Berita Surabaya

Bunker Tegalsari, Dulu Tempat Persembunyian Saat Perang Kini Jadi Pencetak Wirausaha Muda Surabaya

Pemkot Surabaya rampung merevitalisasi Bunker Tegalsari. Rencananya, ini akan menjadi tempat kerja bersama (co-working space) hingga sentra UMKM.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Habibur Rohman
FUNGSIKAN BUNKER - Petugas merawat kebersihan di area Bunker Tegalsari, Kamis (24/6/2021). Setelah beberapa kali beralih fungsi, Bunker ini rencananya akan dijadikan tempat co-working space dan tempat display produk Usaha Mikro Kecil Menengah. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemkot Surabaya rampung merevitalisasi Bunker Tegalsari. Rencananya, ini akan menjadi tempat kerja bersama (co-working space) hingga sentra UMKM.

Proses revitalisasi dilakukan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) sejak 2020 lalu. Namun karena pandemi Covid-19, revitalisasi baru selesai dirampungkan tahun ini.

Sebelum difungsikan menjadi areal ekonomi, bangunan cagar budaya ini sempat berpindah-pindah pengelolaan.

"Sebelumnya, Bunker Tegalsari ini dipakai untuk kantor Satgas PU Bina Marga," kata Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Iman Krestian, Kamis (24/6/2021).

Kemudian, sempat beralih menjadi tempat penyimpanan peralatan siaga bencana oleh BPB Linmas.

"Kemudian, dialihfungsikan menjadi tempat fasilitas ekonomi,” kata Iman.

Bunker ini terletak tepat di belakang Mapolres Tegalsari. Rencananya, ini akan menjadi tempat coworking space dan tempat display produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dalam melakukan revitalisasi, dinas mempercantik beberapa sisi bangunan tanpa mengubah bentuk. Tidak diubah lantaran bangunan itu merupakan cagar budaya.

Revitalisasi hanya mencakup pembenahan lantai, perbaikan dinding, landscape hingga perbaikan kebocoran atap di berbagai titik lokasi.

“Bangunannya memang tidak kami ubah sama sekali," katanya.

"Kami hanya membenahi beberapa kerusakan saja. Kita buatkan toilet di dekat area tetapi tetap tidak mengubah keaslian bunker,” tambah Iman.

Bunker seluas 120 meter persegi itu bakal dikelola oleh Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya. Lokasi ini juga akan menjadi tempat pelatihan wirausahawan muda.

“Setelah itu, Disperindag yang mengelola terkait pelatihan apa saja yang ada di sana. Termasuk kegiatan-kegiatan di lokasi itu,” papar dia.

Saat ini, tinggal menunggu penetapan status penggunaan. Untuk waktu pemanfaatannya, Iman menunggu arahan lebih lanjut dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Untuk diketahui, Bunker Tegalsari terbilang unik, karena bentuk atap Bunker berbentuk segi 8. Konon, bangunan itu memang difungsikan untuk tempat perlindungan pada masanya dahulu.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved