KKB Papua

KKB Papua Lekagak Telenggen Kehilangan Anggotanya Lagi, 1 Orang Ditangkap TNI Saat Bawa Amunisi

KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen lagi-lagi kehilangan anak buahnya, satu orang berhasil ditangkap TNI.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Youtube
Lekagak Telenggen dan anak buahnya. KKB Papua Lekagak Telenggen Kehilangan Anggotanya Lagi, 1 Orang Ditangkap TNI Saat Bawa Amunisi 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen lagi-lagi kehilangan anak buahnya, satu orang berhasil ditangkap TNI.

Dia adalah Yoniku Murib alias Mbobugu (26), yang ditangkap di Kampung Nigilome, Distrik Mageabume, Kabupaten Puncak pada Senin (12/7/2021).

Mbobugu awalnya ditangkap lantaran membawa amunisi tanpa izin yang sah.

Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani menuturkan, Mbobugu kemudian diserahkan ke polisi dan diterbangkan ke Kabupaten Mimika untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

"Tersangka ditahan karena telah melakukan tindak pidana membawa, menyimpan, menguasai amunisi tanpa izin yang sah," ujar Faisal, melalui pesan singkat, Senin (19/7/2021).

Baca juga: Sempat Ikut Acara HUT OPM, 9 Warga yang Diamankan TNI di Perbatasan Terbukti Bukan Anggota KKB Papua

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Seorang Anggota KKB Ditangkap, Ini Daftar Kejahatannya'

Dari hasil pemeriksaan, sambung Faisal, Mbobugu mengetahui beberapa aksi kejahatan yang dilakukan kelompok Lekagak Telenggen, Mikiter Murib, Lerimayu Telenggen, Perenggen Telenggen, Uras Telenggen dan Kasar Tabuni.

Setidaknya ada 10 aksi yang disebutkan Mbobugu pernah ia ketahui dan seluruhnya terjadi di Kabupaten Puncak.

Namun, Faisal menegaskan, keterangan tersangka harus didalami karena tidak menutup kemungkinan Mbobugu juga terlibat di aksi-aksi tersebut.

"Banyak dokumentasi/foto pelaku bersama kelompok KKB Papua dan foto-foto pelaku memegang senpi SP2 dan M-16," kata Faisal.

Berikut daftar aksi KKB Papua yang diduga diketahui Mbobugu:  

1. Perusakan tower Telkomsel Palapa Ring di B4 (Kampung Aminggaru, Distrik Omukia) dan B5 (Kampung Toegi, Distrik Ilaga Utara) pada 3 dan 6 Januari 2021.

2. Pembakaran alat-alat untuk perbaikan tower Palapa Ring B5 pada 6 Februari 2021.

3. Pembakaran camp PT Unggul Jalan Pinggir Distrik Ilaga, pada 8 Februari 2021.

4. Pembunuhan tukang ojek, Rusman HS pada 9 Februari 2021 di jalan pinggir Distrik Ilaga.

5. Penyanderaan pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Wangbe, 12 Maret 2021.

6. Pembakaran helikopter di Bandara Aminggaru, 11 April 2021.

7. Penembakkan tukang ojek bernama Udin di Kampung Eromaga Distrik Omukia, 14 April 2021.

8. Penembakkan pelajar Ali Mom di Kampung Wuloni Distrik Ilaga, 16 April 2021.

9. Penembakkan Bharada Komang, Ipda Anton Tonapa, Bripka Moh Syaifudin pada 27 April 2021 di Kampung Olenki Distrik Ilaga Utara.

10. Pembakaran SD Inpres Mayuberi dan beberapa rumah penduduk di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara.

Sembilan Warga yang Diamankan TNI

Sementara itu, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs mengamankan 9 orang WNI yang diduga anggota OPM pada saat melaksanakan sweeping di Pos Pitewi Distrik Arso Timur Kab. Keerom, Papua.

Mereka mengaku baru saja selesai menghadiri upacara HUT OPM di Markas Victoria Distrik Bewani, Papua Nugini.

Setelah diinterogasi lebih jauh, kesembilan WNI tersebut terbukti tidak terlibat dalam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Hal ini diungkapkan secara resmi oleh Kapolres Keerom AKBP Christian Aer.

"Memang benar setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kesembilan warga sipil yang sebelumnya diamankan Satgas Pamtas Yonif 131/BRS, Rabu (14/7) ternyata tidak terlibat dalam KKB," kata Kapolres Keerom AKBP Aer, melansir dari ANTARA, Senin (19/7/2021).

Hingga diserahkan ke Imigrasi Jayapura, tidak ada bukti yang menyatakan mereka terlibat dalam organisasi tersebut, namun mereka ke PNG tanpa dilengkapi dokumen keimigrasian.

"Karena itulah kami menyerahkannya ke Kantor Imigrasi Jayapura untuk diproses hukum lebih lanjut," ucap Kapolres Keerom AKBP Aer.

Kapolres mengaku dari hasil pemeriksaan terungkap bila mereka adalah bukan penduduk perbatasan, dan memiliki kartu pas lintas batas tradisional yang dikeluarkan pemerintah kedua negara sebagai pengganti paspor.

Karena itulah penyidik menyerahkannya ke Imigrasi Jayapura untuk memproses lebih jauh.

Dari pengakuannya mereka masuk ke wilayah PNG untuk menghadiri undangan bakar batu dalam rangka hut OPM, 1 Juli lalu.

Sembilan warga berbagai daerah di Papua itu sejak Jumat (16/7) sudah diserahkan ke Kantor Imigrasi Jayapura.

Kesembilan warga yang diserahkan ke Kanim Jayapura yaitu KL, MH, DW, YS, MH, WP, RD, EP dan RM, tutur AKBP Aer.

Sebelumnya, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs mengamankan 9 orang WNI yang diduga anggota OPM pada saat melaksanakan sweeping di Pos Pitewi Distrik Arso Timur Kab. Keerom, Papua.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 131/Brs Letkol Inf Muhammad Erfani dalam rilis tertulisnya di Skouw Distrik Muara Tami, Jayapura, Rabu (14/07/2021).

Dansatgas menjelaskan masyarakat tersebut diamankan saat Pos Pitewi melaksanakan kegiatan Sweeping malam.

Sekitar pukul 00.15 WIT (14/07/2021), di depan Pos Pitewi melintas kendaraan roda empat jenis Carry Pick Up Nopol PA 8072 AP yang membawa masyarakat sebanyak 12 orang.

Setelah diperiksa diketahui bahwa dari 12 Orang tersebut 9 orang diantaranya diduga sebagai anggota OPM, karena ditemukan kartu tanda pengenal OPM, dokumen tertulis tentang kegiatan yang dilaksanakan pada saat tanggal 1 juli di Markas Victoria Papua Nugini.

“Kami Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Brs akan terus berusaha untuk mencegah terjadinya pelanggaran lintas batas negara, keluar masuknya barang-barang ilegal serta mempersempit ruang gerak anggota OPM dengan melaksanakan sweeping rutin di setiap pos-pos yang menjadi perlintasan orang-orang yang tidak bertanggung jawab di wilayah Kab. Keerom dan Jayapura”, Ujar Dansatgas.

Di tempat terpisah Dankipur A Lettu Inf Ridollah Sibueya mengatakan, dari 12 warga tersebut 9 diantaranya diduga kuat sebagai anggota OPM.

Setelah dilakukan interogasi lanjutan oleh satgas inteligen diperoleh keterangan bahwa ke 9 Orang tersebut baru saja selesai menghadiri upacara tgl 1 Juli 2021 di Markas Victoria Distrik Bewani, PNG.

“Setelah diambil keterangan lanjutan oleh satgas Intelijen, saat ini ke 12 orang penumpang serta barang bukti telah diserahkan kepada pihak Polres Keerom untuk proses lebih lanjut”, ujar Danpos.

Ikuti Berita Lainnya Seputar KKB Papua

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved