangan kiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Cuci Hidung dengan Larutan NaCl Bisa Membersihkan Virus dan Bakteri?"