Biodata Rachmawati Soekarnoputri yang Meninggal Dunia 3 Juli dan Hubungan Sebenarnya dengan Megawati
Putri Presiden Pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia, Sabtu (3/7/2021). Berikut p
SURYA.CO.ID - Putri Presiden Pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri meninggal dunia, Sabtu (3/7/2021).
Kabar meninggalnya politisi Partai Gerindra ini dibenarkan Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat dikonfimasi Kompas.com (grup surya.co.id).
"Iya, betul meninggal dunia," ucap Dasco singkat.
Informasinya, Rachmawati meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pukul 06.15 WIB.
Baca juga: Link Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 Gratis di Surabaya Usia 18 Tahun ke Atas, Warga Luar Daerah Bisa
Berikut informasi tentang meninggalnya saudara Megawati Soekarnoputri:
"Berita duka..selepas sibuh..Kawan seperjuangan kita Rahmawati Sukarnoputri berpulang mendahului kita semua menghadap sang Chalik… maafkan segala kesalahan dan doakan semoga almarhumah husnul khotimah…amiiiiiiiin," demikian bunyi pesan singkat yang diterima Kompas.com.
Hingga pukul 08.00 WIB, belum diketahui pula apa penyebab adik Megawati Soekarnoputri ini meninggal dunia.
Profil dan Biodata Rachmawati Soekarnoputri

1. Berganti-ganti partai
Hj. Rachmawati Soekarnoputri, S.H., M.H. atau bernama lengkap Diah Pramana Rachmawati Soekarno lahir di Jakarta, 27 September 1950.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bung Karno ini menjalani pendidikannya di Jakarta.
Sekolah Dasar-nya diselesaikan di SD Perguruan Cikini. Lalu dilanjutkan SMP Perguruan Cikini, dan SMA Santa Ursula Jakarta.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan ke Universitas Indonesia di Fakultas Hukum.
Rachmawati berkuliah S1 Hukum di Universitas Bung Karno pada tahun 2002 dan lulus meraih gelar Sarjana Hukum.
Ia lalu berkuliah S2 tahun 2017 dan meraih gelar Magister Hukum di kampus yang sama tahun 2020.
Dalam berpolitik, Rachmawati kerap berganti partai.
Pada tahun 2002 - 2012 dia menjadi petringgi Partai Pelopor.
Kemudian tahun 2012 - 2014 dia pindah ke Partai Nasdem.
Dan tahun 2015 hingga sekarang dia berada di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
2. Menikahi 3 pria
Sepanjang hidupnya Rachmawati pernah menikah dengan tiga pria.
Pernikahan pertama dengan dr. Martomo Paroatman alias Tommy Marzuki tahun 1969.
Pernikahan pertama Rachmawati tersirat kisah sedih di baliknya.
Ketika menikahkan anaknya, saat itu Soekarno menjalani tahanan rumah dan selalu dijaga ketat oleh tentara.
Pemerintahan Orde Baru di bawah Soeharto memperlakukan proklamator RI ini sebagai pesakitan.
Soekarno tak punya uang simpanan di akhir hidupnya.
Ketika salah seorang putrinya hendak menikah, Soekarno tak punya uang.
Dengan malu dan terpaksa, dia meminta bantuan salah seorang istrinya, Yurike Sanger, untuk mencarikan utangan Rp 2 juta.
Dengan pengawalan ketat, Soekarno menemui Yurike.
Wanita itu menangis melihat Soekarno.
Tak ada lagi kegagahan yang dulu tampak.
Sosok Soekarno kini tua dan renta karena tekanan batin.
Untungnya beberapa hari kemudian Yurike bisa mendapatkan uang itu.
Dia mendapat pinjaman lunak dari seorang pengusaha.
Hal itu diceritakan Yurike Sanger dalam memoarnya yang ditulis Kadjat Adra'i dan diterbitkan Komunitas Bambu.
Soekarno dengan penjagaan ketat tentara Orde Baru datang ke pernikahan itu.
Suasana sungguh mengharukan.
Fatmawati, istri Soekarno menyambut suami yang lama tidak ditemuinya.
Fatmawati pun sedih melihat kondisi Soekarno yang kurus dan lemah.
Dengan kasar tentara itu mengusir Fatmawati agar tak mendekati Soekarno.
Presiden pertama ini benar-benar diperlakukan seperti narapidana.
Namun pernikahan mereka tidak berlangsung lama.
Setelah berpisah dari Tommy, ia menikah dengan aktor film Dicky Suprapto pada tahun 1975.
Dari pernikahannya, ia melahirkan 2 anak bernama Muhammad Marhaendra Putra dan Muhammad Mahardhika Putra.
Bercerai dengan Dicky Suprapto, dia menikah kembali pada tahun 1995 dengan Benny Sumarno.
Benny adalah ayah dari aktor Anjasmara. Benny meninggal pada April 2018.
Pada 2 April 2018, suami ketiga Rachmawati Benny Sumarno meninggal dunia.
Almarhum meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
3. Hubungannya dengan Megawati
Rachmati dikenal kerap berseberangan dengan Megawati dalam hal politik.
Terkait hal ini, Rachmawati menikau menilai hubungannya dengan Megawati (Ketua Umum PDI-P) tidak ada masalah.
"Hubungnya dengan Mbak Mega (Megawati) tetap saja saudara," katanya kepada TribunSolo.com usai peresmian posko Garda Relawan Suka Prabowo (RSP) di Jalan Rajiman nomor 483, Laweyan, Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jumat (8/2/2019).
"Nah, prinsip ya kita bisa saja berbeda," kata dia menegaskan.
Bahkan Rachmawati yang saat ini juga menjadi tokoh sentral Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu, menekankan, bahwa dirinya tidak hanya anak biologis Bung Karno, sapaan akrab Soekarno.
"Anak Bung Karno tidak hanya satu, saya tidak hanya anak biologis, tapi ideologis. Itu yang merasa saya punya kebanggan," tuturnya.
Dia menambahkan, sebenarnya anak Bung Karno menaati konsensus keluarga yakni tidak akan berpolitik sebagai bentuk kekecewaan difusikannya Partai Nasional Indonesia (PNI) menjadi Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
"Sudah lama tidak berjalan konsensus itu dengan keluarnya Megawati dari situ," ungkap dia. (kompas.com/tribun solo/kontan/wikipedia)