Derita Guru TK Diancam Mau Dibunuh Debt Collector hingga Dipecat Sekolah karena Terjerat 24 Pinjol
Guru bernama samaran Mawar ini diteror para debt collector yang mengancam akan membunuh dan menggorok lehernya.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID, MALANG - Inilah derita guru TK di Malang yang terjerat utang di 24 aplikasi pinjaman online (pinjol).
Guru bernama samaran Mawar ini diteror para debt collector yang mengancam akan membunuh dan menggorok lehernya.
Warga Kecamatan Sukun, Kota Malang ini juga harus kehilangan pekerjaannya sebagai guru TK setelah lembaga tempatnya bekerja mengetahui jeratan utang yang dialaminya.
Karena penderitaan inilah, Mawar sempat berniat mengakhiri hidup atau bunuh diri.
Berikut kronologi nasib yang dialami Mawar:
Baca juga: Nelayan Pamekasan Tenggelam di Pelabuhan Branta Pesisir saat Menebar Jala Ikan
1. Pinjam untuk meneruskan kuliah
Awal mulanya, Mawar meminjam hingga mencapai Rp 40 juta itu, bermula dari keinginannya untuk biaya pendidikan S1.Berokut
"Saya itu kerja di lembaga (TK) sudah 12 tahun. Lalu pada tahun kemarin (2020), dituntut guru harus S1, sedangkan saya masih D2," ujar Mawar kepada TribunJatim.com, Selasa (18/5/2021).
Tuntutan itu diakuinya sulit terpenuhi karena gaji yang didapat dari mengajar TK cuma Rp 400 ribu per bulan.
Sementara biaya kuliah S1 per semester mencapai Rp 2,5 juta.
"Saya mikir apa bisa, akhirnya dikenalkan sama teman pinjaman online itu," ujarnya
2. Pinjam ke pinjol
Dia pun tergiur dengan pinjaman uang secara online itu, pasalnya ibu satu anak itu tertarik dengan kemudahan syaratnya.
Hanya memberikan foto KTP dan memberikan informasi identitas diri.
Mawar pun awalnya meminjam uang di 5 aplikasi pinjaman online.