KKB Papua
Situasi Terkini Kabupaten Puncak Setelah KKB Papua Bakar Sekolah, Willem Wandik Ungkap Kerugian
Berikut situasi terkini Kabupaten Puncak setelah aksi KKB Papua membakar sekolah pada awal Mei 2021 lalu.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut situasi terkini Kabupaten Puncak setelah aksi KKB Papua membakar sekolah pada awal Mei 2021 lalu.
Menurut Bupati Puncak, Willem Wandik, aktivitas kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Puncak hingga saat ini belum normal.
Aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membuat tenaga kesehatan dan tenaga pendidik takut.
“Bangunan sekolah dibakar, puskesma di rusak, bagaimana mau jalan.
Semua tenaga pengajar dan kesehatan takut,” ungkap Willem Wandik dalam rilis yang diterima, Jumat (16/7/2021) malam, dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Layanan Kesehatan dan Pendidikan di Puncak Lumpuh Pascaaksi KKB'
Baca juga: Kabar Terbaru Sonny Wanimbo Setelah Dituding Danai KKB Papua, Polda Papua Sudah Layangkan Panggilan
Wandik mengakui situasi di daerah yang dipimpinnya hingga saat ini tidak aman lagi.
“Puncak belum kondusif,” ucapnya
Wandik mengakui banyak masyarakat yang mengungsi lantaran trauma dan di hantui rasa takut yang mendalam.
“Situasi belum kondusif, masyakat bagaimana mau aktivitas seperti sedia kala kalau tidak aman,” bebernya.
Dengan kondisi saat ini, Bupati Willem Wandi mengaku bingung mau mengadu kepada siapa.
“Saya mau mengeluh ke mana lagi. Negara saat ini sedang berpikir dalam penanganan wabah Covid-19,” bebernya.
Disamping itu dirinya merasa kecewa, semua pembangunan selama dirinya menjabat 8 tahun sebagai Bupati yang membutuhkan waktu, biaya, serta pikiran sirna.
“Siituasi keamanan seperti ini menyebabkan semua harus dimulai dari NOL lagi,” jelasnya.
Wandik mencontohkan kerugian yang dialami pemerintah lantaran aksi KKB yakni pembakaran Eksavator bernilai milliaran Rupiah.