Berita Malang Raya
Proses Pembangunan Huntara untuk Warga Dusun Brau Kota Batu Telah Rampung
Proses pembangunan hunian sementara (huntara) sebanyak 15 unit untuk warga Dusun Brau, Desa Gunungsari rampung sepenuhnya
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BATU – Proses pembangunan hunian sementara (huntara) sebanyak 15 unit untuk warga Dusun Brau, Desa Gunungsari rampung sepenuhnya.
Deretan rumah semi permanen itu dibangun di lahan seluas 1500 meter persegi yang lokasinya berada di belakang SDN 04 Satu Atap Gunungsari. Hunian itu diperuntukkan bagi 15 KK warga.
Kepala Seksi Banjamsos, Dinsos Batu, Kasmari mengatakan, huntara akan diresmikan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko pada 9 Mei 2021.
Dalam proses akhir, pekerja menyelesaikan pengecatan dan sambungan instalasi listrik.
"Kami bekerjasama dengan CSR salah satu produsen cat untuk penyelesaiannya. Nilainya tidak masuk dalam anggaran pembangunan huntara,” ujar Kasmari.
Sarana dan prasarana pelengkap dalam seperti kasur, bantal dan guling juga sudah disiapkan.
Barang tersebut telah dibeli Dinsos Batu dan saat ini telah berada di gudang milik Dinsos.
"Untuk total keseluruhan anggaran pembangunan huntara dan pemenuhan berbagai logistik yang diperlukan memakan anggaran sebesar Rp 800 juta," ungkap dia, Jumat (6/5/2021).
Baca juga: Tim Satgas Covid-19 Pusat Tinjau Kesiapan Kabupaten Ponorogo Jelang Hari Raya Idul Fitri
Di sisi lain, ada tugas rumah yang harus segera diselesaikan oleh Dinsos Batu. Hingga saat ini, proses pembayaran pendirian huntara belum dilakukan.
Termasuk juga belum melunasi sewa lahan selama satu tahun untuk pembangunan huntara.
"Saat ini dokumen pembayaran masih dalam proses penyelesaian. Sehingga dalam waktu dekat ini sudah bisa dilakukan pembayaran. Terlebih pembangunan huntara juga menggunakan anggaran dari BTT," katanya.
Salah seorang pekerja menuturkan, huntara baru rampung 100 persen per Selasa (4/5/2021). Ada 15 pekerja yang membangun huntara sejak awal April lalu.
Sementara itu di tenda pengungsian hanya menyisakan 4 KK saja yang masih bertahan. Sebagian besar pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing karena sudah merasa aman.
Satu di antaranya yang masih bertahan di tenda pengungsian yakni Umi (40). Rumah miliknya tak bisa ditempati karena rusak akibat pergerakan tanah. Dindingnya retak dan bangunannya miring hampir ambruk.
"Bertahan di sini sampai pindah ke huntara. Mau pulang tapi rumah saya rusak. Pengungsi lainnya banyak yang kembali ke rumahnya," ucap Umi.
Sementara itu, untuk penyaluran logistik bagi korban bencana yang saat ini masih tersimpan di gudang Dinsos. Akan dilakukan ketika SK Wali Kota Batu sudah turun.
Ke depannya para warga akan terus mendapatkan bantuan berupa sembako hingga tiga bulan.
Bangunan huntara berukuran 4x6 meter. Di dalamnya ada dua kamar serta satu ruang serba guna di dalamnya.