Update Virus Corona di Surabaya
Update Virus Corona di Surabaya 9 Juni 2021, Tracing Pendatang dari Madura & Swab di Suramadu
Update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur hari ini, Rabu 9 Juni 2021. Kasus baru melonjak, pendatang dari Madura di-tracing.
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Alif Nur | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur hari ini, Rabu 9 Juni 2021.
Tak hanya itu, simak juga info terkini seputar penyekatan di Suramadu.
Pemkot Surabaya juga mengarahkan seluruh camat untuk tracing pendatang dari Madura guna mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.
Sementara itu, melansir laman infocovid19.jatimprov.go.id, Jawa Timur kembali mendapat lonjakan kasus.
Tercatat ada 389 kasus baru di Jawa Timur, di mana lonjakan tertinggi terjadi di Kabupaten Bangkalan dan Kota Surabaya.
Baca juga: Demam Berdarah Mengintai Saat Wabah Corona, Situbondo Mulai Giatkan Fogging
Tak main-main, Kabupaten Bangkalan mendapatkan 80 kasus baru.
Sedangkan Surabaya mendapatkan 25 kasus baru.
Lonjakan signifikan di Kabupaten Bangkalan membuat Pemkot Surabaya bertindak cepat untuk memutus penyebaran COVID-19.
Sementara itu, ada juga kabar baik dari pasien yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.
Sebanyak 254 pasien telah dinyatakan sembuh, 22 di antaranya berasal dari Surabaya.
Berikut update terbaru virus corona di Surabaya dan Jatim selengkapnya.
Update Virus Corona di Surabaya
Konfirmasi : 24274 (+25)
Aktif : 149 (3)
Sembuh : 22750 (+22)
Meninggal : 1375
Update Virus Corona di Jatim
Konfirmasi : 157016 (+389)
Aktif : 2000 (98)
Sembuh : 143396 (+254)
Meninggal : 11620 (+37)
Baca juga: Penyekatan di Suramadu hingga Malam Hari, Kisah Camat Sawahan harus Gendong Nenek agar Mau Tes Swab
Kasus Baru (+389)
+80 KAB. BANGKALAN, +25 KOTA SURABAYA, +25 KAB. NGAWI,
+23 KAB. MADIUN, +22 KAB. BANYUWANGI, +19 KAB. MAGETAN,
+16 KAB. PONOROGO, +14 KAB. BLITAR, +14 KAB. TUBAN,
+13 KAB. TRENGGALEK, +11 KAB. SIDOARJO, +11 KOTA MADIUN,
+11 KOTA MALANG, +10 KAB. PACITAN, +10 KAB. KEDIRI,
+10 KAB. BONDOWOSO, +9 KAB. GRESIK, +8 KAB. MALANG,
+8 KAB. LAMONGAN, +7 KAB. TULUNGAGUNG, +6 KAB. JEMBER,
+6 KAB. BOJONEGORO, +5 KOTA MOJOKERTO, +4 KAB. PASURUAN,
+4 KAB. JOMBANG, +3 KAB. MOJOKERTO, +3 KAB. NGANJUK,
+3 KOTA BATU, +2 KOTA KEDIRI, +2 KAB. SAMPANG, +2 KOTA BLITAR,
+1 KAB. LUMAJANG, +1 KAB. PAMEKASAN, +1 KOTA PROBOLINGGO,
Tracing Pendatang dari Madura, Swab di Suramadu 53 Positif Covid
Pelaksanaan penyekatan di gerbang Suramadu memasuki hari ketiga, Selasa (8/6/2021). Hingga saat ini, total yang dirapid antigen mencapai 8.239 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.164 orang dinyatakan negatif.
“Untuk yang positif, jumlahnya ada 131 orang. Lalu mereka kita bawa ke Hotel Asrama Haji untuk dilakukan swab PCR,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (8/6/2021).
Dari swab PCR, diketahui 53 orang positif covid-19. Sedangkan 61 orang lainnya berstatus negatif Covid-19.
"Untuk yang 41 orang masih menunggu hasil. Sembari menunggu hasil, kami terus lakukan rapid antigen di penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya,” katanya.
Hingga hari ketiga, Cak Eri terus memimpin jalannya penyekatan di kaki Jembatan Suramadu sisi Surabaya.
Cak Eri juga terlihat membantu mengurai arus lalu lintas dari Madura menuju Surabaya.
Cak Eri juga tak segan membantu para nakes untuk mengajak para pendatang mengikuti pemeriksaan rapid antigen.
Mereka diberikan pengertian bahwa testing menjadi salah satu strategi pencegahan Covid-19.
Selain dengan pengecekan, Pemkot Surabaya rencananya juga melakukan tracing.
Caranya, dengan mendata warga yang baru datang dari Madura, khusunya Bangkalan dalam beberapa hari terakhir.
Untuk mendapatkan data riil pergerakan warga, Pemkot Surabaya bahkan berkoordinasi dengan Pemkab Bangkalan. Ini terkait data kunjungan warga.
Melalui data itu, Satgas Covid-19 Surabaya akan mengecek alamat setiap warga.
Setelah diketahui, yang bersangkutan akan dilakukan testing melalui rapid antigen.
"Kami telah berkoordinasi dengan Bupati Bangkalan. Kalau ada warga yang dari Bangkalan atau habis bertamu di sana yang sekarang pulang ke Surabaya, kita akan lakukan tracing," kata Cak Eri.
Tracing atau pendataan ini dilakukan camat beserta jajaran. Pendataan dilakukan baik kepada warga yang tinggal di rumah susun (rusun), kos-kosan, perkampungan, atau lainnya.
"Jadi kami perintahkan seluruh camat, dari data yang ada agar masuk ke kos-kosan, rusun atau rumah yang di wilayahnya pernah ada mobilitas dari Madura.
Insya Allah teman-teman mulai bergerak tadi," katanya.
Cak Eri menjelaskan pentingnya informasi dari Pemkab Bangkalan. Demikian pula dengan sebaliknya, Pemkot Surabaya pun akan memberikan informasi yang sama mengenai data mobilitas warga Bangkalan dari Surabaya.
"Nanti dari sana (Pemkab Bangkalan) ada kabar informasi, kita lakukan tracing di Surabaya.
Nanti Surabaya juga ada kabar informasi kita berikan ke Bangkalan untuk dilakukan tracing di sana.
Jadi saling melengkapi," ujarnya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menyatakan bahwa Bangkalan dan Surabaya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Apalagi, banyak warga asal Bangkalan yang tinggal dan menetap di Kota Surabaya maupun sebaliknya.