Berita Surabaya
Aksi Rombongan Pria Berjubah Putih Dicegat di Suramadu Viral Videonya, Lakukan Ini di Pos Penyekatan
Aksi rombongan pria berjubah putih dicegat masuk Surabaya di jembatan Suramadu, tepatnya di pos penyekatan mengundang perhatian pengendara lain.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Aksi rombongan pria berjubah putih dicegat masuk Surabaya di jembatan Suramadu, tepatnya di pos penyekatan mengundang perhatian pengendara lain.
Mereka menaiki sebuah mobil jenis minbus. Setelah dicegat, mereka turun dan langsung melakukan aksi mengenadahkan tangan ke atas, mirip orang berdoa.
Rupanya, aksi rombongan yang berjumlah belasan orang itu ada yang merekamnya. Videonya pun diunggah di media sosial (medsos) hingga viral.
Video viral tersebut diunggah oleh akun youtube ideazor Official berdurasi 1 menit 54 detik.
Mereka berasal dari Kabupaten Pamekasan sempat diminta turun petugas gabungan yang berjaga.
Baca juga: Kisah Satpol PP Cantik Diculik, 5 Hari Ibunya Bingung Mencari ke Sana Kemari, ternyata Modus Pacar
Saat turun, tiba-tiba belasan orang itu melafalkan doa sambil mengangkat tangan mereka.
Hal itu sempat menjadi pusat perhatian pengendara lain yang melintas.
Rupanya mereka memang tidak ingin masuk ke Surabaya. Mereka sengaja datang di pos penyekatan untuk mendoakan masyarakat agar terbebas dari Covid-19.
"Beliau-beliau itu memang sengaja datang ke sini sifatnya untuk mendoakan saja," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya AKBP Ganis Setyaningrum, Sabtu, (8/5/2021).
Baca juga: Masih Kecil Nekat Setir Innova, Tabrak Pasutri hingga Tewas, Sang Istri Pegawai FKh Unair Surabaya
Ganis menambahkan perilaku warga Pamekasan itu sempat menjadi perhatian warga setempat.
Setelah berdoa selama beberapa menit mereka langsung kembali menuju Madura.
"Beliau hanya sebentar saja berdoa kemudian balik," ujarnya.
Namun, yang sangat disayangkan karena mereka semua tidak ada yang memakai masker.
Bahkan, tidak ada jarak duduk di dalam mobil.
Baca juga: Rekam Jejak Fadeli, Eks Bupati Lamongan Meninggal, Awali Karier dari Pekerja Harian, Ini Biodatanya
"Langsung kami berikan masker. Ya, tentunya kami mohon doanya semua tetap disiplin menjaga dan menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.
Saat ditanya apakah ada perintah putar balik dari petugas, memang mobil tersebut langsung putar balik dengan sendirinya.
"Mereka sengaja tidak mau kemana-mana," pungkas Ganis.
Kapolda sidak ke Suramadu
Sementara itu, Forkopimda Jatim melakukan pengecekan di pos penyekatan Jembatan Suramadu.
Hal ini dilakukan guna memastikan penyekatan kendaraan dari arah Surabaya menuju Madura berlangsung sesuai mekanisme.
Baca juga: Terbaru Info Larangan Mudik di Jatim, Mudik Lokal Juga Dilarang, Ini yang Wajib Anda Ketahui
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, bersama Pejabat Utama Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko, melakukan pengecekan, baik dari kesiapan petugas, maupun mekanisme yang dilakukan dalam melakukan penyekatan.
Forkopimda juga secara langsung menempelkan stiker sebagai tanda, bahwa kendaraan berplat nomor luar Surabaya tersebut, dapat memasuki kawasan Surabaya dan sekitarnya.
Baca juga: Hendak Balapan Liar, 16 Sepeda Motor Diamankan Satlantas Polresta Malang Kota
"Kami dari Forkopimda Jatim melaksanakan pengecekan penyekatan terhadap kendaraan yang masuk maupun yang keluar baik dari Surabaya maupun dari Madura," ujar Nico, Sabtu, (8/5/2021).
Baca juga: Info Mudik Surabaya: Larangan Mudik di Wilayah Aglomerasi, Stiker Khusus Plat Non-L dan W
Lebih lanjut Kapolda Jatim menyampaikan, para pengendara yang hendak melakukan perjalanan keluar atau masuk Surabaya, harus dan wajib dilengkapi surat bebas Covid-19.
"Di mana mekanismenya untuk kendaraan yang masuk dan keluar wajib memenuhi persyaratan seperti surat bebas Covid-19 dan surat perjalanan tugas," pesannya.
Selama penyekatan dilaksanakan, petugas rata-rata telah memutarbalikkan sekitar 100 hingga 200 kendaraan.
Ia juga terus mengimbau kepada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan agar kasus di India atau di negara Asean tidak terjadi di Indonesia.
"Dalam beberapa hari ini, hari pertama, kedua dan ketiga ini sudah banyak kegiatan yang dilakukan. Rata-rata sebanyak 100 sampai 200 dan menurun sampai sekarang 40 persen," tandasnya.
BACA BERITA SURABAYA LAINNYA di SURYA.CO.ID