Calon Kuat Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Anugerahkan Adhi Makayasa ke Anak Tukang Parkir
Salah satu calon kuat Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono baru-baru ini memberikan penghargaan Adhi Makayasa kepada seorang anak juru parkir.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Yudo juga menjelaskan generasi penerus TNI AL ke depan, tantangan dan beban tugas akan semakin berat, kompleks, dan dinamis.
Adanya tantangan dan ancaman tersebut, kata dia, membuat lulusan AAL harus memiliki karakter yang kuat dan kemampuan memimpin serta kompetensi sebagai tentara profesional.
Di hadapan calon-calon pemimpin TNI AL di masa depan ini, Yudo berpesan agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan sesama angkatan.
“Kalian 101 personel harus bersama-sama terus saling bahu membahu dan jangan hanya karena jabatan kalian saling menjatuhkan satu sama yang lain. Sulit mencapai sukses tanpa saling membantu. Kalian harus kuat dari sekarang, tantangan jaman kalian jauh lebih berat daripada jaman saya, maka dari itu kalian harus bersama-sama bahu membahu dan saling membantu," kata Yudo dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Selasa (22/6/2021).
Kegiatan pembekalan dari Pemimpin TNI AL ini diikuti 101 Taruna Taruni bertema "Menyiapkan Generasi Penerus Pemimpin TNI Angkatan Laut Indonesia Emas".
Dari pembekalan tersebut diharapkan perwira lulusan AAL menjadi generasi penerus yang akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan TNI AL di masa dekade Indonesia emas di tahun 2045.
Mereka diharap memiliki keunggulan dalam pengetahuan, kapabilitas serta landasan moral yang baik, dan karakter kepribadian yang kuat.
Calon Kuat Panglima TNI
Sebelumnya, Laksamana Yudo Margono disebut oleh Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, sebagai sosok yang layak menduduki kursi Panglima TNI.
Menurut Ngasiman, Yudo punya keunggulan jika nanti menjadi Panglima TNI untuk mengatasi masalah di tanah air.
Hal ini didasarkan pada beberapa alasan.
Pertama, pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain. Akibat potensi eskalasi konflik lintas negara di Laut China Selatan ke depan yang cukup tinggi.
Serta dukungan penjagaan laut yang merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, tentu upaya diplomasi tetap dijalankan. Di samping itu, kejahatan trans-nasional, seperti penyelundupan senjata juga terjadi di laut.
"Yang pertama tentu pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain," tutur Simon, sapaan akrab Ngasiman.
Yang kedua, menurut Simon, Yudo Margono bisa melanjutkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.