Pemkot Surabaya
Awali Ngantor di Kelurahan, Cak Eri Dicurhati soal Warisan yang Sulit Dibagi di Kelurahan Bubutan
Mengawali ngantor di Kelurahan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ngantor di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kamis (19/5/2021).
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Parmin
SURYA.co.id, SURABAYA - Mengawali ngantor di Kelurahan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ngantor di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kamis (19/5/2021).
Mulai pagi, Cak Eri menjalankan sejumlah kegiatan kerjanya di Kantor yang berada di Jalan Koblen Tengah No.22 ini.
Di antaranya, menyelesaikan sejumlah administrasi, menggelar rapat, hingga menyapa warga.
"Saya pingin ngantor di kelurahan, salah satunya adalah memastikan pelayanan publik itu berhenti di kelurahan.
Siapa pun bisa datang ke kelurahan ketemu saya," kata Cak Eri.
Uniknya, Cak Eri lantas menerima sejumlah curhatan warga. Mulai dari urusan pelayanan hingga masalah keluarga, di antaranya soal warisan.
"Ada satu warga dari Perak curhat soal keterangan waris. Nah keterangan waris ini kami sampaikan alternatif (solusinya)," katanya.
Seorang warga mengeluhkan warisan mendiang mantan suaminya yang tak bisa dibagikan kepada keenam anaknya.
Sebab, status pernikahan mereka yang telah putus.
Menerima keluhan warga, Cak Eri meminta pejabat bersama para bawahannya untuk berinovasi dalam mencari solusi.
Di antaranya, berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memutuskan masalah warga.
"Kami diskusi. Kami rapat dengan teman-teman kelurahan bersama dinas terkait. Akhirnya, kami mengambil sebuah keputusan. Kemudian menelpon kelurahan, "Tolong dikeluarkan keterangan warisnya: modelnya yang begini'," katanya memberikan contoh.
Menurutnya, dengan berkantor di kelurahan, bukan sekadar mendengar keluhan warga.
Ia juga ingin mencontohkan kepada jajarannya dalam menyelesaikan masalah warga.
Sebab, pihaknya mengakui masih banyaknya pejabat di lingkungan Pemkot yang masih fokus pada regulasi. Namun, enggan mencarikan solusi.
"Jadi saya mohon maaf betul kepada warga Surabaya kalau ternyata dalam hal pelayanan masih ada kemampuan dari anak buah saya yang masih mikir oh aturannya gini, saklek," katanya.
Sehingga, ngantor di kelurahan juga sebagai cara untuk memberikan teladan.
"Bagaimana pengertian terkait solusinya, serta bagaimana dengan inovasi lurah dan camat.
Alhamdulillah tadi kami bisa berikan contoh secara langsung," pungkasnya.