Citizen Reporter

Ini Peluang Berwirausaha dengan Printer 3D

Guru SMK St Louis Surabaya mengembangkan diri dengan berpraktik merakit dan menjalankan printer 3D. Itu menjadi bekal berwirausaha bagi siswa.

Editor: Endah Imawati
Dokumentasi SMK St Louis Surabaya
Guru-guru SMK St Louis Surabaya merakit dan menjalankan printer 3D yang dapat menjadi bekal siswa untuk berwirausaha. 

Guru Multimedia dan Teknik Elektronika Audio Video SMK St Louis Surabaya berkolaborasi dalam meningkatkan kemampuan di bidang printer 3 Dimensi (3D). Lima guru Multimedia menyiapkan gambar desain 3D yang akan dicetak sedangkan empat guru Teknik Elektronika Audio Video mempelajari cara perakitan dan pemrograman.

Pelatihan dilaksanakan dalam dua kali pertemuan secara online pada 27 Maret 2021 dan 10 April 2021. Diperlukan temu muka untuk menuntaskan pelatihan supaya sempurna. Itu sebabnya, diadakan pelatihan offline di laboratorium sekolah selama dua hari, Sabtu-Minggu (24-25/4/2021).

Aloysius Triyanto, guru SMK Mikael Surakarta yang mendampingi aktivitas itu. Triyanto pakar di bidang printer 3D sekaligus pemilik usaha pembuatan printer 3D yang melayani desain dan cetak produk 3D.

Triyanto menjelaskan, mesin 3D printer merupakan alat untuk membuat benda tiga dimensi dari file digital. Penciptaan objek cetak 3D dicapai menggunakan proses aditif. Dalam proses pembuatan secara ditif, sebuah objek dibuat dengan meletakkan lapisan tips secara berurutan sampai objek terbentuk sesuai dengan yang diinginkan.

“Kelebihan printer 3D antara lain meminimalkan limbah produksi, hemat bahan karena sistemya membangun dan bukan mengikis atau membuang material, serta dapat memproduksi barang dengan sangat detail dan lebih cepat,” kata Triyanto, Minggu (25/4/2021).

Semua peserta memanfaatkan waktu yang tidak banyak itu untuk benar-benar menguasai dan menghasilkan produk yang diinginkan. Itu penting bagi guru sebagai bekal saat mereka mendampingi siswa dalam meningkatkan kompetensi di bidang printer 3D, dari sisi perakitan maupun pencetakan.

Pelatihan itu dilakukan sebagai upaya sekolah menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat serta bekal guru dalam meningkatkan kompetensi desain dan produk multimedia. Guru Teknik Elektronika Audio Video perlu mendalami juga agar memiliki kemampuan dalam penguasaan dalam perakitan dan pemrograman perangkat Printer 3D.

Dengan demikian, siswa Multimedia yang kelak bekerja di bidang desain produk dan cetak 3D memiliki peliang besar dalam berwirausaha dalam bidang itu. Begitu pula dengan siswa Teknik Elektronika Audio-Video. Mereka berpeluang membuka usaha jasa perakitan, pemrograman, serta perawatan printer 3D.

Katarina Watini
Guru SMK St Louis Surabaya
katarinagmeb@gmail.com

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved