Ingin Melaksanakan Puasa Syawal Sekaligus Qadha Ramadan? Harus Baca Niat Sebelum Fajar
Niat Puasa Syawal sekaligus qadha Ramadan harus dibaca sebelum Fajar, berikut penjelasannya.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Bagi umat Islam yang ingin melaksanakan Puasa Syawal sekaligus Puasa Qadha Ramadan, maka harus membaca niat sebelum waktu fajar.
Menurut penjelasan ulama, melaksanakan Puasa Qadha untuk mengganti utang puasa Ramadan hukumnya wajibn sehingga lebih utama dan didahulukan dari Puasa Sunnah.
Berikut bacaan niat puasa syawal gabung puasa qadha, lengkap penjelasan ulama.
Baca juga: Bulan Syawal 1442 H Berakhir 11 Juni 2021, Masih Ada Kesempatan untuk Melaksanakan Puasa Syawal
Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Bulan Juni 2021 Lengkap Bacaan Niat dan Keutamaan
Ustadz Abdul Somad dalam video berjudul "SEBAIKNYA PUASA SYAWAL ATAU PUASA GANTI DULU.? | Ust. Abdul Somad. Lc., MA" di channel Youtube Taman Surga.Net, menjelaskan pentingnya mengganti Puasa Qadha sebelum melaksakan Puasa Sunnah.
"Ibu-ibu yang punya utang puasa 7 hari, maka harus dibayar dahulu baru puasa Syawal 6 hari," ujar Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan apabila tidak kuat melaksanakan Puasa Qadha dan Puasa Syawal maka cukup melaksanakan Puasa Qadha di Bulan Syawal.
"Ibu-ibu kalau tidak kuat mengganti utang puasa dan puasa sunnah Syawal maka cukup mengganti puasa di bulan Syawal, maka ibu puasa qadha di bulan Syawal," jawab Ustadz Abdul Somad.
"Maka otomatis pahalanya seperti puasa sunnah Syawal. Niatnya cuma satu, niatnya satu, saya niat puasa qadha besok hari lillahi ta'ala," lanjutnya.
Sedangkan membaca niat puasa qadha harus dilaksanakan sebelum waktu fajar, sebagaimana Puasa Ramadan, karena merupakan Puasa Wajib.
Syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’, menjelaskan keharusan membaca niat puasa qadha di waktu sebelum fajar.
“Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).
Niat puasa qadha
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.