KKB Papua
Sepak Terjang KKB Papua Lekagak Telenggen yang Berhasil Dihalau TNI-Polri Saat akan Masuk Mimika
Inilah sederet sepak terjang KKB Papua pimpinan Lekagak Lenggen yang berhasil dihalau TNI-Polri saat akan masuk wilayah Mimika.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Inilah sederet sepak terjang KKB Papua pimpinan Lekagak Lenggen yang berhasil dihalau TNI-Polri saat akan masuk wilayah Mimika.
Diketahui, sejumlah faksi KKB Papua sempat bergabung di bawah pimpinan Lekagak Telenggen dan mendatangi wilayah Distrik Tembagapura, Mimika.
Namun, mereka berhasil dihalau oleh TNI-Polri dan sudah kembali ke daerah asal mereka masing-masing.
KKB Papua tersebut berasal dari wilayah Ilaga, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Nduga.
Sepak terjang KKB Papua Lekagak Telenggen memang bukan cerita baru. Mereka dianggap paling berbahaya di "Segitiga Hitam" Papua.
Baca juga: Situasi Terkini Mimika Aman dan Banyak Anggota KKB Papua Menyerah, Lekagak Telenggen Cs Hengkang
KKB Papua Lekagak Telenggen telah beroperasi sejak 2006 silam. Gerombolan ini kerap menebar teror di Kabupaten Puncak.
Lekagak Telengen dan anak buahnya cukup licin dan selalu bisa menghindari kejaran aparat TNI-Polri.
Berikut beberapa aksi terornya.
1. Inisiator Penyerangan Freeport
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan rentetan perjalanan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang saat ini berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Menurut Fakhiri, perjalanan KKB dimulai pada 2018, dengan Lekagak Telenggen sebagai inisiatornya.
"2018 itu semua kelompok yang ada di daerah Mulia (Puncak Jaya), Sinak (Puncak), mereka berkumpul di Ilaga untuk membangun rencana menuju PT Freeport, mereka berkumpul di sana, bukan menguasai Puncak," ujar Fakhiri, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Saat itu, kata Fakhiri, pimpinan Lekagak Telenggen yang berasal dari Ilaga, lalu KKB pimpinan Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya, bergabung menuju Tembagapura, Kabupaten Mimika, untuk menganggu operasional PT Freeport Indonesia.
Namun, rencana KKB itu terlah diketahui aparat keamanan yang kemudian membuat langkah antisipasi dengan melakukan penyekatan wilayah.