KKB Papua
Aksi Brutal KKB Papua Meningkat di Puncak hingga Yahukimo, Irjen Mathius D Fakhiri Beber Daftarnya
Aksi brutal KKB Papua semakin meningkat di Kabupaten Puncak hingga Yahukimo, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri membeberkan daftarnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Aksi brutal KKB Papua semakin meningkat di Kabupaten Puncak hingga Yahukimo, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri membeberkan daftarnya.
Irjen Mathius D Fakhiri mengakui gangguan keamanan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terus meningkat.
Hal tersebut diketahui setelah pihaknya mencatat perbandingan antara tahun 2020 dengan 2021 dalam rentang bulan Januari hingga Juni ini.
"Memang benar terjadi peningkatan kasus akibat gangguan KKB, yakni tercatat 33 kasus yang terjadi di lima kabupaten," kata Kapolda Fakhiri dikutip dari Antara.
Adapun lima kabupaten yang mengalami peningkatan gangguan oleh KKB Papua.
Baca juga: Kehebatan Pasukan Yonif Para Raider 432/WSJ yang Selesai Bertugas Amankan Daerah Rawan KKB Papua
Berikut daftarnya.
1. Kabupaten Puncak 17 kasus
2. Kabupaten Intan Jaya 9 kasus
3. Kabupaten Mimika 2 Kasus
4. Kabupaten Yahukimo 2 kasus
5. Pegunungan Bintang 2 kasus
Fakhiri mengungkapkan gangguan keamanan yang dilakukan KKB Papua terbanyak yakni kasus penembakan.
Dari kasus tersebut, mengakibatkan 23 orang meninggal, termasuk 10 anggota TNI-Polri dan 9 warga sipil.
"Sedangkan anggota KKB Papua yang tewas tercatat empat orang," tutur Irjen Fakhiri.
Fakhiri mengatakan, pihaknya memprediksi akan terjadi kenaikan kasus dan menjadi ancaman kepada warga sipil.
Karena itu, Fakhiri mengingatkan kepada warga sipil untuk tetap waspada.
Lebih lanjut, ketika ditanya tentang kasus penyalahgunaan senjata api, Kapolda Papua mengaku tercatat ada 10 kasus.
Dari 10 kasus, 5 kasus di antaranya terjadi di Polres Jayapura.
Sedangkan lainnya terjadi di Kabupaten Merauke, Nabire, Boven Digul dan Kab. Puncak Jaya.
Situasi Terkini Yahukimo Setelah Aksi Teror KKB Papua Tendius Gwijangge

Sementara itu, TNI-Polri telah berhasil menemukan para pekerja di Yahukimo yang melarikan diri saat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Sebagian besar pekerja jembatan pada Jumat (25/6/2021) malam sudah berada di Distrik Dekai yang merupakan ibu kota Kabupaten Yahukimo.
"Pekerja jembatan yang berjumlah 50 orang, 39 orang sudah di Dekai, yang lainnya ada di satu titik aman," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Sabtu (26/6/2021).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '50 Pekerja Bangunan di Yahukimo yang Lari Saat Diserang KKB Sudah Ditemukan, 1 Mandor Masih Hilang'
Tetapi, masih ada satu pekerja dari PT. Papua Cremona yang belum diketahui keberadaannya.
Dari perusahaan tersebut total ada 18 pekerja, 17 orang lainnya kini sudah berada di Dekai.
"Namun ada satu orang mandor yang belum ketahuan posisinya karena handphone yang bersangkutan tertinggal di lokasi," kata Kamal.
Sebelumnya, 4 orang pekerja ditembak mati ini KKB Papua di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021) pagi.
Sebelum ditembak mati, para pekerja yang diangkur truk ini dihadang Tendius Gwijengga bersama sekitar 30 anak buahnya saat melewati jembatan Kali I Kampung Samboga Distrik Seradala
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, mengungkapkan, Tendius Gwijangge dan anggotanya menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai.
Sementara, dua orang dari KKB Papua membawa dua pucuk senjata api laras panjang.
Selain menembak mati tiga pekerja, Tendius Gwijangge Cs juga menyerang dua pekerja hingga kritis.
Bahkan, empat orang pekerja lainnya disandera. Kini, masih dalam penyelidikan pihak keamanan.
Semua korban adalah warga sipil yang bekerja pada PT Sinama untuk pembangunan Proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga, Distrik Seradala.
Truk yang dikemudikan korban, Saiful, dihadang saat hendak menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, seusai mengambil material proyek berupa batu ciping dari Camp Kali Kuk di Kampung Samboga.
Truk sempat kembali ke arah Camp PT Seremony Kali Kuk untuk berkumpul sesama karyawan dan warga setempat.
"Namun pimpinan KKB memerintahkan pasukannya segera melakukan pemeriksaan dan operasi," ujar Kamal.
Sekira pukul 15.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi lewat telepon bahwa telah terjadi penembakan terhadap warga Bingky bernama Obaja Nang.
"Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana berkoordinasi dengan Dandim 1715/Yahukimo Letkol inf Christian Ireuuw guna menangani kasus ini," jelas Kamal.
Data sementara, korban meninggal itu adalah Suardi, Sudarto, dan Idin (Belum teridentifikasi).
Dua korban luka; Saiful (47) warga Dekai, luka serpihan kaca mobil, dan Obaja Nang (35) warga Kampung Bingky, luka tembak pada bagian paha.
Sementara empat pekerja yang disandera masih dalam penyelidikan polisi.
Ikuti Berita Lainnya Seputar KKB Papua