Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya 1 Juli Tambah 75 Kasus, Jokowi Bahas Pemberlakuan PPKM Darurat
Berikut virus corona ( COVID-19) di Surabaya dan Jawa Timur hari ini, Kamis 1 Juli 2021. Presiden Jokowi bahas pemberlakuan PPKM darurat.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Alif Nur | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut update virus corona ( COVID-19) di Surabaya dan Jawa Timur hari ini, Kamis 1 Juli 2021.
Lonjakan kasus baru masih terjadi cukup tinggi di sejumlah wilayah di Jawa Timur, termasuk Surabaya.
Melihat tingginya kasus COVID-19 di sejumlah daerah di Indonesia, Presiden Jokowi akan memberlakukan PPKM darurat.
Baca juga: Stok Vaksin Covid-19 Terbatas, Anggota DPR RI Nabil Harun Minta Jangan Sampai Terjadi Darurat Vaksin
Sementara itu, melansir laman infocovid19.jatimprov.go.id, Jawa Timur mendapat 1203 kasus baru.
Dari peta zona wilayah, hampir seluruh wilayah di Jatim berstatus zona oranye, bahkan 2 wilayah zona merah.
Wilayah tersebut adalah Bondowoso dan Banyuwangi.
Sementara itu, Surabaya menjadi wilayah dengan tambahan kasus baru tertinggi kedua, dengan 75 kasus.
Kabupaten Mojokerto menjadi wilayah dengan tambahan kasus terbanyak, yaitu 78 kasus.
Penambahan kasus di Jawa Timut juga berdampak pada pasien yang dinyatakan meninggal dunia akibat COVID-19.
Tercatat, 93 pasien COVID-19 meninggal dunia di Jawa Timur.
Kendati demiki, penambahan kasus baru juga diimbangi dengan pasien yang dinyatakan sembuh.
Sebanyak 699 pasien telah dinyatakan sembuh dari virus corona.
Berikut update selengkapnya.
Update Virus Corona di Jawa Timur
Konfirmasi : 173033 (+1203)
Aktif : 8192 (411)
Sembuh : 152042 (+699)
Meninggal : 12799 (+93)
Update Virus Corona di Surabaya
Konfirmasi : 25397 (+75)
Aktif : 617 (45)
Sembuh : 23381 (+28)
Meninggal : 1399 (+2)
KONFIRMASI BARU (+1203)
+78 KAB. MOJOKERTO, +75 KOTA SURABAYA, +61 KAB. SIDOARJO,
+60 KAB. BANGKALAN, +59 KAB. BANYUWANGI, +48 KAB. JOMBANG,
+41 KAB. JEMBER, +39 KAB. SITUBONDO, +36 KOTA MADIUN,
+35 KAB. MALANG, +35 KAB. TRENGGALEK, +35 KAB. NGANJUK,
+35 KAB. PASURUAN, +34 KOTA MOJOKERTO, +33 KAB. BLITAR,
+32 KAB. PROBOLINGGO, +32 KAB. MAGETAN, +31 KAB. SUMENEP,
+29 KAB. GRESIK, +27 KAB. LAMONGAN, +27 KAB. LUMAJANG,
+27 KAB. BONDOWOSO, +26 KAB. NGAWI, +23 KAB. KEDIRI,
+23 KAB. MADIUN, +22 KAB. SAMPANG, +20 KOTA KEDIRI,
+20 KAB. PONOROGO, +20 KAB. PACITAN, +19 KOTA PROBOLINGGO,
+19 KOTA PASURUAN, +19 KAB. TULUNGAGUNG,
+17 KAB. BOJONEGORO, +15 KOTA BLITAR, +15 KOTA MALANG,
+15 KAB. TUBAN, +13 KAB. PAMEKASAN, +8 KOTA BATU,
Sementara itu, PPKM Mikro yang dinilai efektif menccegah penularan COVID-19 masih diberlakukan hingga kini.
Namun, karena adanya gelombang kedua COVID-19 di Indonesia, pemerintah berencana memberlakukan PPKM darurat.
Jokowi Bahas Pemberlakuan PPKM Darurat
Presiden Joko Widodo yakin upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah bisa meredam lonjakan kasus Covid-19 yang sedang terjadi di Tanah Air.
Hal itu ia sampaikan saat berpidato dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Tahun 2021, Rabu (30/06/2021) di Kendari.
Pemerintah lewat KPCPEN yang dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, saat ini sudah melakukan finalisasi kajian untuk mengetahui penyebab lonjakan kasus yang sangat tinggi, termasuk untuk pemberlakukan PPKM Darurat.
“Kita harapkan selesai karena diketuai oleh Pak Airlangga untuk memutuskan diberlakukannya PPKM Darurat,” kata Jokowi.
Jokowi juga menyerahkan sepenuhnya kepada KPCPEN tentang keputusan pemberlakukan PPKM Darurat, apakah seminggu ataukah 2 minggu, khususnya di Pulau Jawa dan di Pulau Bali.
Hal ini karena di wilayah itu ada 44 kabupaten dan kota serta enam provinsi yang nilai asesmennya empat.
Jokowi meminta diadakan penilaian secara detail, dan treatment khusus sesuai dengan yang ada di indikator laju penularan oleh WHO.
Ia juga meminta agar kondisi-kondisi tersebut harus disampaikan apa adanya.
Jokowi juga mengingatkan jika kenaikan kasus Covid ini selalu berpengaruh kepada Indeks Kepercayaan Konsumen.
Begitu pembatasan ketat dilakukan, kemudian mobilitas turun, kasusnya ikut turun misalnya.
Sementara Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pasti naik.
“Tetapi begitu kasusnya naik, Indeks Kepercayaan Konsumen pasti selalu turun. Selalu kita lihat seperti itu,” tambahnya.
Kenaikan kasus juga mempengaruhi Indeks Penjualan Ritel.
Di Indonesia maupun di negara lain, juga sama.
Begitu ada penambahan kasus harian, Indeks Penjualan Ritel pasti turun.
“Di Thailand pun sama, ada penambahan kasus harian naik, Indeks Penjualan Ritel-nya pasti turun, sehingga kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana Covid ini dikurangi, ditekan agar hilang dari bumi pertiwi ini,” ungjap Jokowi.
Jokowi melihat terdapat optimisme dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.