Virus Corona di Pasuruan

Kronologi 23 Remaja di Pasuruan Positif Covid-19 setelah Terprovokasi Ikut Aksi Tolak PPKM Darurat

Berikut ini kronologi 23 remaja di Pasuruan termakan provokasi menolak PPKM Darurat hingga akhirnya dinyatakan positif Covid-19. 

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Musahadah
kolase surya/galih lintartika/facebook
Ratusan remaja yang terprovokasi postingan di medsos yang berisikan ajakan menolak PPKM Darurat diamankan di halaman Mapolres Pasuruan Kota. 23 di antaranya positif Covid-19. 

SURYA.CO.ID - Berikut ini kronologi 23 remaja di Pasuruan termakan provokasi menolak PPKM Darurat hingga akhirnya dinyatakan positif Covid-19. 

23 remaja yang positif Covid-19 ini adalah bagian dari ratusan remaja yang berkerumun di depan Balai Kota Pasuruan untuk menolak PPKM Darurat pada Kamis (15/7/2021). 

Remaja berusia 15-20 tahun ini menjadi korban ghosting postingan di media sosial (medsos) baik itu Facebook ataupun grup Whatsapp.

Dalam postingan itu, ada pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menyebar gambar bertuliskan ajakan untuk menolak PPKM Darurat karena menindas rakyat kecil.

Selain itu, juga disebutkan lokasi kumpul dan waktu aksi penolakan dalam postingan itu.

Baca juga: Curhatan Warga Surabaya Soal Langkanya Oksigen, DPRD: Kalau Pun Ada Pasti Mahal Harganya

Berikut kronologinya: 

1. Berkerumun tanpa masker

Pada Kamis (15/7/2021) remaja yang didominasi dari luar Kota Pasuruan ini berkumpul di sekitaran Kantor Balaikota Pasuruan.

Para remaja ini tampak melanggar beberapa aturan.

Pertama, mereka tidak menerapkan protokol kesehatan seperti berkerumun dan tidak pakai masker.

Kedua, mereka melanggar undang - undang lalu lintas, karena tidak mematuhi tata tertib berlalu lintas.

Tidak memakai helm, spion tidak ada, knalpot brong, dan berbonceng tiga.

2. Buat keonaran

Para remaja diduga terprovokasi postiangan di medsos berisikan ajakan menolak PPKM Darurat diamankan di halaman Mapolres Pasuruan Kota dan screenshot postingan provokasi.
Para remaja diduga terprovokasi postiangan di medsos berisikan ajakan menolak PPKM Darurat diamankan di halaman Mapolres Pasuruan Kota dan screenshot postingan provokasi. (surya.co.id/galih lintartika)

Para remaja yang disinyalir dibayar ini mulai membuat keonaran.

Mereka mulai mengganggu ketertiban dengan membuat kemacetan di sepanjang jalan Balaikota.

Mereka berjalan kaki hingga berkumpul di sekitaran Stadion Untung Suropati dan depan Kantor Walikota Pasuruan seraya berteriak.

Remaja ini juga membuat kebisingan dengan knalpot brongnya.

3. Rusak fasilitas publik

Setelah membuat kebisingan,  mereka mulai berusaha merusak fasilitas publik. 

Beberapa pemuda terlihat merusak pos pantau lalu lintas yang ada di pertigaan slagah, dan melempari petugas yang tengah berpatroli dengan batu.

Aksi anarkhis dan liar ini langsung dibubarkan anggota Polres Pasuruan Kota.

Korps Bhayangkara menghalau para remaja ini agar tidak semakin brutal.

Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman mengatakan, aksi ratusan remaja ini tanpa tujuan. Ia pun mengaku heran dengan aksi para remaja ini.

"Waktu saya tanyai mau ngapain, mereka jawabnya ngopi lah, mau nongkrong lah. Tapi merusak fasilitas. Ini namanya aksi tidak terpuji," kata Kapolres.

Dia mencontohkan perbuatan tidak terpuji para remaja ini ketika merusak pos pantau dengan batu, dan melempar rumah warga dengan batu. 

"Kami menduga, aksi ratusan pemuda ini ada yang menyusupi alias propaganda untuk membuat situasi di Kota Pasuruan menjadi tak kondusif," terangnya.

Arman mengaku akan mengejar siapa pelaku yang diduga dengan sengaja membuat postingan ajakan menolak PPKM tersebut untuk provokasi.

Setelah diringkus, para pemuda dini diamankan di Mapolres Pasuruan Kota untuk dilakukan pendataan dan pemeriksaan mendalam.

“Kita akan tahu siapa di balik semua ini. Pasti ada dalangnya,” ucapnya.

4. 23 remaja positif covid-19

Para remaja yang diamankan Polres Pasuruan menjalani swab tes antigen massal.
Para remaja yang diamankan Polres Pasuruan menjalani swab tes antigen massal. (surya.co.id/galih lintartika)

Dari 149 remaja yang diamankan polres Pasuruan Kota, 23 remaja terkonfirmasi positif Covid-19.

11 di antaranya berasal dari Kota Pasuruan, 11 warga Kabupaten Pasuruan dan 1 warga Probolinggo.

Hasil ini didapat setelah mereka  menjalani tes swab antigen, Jumat (16/7/2021) siang.

Swab massal digelar di Halaman Gedung Wicaksana Laghawa.

Dalam hal ini Korps Bhayangkara bekerjasama dengan petugas Dinas Kesehatan Kota Pasuruan.

Kapolres Pasuruan Kota AKBP Arman mengatakan, swab massal pada ratusan pemuda ini penting dilakukan, mengingat kasus Covid-19 yang sedang tinggi-tingginya.

"Kami swab massal agar ketahuan, ada tidaknya anak-anak ini yang terpapar. Kita bantu pemerintah memutus rantai penyebaran COVID-19 dengan cara ini," katanya.

Disampaikannya, remaja yang positif COVID-19 Langsung dikarantina.

"Kalau yang warga Kota ya dikarantina di rumah isolasi kota. Kalau di Kabupaten ya beda lagi. Ada di SKB Pandaan dan BLK Rejoso," ucapnya.

Sedangkan bagi yang negatif, tetap diberi pembinaan. Kata Arman, pembinaan dilakukan dengan mengundang seluruh orang tua para remaja yang tidak terarah ini. 

Harapannya, setelah dipulangkan ke rumahnya masing-masing, para orang tua bisa mendidiknya agar tidak melakukan hal provokasi lagi.

"Ini juga biar jadi pelajaran buat mereka untuk tidak keluyuran ke mana-mana. Orang Tua juga saya minta untuk mengingatkan agar tidak salah lagi," sambungnya.

Ditambahkan Kapolres, para remaja ini usianha masih belasan tahun, jadi gampang tersulut dan terpengaruh dengan hal - hal yang provokatif.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved