Berita Malang Raya
Detik-detik Mahasiswi Coba Bunuh Diri di Jembatan Penyeberangan Alun-alun Merdeka Malang, Endingnya
Gara-gara diteror pacar, seorang mahasiswi di Malang mencoba bunuh diri dari jembatan penyeberangan Alun-Alun Merdeka Kota Malang terjadi pada Selasa
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Gara-gara diteror pacar, seorang mahasiswi di Malang mencoba bunuh diri dari jembatan penyeberangan orang (JPO) Alun-Alun Merdeka Kota Malang terjadi pada Selasa (6/7/2021).
Beruntung aksi yang berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB itu diketahui warga sehingga bisa digagalkan.
Saat itu warga melihat gadis berinisial EZ itu sudah duduk di besi pembatas tembok jembatan penyeberangan.
Gadis kelahiran Tuban 10 September 1999 itu tampak mengenakan masker dan berhijab, bercelana panjang dan memakai baju atasan merah.
Melihat gelagat tidak baik dari gadis itu, seorang warga langsung menariknya dari belakang.
Baca juga: Kronologi Istri Juragan Emas Selingkuh, Diporoti Pria Afganistan hingga Skenario Pembunuhan Suami
Sekuriti Bank Indonesia, Ari Wicaksono yang ditemui surya.co.id menceritakan detik-detik kejadian tersebut.
Ia mengetahui gadis itu sudah dalam posisi dibatas jembatan.
"Awalnya ada di Alun-Alun ada yang teriak memberitahu ada orang duduk di pagar besi," jelas Ari, Selasa siang.
Ia berada sekitar 15 menitan.
Khawatir ada apa-apa, maka di jalan raya dibawah JPO ada yang mengatur lalin.
Sedang di jembatan, ada yang mencoba bicara sama gadis itu dan ada yang menarik tubuhnya agar tidak jatuh.
Gadis itu kemudian dibawa ke pos BI yang tak jauh dari JPO.
Secara kebetulan, Aiptu Heru Satrio Wibowo lewat jalan itu.
Ia adalah bhabinkamtibmas Kelurahan Kidul Dalem.
"Pak Heru kemudian mencari orangtuanya dan mempertemukannya," jelas Ari.
Baca juga: Pasien Covid-19 Lebihi Kapasitas Ruang Isolasi RSUD Dr Harjono Ponorogo, Pasokan Oksigen Lancar
Heru ketika ditemui di kantor Kelurahan Kidul Dalem membenarkan kejadian itu.
"KTP-nya memang Kelurahan Cemorokandang. Tapi ia tinggal di Kelurahan Sukoharjo," kata Heru.
Ia mencari rumah orangtua gadis itu dan menjelaskan kejadiannya.
Ia berpesan agar orangtuanya tidak memarahi anaknya agar mentalnya pulih.

Dari keterangan orangtuanya, gadis ini diteror pacarnya.
Sebelum kejadian, gadis ini membawa sepeda motor Beat warna hitam dan pink yang diparkir di Ramayana.
Lokasinya juga tak jauh dari TKP.
"Mungkin setelah itu ia jalan untuk naik JPO," tandasnya.
Jembatan itu sendiri sepi karena jarang dimanfaatkan warga.
Apalagi Alun-Alun Merdeka juga ditutup sejak pandemi Covid-19.
Ditambahkan Ari, saat diturunkan, mahasiswi di Malang itu tidak meronta.
Namun, saat di pos BI gadis malang ini sempat menangis.
Ia juga membawa surat kontrol ke dokter.