Kepala Intelijen Polri Beber 9 Kelompok KKB Papua yang Eksis Tebar Teror, Lekagak Telenggen Termasuk

Kabaintelkam Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw membeberkan sejumlah kelompok KKB Papua yang eksi menebar teror.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Kolase Youtube dan IST/Tribun Manado
KKB Papua Lekagak Telenggen. Merupakan satu dari 9 kelompok yang eksis tabar teror di Papua. 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komjen Pol Paulus Waterpauw membeberkan sejumlah kelompok KKB Papua yang eksi menebar teror.

Salah satunya adalah KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen yang aktif menebar teror di kabupaten Puncak.

Paulus mencatat sedikitnya 9 kelompok teroris KKB Papua yang masih aktif.

Namun, ada pula kelompok-kelompok yang telah memutuskan tidak aktif melakukan aksi gangguan keamanan di Papua.

"Gerakan separatis saat ini masih terus menyebarkan gerakannya sendiri dengan ingin kemerdekaan melalui kekerasan bersenjata," kata Paulus dalam diskusi daring, Jumat (28/5/2021).

Baca juga: Operasi Satgas Nemangkawi Buru Teroris KKB Papua Diperpanjang, Tapi Pola Penanganannya Berubah

Baca juga: Kehebatan Pasukan Raider Khusus yang Akan Hadapi KKB Papua, Dapat Pesan dari Eks Danjen Kopassus

Seperti dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Kabaintelkam Beberkan Identitas 9 Kelompok Teroris KKB yang Masih Aktif di Papua'

Kesembilan kelompok teroris yang masih aktif tersbeut adalah:

Wilayah Intan Jaya

1. Sabinus Walker

2. Undius Kogoya

3. Lewis Kogoya

Wilayah Puncak

4. Goliat Tabuni

5. Lekagak Telenggen

6. Peni Murib

7. Ando Waker

Wilayah Mimika dan Nduga

8. Joni Botak

9. Egianus Kogoya

Dijelaskan Paulus, dua kelompok teroris KKB Papua yang tak aktif adalah Mathias Wenda yang biasa beroperasi di Wutung dan Puron Wonda dan Endem Wanimbo yang biasa beraksi di Lanny Jaya

"Ada tokoh tokoh tua, Mathias Wenda itu sudah tidak aktif. Puron Wonda dan Endem Wanimbo juga sudah tidak aktif," ungkap dia.

Lebih lanjut, Paulus menuturkan kelompok di atas merupakan kelompok yang bertanggung jawab atas insiden kekerasan dan teror yang terjadi di Papua.

"Peningkatan unsur kekerasan dan teror yang tidak hanya ditujukkan kepada aparat, tapi juga menyasar masyarakat sipil dan merusak fasilitas warga masuk ke tahap brutal sehingga pemerintah menetapkan aksi sekelompok KKB sebagai aksi terorisme," tukasnya.

Kebrutalan KKB Papua Lekagak Telenggen

Satu dari 9 kelompok yang aktif menebar teror adalah KKB Papua Lekagak Telenggen.

Lekagak Telenggen sudah beberapa kali menebar teror.

Berikut daftar kebrutalannya dirangkum SURYA.co.id dari berbagai sumber.

1. Tewaskan 1 prajurit TNI di Yambi

Aksi baku terjadi antara prajurit TNI dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga pimpinan Lekagak Telenggen, Jumat (18/1/2019)

Menurut keterangan Kapenmdam 17 Cenderawasih Kolonel Inf. M. Aidi, Sabtu (19/1/2019), kontak tembak itu terjadi di daerah Longsoran Baganbaga, sekitar pukul 12.10 WIT.

Melansir dari SUAR dalam artikel 'Kontak Senjata antara TNI dan OPM, Satu Orang Prajurit Tewas', awalnya pasukan TNI bergerak dari Distrik Mulya menuju Distrik Yambi.

Sesampainya di daerah Longsoran Baganbaga, KKB menyerang mereka dari ketinggian.

Menurut laporan Kompas.com, pasukan TNI kemudian berusaha membalas tembakan itu dan melakukan pengejaran.

Tapi karena kondisi medan yang sangat sulit, KKB yang diperkirakan berjumlah belasan orang itu berhasil melarikan diri secara terpencar.

Ketika melakukan pembersihan, prajurit TNI menemukan beberpa barang bukti.

Di antaranya dua buah magasen senapan panjang berikut amunisinya, dua buah Tongkat Komando diduga milik Lekagak Telenggen, 2 buah stempel TPN OPM dan sejumlah dokumen TPN OPM.

Seorang prajurit TNI bernama Pratu Makamu tewas dalam serbuan tersebut.

Pratu Makamu tertembak di bagian paha sebelah kiri.

Sedianya dia akan dievakuasi ke Timika guna mendapatkan pertolongan medis, pada Jumat kemarin.

Namun karena terkendala cuaca, evakuasi tidak bisa dilaksanakan.

Korban akhirnya meninggal dunia, sekitar pukul 15.50 WIT, karena mengalami pendarahan serius.

Saat ini jenazah Pratu Makamu masih disemayamkan di Yambi untuk menunggu evakuasi ke Timika yang rencananya akan dilaksanakan Sabtu ini.

"Sementara itu, situasi di Distrik Yambi Puncak Jaya, kondusif aktifitas masyarakat tetap berjalan secara normal, pasukan TNI melaksanakan siaga sambil menghimpun informasi tentang kedudukan KKSB," pungkas Aidi.

Baku tembak antara TNI dengan KKB Papua ini bukan pertama kalinya terjadi

2. Tembaki Helikopter di Olenki

Dilansir dari Kompas.id dalam artikel 'Kelompok Bersenjata Tembaki Helikopter di Kabupaten Puncak', KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen menembaki sebuah helikopter pada Rabu (16/10/2019)

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kepolisian Daerah Papua, peristiwa yang dialami helikopter PK-IWD Tipe A/C BEL 206 ini terjadi pada pukul 09.20 WIT.

Helikopter tersebut milik PT Intan Angkasa Air Service.

Pilot helikopter adalah Dan Cristian Munteanu (47) dan satu penumpang bernama Agung Dedi Hidayat (27).

Agung adalah pekerja pembangunan jaringan telekomunikasi di Distrik Ilaga Utara.

Saat ditembaki, helikopter tetap melanjutkan perjalanan ke Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak.

Setelah tiba di Ilaga, pilot langsung melaporkan kejadian tersebut ke Kepolisian Sektor Ilaga.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal saat ditemui di Jayapura membenarkan terjadinya insiden tersebut.

”Para pelaku melepaskan tiga tembakan ke arah helikopter.

Akibatnya, terdapat lubang di pintu bagian kiri dan kaca depan helikopter,” ujar Ahmad.

Ia menuturkan, polisi masih menyelidiki kejadian itu.

Sementara helikopter tersebut telah kembali ke Mimika karena masih dalam kondisi laik terbang.

”Saat ini, tim gabungan TNI dan Polri masih mengejar para pelaku di Olenki.

Tindakan para pelaku telah mengganggu aktivitas pembangunan di Kabupaten Puncak,” tutur Ahmad.

Di Puncak hanya terdapat kantor kepolisian setingkat kepolisian sektor.

Kabupaten yang rawan konflik antara aparat keamanan dan KKB Papua itu masuk dalam wilayah hukum Polres Puncak.

3. Tembak tiga tukang ojek

Tiga pengemudi ojek tewas ditembak anggota KKB Papua di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10/2019).

Ketiganya ditemukan dalam kondisi luka tembak di kepala dan luka sayat disebabkan senjata tajam di sekujur tubuh.

Penemuan ketiga jenazah pertama kali dilaporkan oleh seorang caleg terpilih, Titus Kobogau, yang dihadang dan ditodong KKB Papua saat akan menjemput seorang gembala Gereja Kingmi di Kampung Pugisiga, Distrik Hitadipa, sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Saat itu Titus melihat ketiga korban telah meninggal di tempat.

"Diduga ketiga korban baru saja dieksekusi setengah jam sebelumnya.

Oleh kelompok tersebut Titus diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan menyampaikan kabar kepada Bupati Intan Jaya.

Natalis Tabuni dan Deki Belau (tokoh pemuda) tiba di TKP dan segera mengevakuasi jenazah para korban menuju Puskesmas Sugapa," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, melalui rilis, Sabtu.

Lalu, tiga jenazah tukang ojek itu tiba di Timika, Kabupaten Mimika, Sabtu (26/10/2019).

Ketiga korban bernama Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25) tiba di Timika sekitar pukul 12.30 WIT, setelah diterbangkan menggunakan pesawat dari Intan Jaya, pukul 12.00 WIT.

Ketiga jenazah kemudian langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika, untuk diformalin sebelum diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.

4. Serang PT Freeport

KKB Papua pimpinan Lekagak Telenggen juga melancarkan serangan kepada PT Freeport Indonesia pada Jumat (24/4/2020).

Kali ini sasarannya adalah kendaraan trailer PT Freeport Indonesia dan Pos TNI di rute pengamanan umum (RPU) 47, di Mile 60.

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'TNI-Polri Kontak Senjata dengan KKB di Area Freeport, Papua'

Kronologiya berawal saat KKB Papua menembaki kendaraan trailer PT Freeport Indonesia dan Pos TNI di rute pengamanan umum (RPU) 47, di Mile 60, pukul 09.40 WIT.

Alhasil, serangan KKB Papua itu pun dibalas oleh prajurit TNI-Polri.

Tim pengawalan dari Brimob Satgas Amole yang berada di belakang iringan kendaraan trailer memberikan bantuan kepada personel yang berada di pos RPU 46.

Mereka melakukan tembakan balasan ke arah KKB.

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersbeut.

Hanya saja, tiga kendaraan trailer bernomor lambung 1236, 894, dan 1026 kaca depannya terkena peluru KKB Papua.

"Tidak ada korban dari penembakan tersebut," kata Era dalam keterangan tertulisnya, Jumat siang.

Dari hasil penyelidikan di lapangan, diketahui penembakan yang dilakukan di area Freeport, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah, selama ini dilakukan beberapa KKB yang datang ke Tembagapura dengan pimpinan Lekagak Telenggen.

"Sampai saat ini aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal yang melakukan penembakan tersebut," uja Era.

Baca berita lainnya terkait kekejaman KKB Papua

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved