Kabar Terbaru Kasus Pemasok Senjata Api KKB Papua Puncak Jaya, Irjen Mathius D Fakhiri Turun Tangan

Simak kabar terbaru tentang kasus pemasok senjata api untuk KKB Papua di Puncak Jaya yang berhasil ditangkap TNI-Polri.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Istimewa/KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri (kanan) kini ikut menangani kasus Pemasok Senjata Api KKB Papua Puncak Jaya. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Simak kabar terbaru tentang kasus pemasok senjata api untuk KKB Papua di Puncak Jaya yang berhasil ditangkap TNI-Polri.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri dan jajarannya kini turun tangan menangani kasus tersebut.

Diketahui, Ratius Murib atau akrab dipanggil Neson Murib ditangkap Satgas Nemangkawi karena diduga jadi pemasok senjata api ke KKB Papua.

Ratius Murib kini ditangani Direktorat Kriminal Umum Polda Papua.

Kasus tersebut sebelumnya ditangani Polres Puncak Jaya.

Baca juga: Politisi Nasdem, Diduga Ikut Pasok Dana KKB, Rp 370 Juta untuk Beli Senjata, Ini Profilnya

"Tadi malam saya sudah memerintahkan pejabat Direktur Kriminal Umum yang baru untuk menarik kasus itu dari Polres Puncak Jaya dan ditangani di Polda Papua sehingga penangannnya bisa simetris, lebih cepat dan menyeluruh," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis (17/6/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polda Papua Ambil Alih Penanganan Kasus Penyuplai Senjata KKB, Ini Alasan Kapolda'

Keberadaan Kombes Faisal Ramadhani sebagai Direskrimum Polda Papua dinilai akan mempercepat proses pengungkapan kasus tersebut.

Hal itu karena Kombes Faisal sebelumnya menjabat sebagai Kasatgas Gakum Nemangkawi.

"Tentunya semua yang berkaitan dengan pengembangan kasus semuanya akan ditelisik dan diminta keterangan dari keterangan yang disampaikan oleh tersangka," kata Fakhiri.

Ia menegaskan, aparat keamanan akan mendalami kasus tersebut hingga ke akar masalahnya.

Menurut dia, pengungkapan kasus ini sangat penting karena bisa menutus mata rantai penyediaan senjata api dan amunisi bagi KKB Papua.  

"Kita harus memutus mata rantai ini bagaimana peluru dan senjata itu bisa sampai ke mereka (KKB Papua), kita akan berusaha semaksimal mungkin memutus mata rantai ini sehingga siapa pun yang terlibat akan kita periksa," kata dia.

Sebelumnya, Satuan Tugas Operasi Nemangkawi menangkap RM alias NM pada Senin (14/6/2021).

NM diduga bagian dari jaringan penjual senjata api dan amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memastikan NM merupakan anggota KKB Papua Numbuk Telenggen yang merupakan kelompok sempalan Lekagak Telenggen.

Fakta-fakta penangkapan Ratius Murib

Terduga pemasok senjata api ke KKB Papua, Ratius Murib bocorkan uang untuk beli senpi diduga berasal dari Ketua DPRD Tolikara dan Pemkab Puncak Jaya. Foto kanan : anggota KKB Papua.
Terduga pemasok senjata api ke KKB Papua, Ratius Murib bocorkan uang untuk beli senpi diduga berasal dari Ketua DPRD Tolikara dan Pemkab Puncak Jaya. Foto kanan : anggota KKB Papua. (Kolase Istimewa)

Sementara itu, Panangkapan Ratius Murib juga mengungkap fakta lain yang tak kalah mengejutkan.

Salah satunya ada dugaan keterlibatan sejumlah oknum pejabat di Papua yang memberikan pasokan dana.

Berikut rangkuman fakta selengkapnya.

1. Kronologi penangkapan

Kasatgas Humas Ops Nemangkawi Kombes M Iqbal Al-Qudusy dalam keterangan tertulis mengungkapkan kronologi penangkapan Ratius Murib.

Ratius Murib ditangkap ketika sedang transit di Bandara Mulia Kabupaten Puncak Jaya oleh anggota KP3 Bandara Mulia Polres Puncak Jaya.

Ratius Murib ditangkap ketika ingin menuju ke Kabupaten Timika sembari membawa uang sebanyak Rp 370 juta.

Iqbal menduga, uang tersebut diduga untuk membeli senjata api dari seseorang.

Iqbal menegaskan, sampai saat ini, jajaran aparat penegak hukum masih terus melakukan pendalaman terhadap jaringan penjual senpi dan amunisi tersebut.

"Tim masih akan terus menggali informasi sumber dana serta aktivitas pengiriman uang untuk membeli senjata dan amunisi dari terduga Neson Murib," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jakarta, Selasa (15/6/2021).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Satgas Nemangkawi Tangkap Ratius, Terduga Jaringan Penjual Senpi dan Amunisi ke KKB Puncak Jaya'

2. Sudah berkali-kali transaksi

Iqbal menuturkan, Ratius Murib diduga merupakan jaringan penjual senpi dan amunisi ke KKB yang ada di Puncak Jaya, Papua.

"Yang bersangkutan Neson Murib diduga jaringan penjual senjata api dan amunisi ke KKTB di Puncak Jaya," katanya.

Menurut Iqbal, Neson Murib diketahui sudah melakukan sejumlah transaksi mencapai miliaran rupiah terkait dengan penjualan dan pembelian senpi beserta amunisinya.

"Total yang dikirim dan diterima Rp 1.393.100.000," ujar Iqbal.

3. Diduga ada keterlibatan oknum pejabat

Setelah Neson Murib ditangkap dan diperiksa, sederet fakta terungkap.

Salah satunya sumber dana Neson Murib. Polisi menduga adanya keterlibatan sejumlah oknum pejabat di Papua .

Salah satunya oknum kader Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kabupaten Tolikara. Oknum tersebut berinisial SAW.

"Kami masih lakukan penyidikan terkait bukti transaksi yang ditemukan, termasuk benar atau tidaknya aliran dana ke Lekagak Telenggen," kata Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusy, Rabu (16/6/2021).

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Polisi Duga Ada Oknum DPRD Tolikara Dukung KKB'

Sosok berinisial SAW dikenal sebagai Nasdem Tolikara. Saat ini ia menjabat Ketua DPRD Tolikara.

Penelusuran penyidik, lanjut Iqbal, uang senilai Rp 370 juta diserahkan SAW kepada Neson Murib di Hotel Metta Star Waena, Kota Jayapura, pada pertengahan April 2021.

"Uang itu diterima Neson Murib secara langsung," katanya.

4. Ada catatan bantuan Pemkab Puncak

Selain uang tunai, polisi juga menemukan catatan bantuan Pemerintah Kabupaten Puncak Rp 600 juta untuk pimpinan KKB, Lekagak Telenggen, pada 6 Februari 2021.

Catatan penolakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua, juga ditemukan dari tangan Neson.

"Semua nama yang ada bukti transfer tersebut pasti akan dipanggil penyidik," tegasnya.

Baca berita tentang teroris KKB Papua lainnya di SURYA.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved