Hikmah Ramadan 2021

Ketua Komisi Dakwah & Pemberdayaan Masyarakat MUI Jatim Dr KH Reza Ahmad Zahid Lc: Puasa Zakat Diri

Kisah para nabi tentang tradisi dan ritual puasa mengisyaratkan banyak hikmah diantaranya adalah hikmah keselataman bagi diri orang yang berpuasa.

Editor: Parmin
Foto:mui jatim
Dr. KH. Reza Ahmad Zahid, Lc. MA, Ketua Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat MUI Provinsi Jawa Timur. 

Perisai (جُنَّةٌ) adalah yang melindungi seorang hamba, sebagaimana perisai yang digunakan untuk melindungi dari pukulan ketika perang. Maka demikian pula puasa akan menjaga pelakunya dari berbagai kemaksiatan di dunia. 

Dalam satu riwayat hadits dari Hakim dari Abu Hurairah juga disampaikan bahwa:

لَيسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكلِ وَالشُّربِ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغوِ وَالرَّفَثِ
“Puasa bukan sekedar (menahan diri dari) makan dan minum. Akan tetapi puasa (adalah menahan diri) dari perkataan sia-sia dan jorok.”

Puasa juga mampu menyelamatkan dan menjauhkan orang yang menjalaninya dari fitnah yang dapat menimpanya. Hidup kita diincar oleh fitnah, dari manakah datangnya fitnah? Kita tidak dapat memastikan, fitnah dapat terjadi dari tingkah laku diri kita sendiri yakni ketika kita lalai maka terkadang dapat menimbulkan fitnah yang menerpa diri kita.

Fitnah bisa juga muncul dari salah satu anggota keluarga kita, yakni ketika ada dari bagian keluarga kita lalai, khilaf atau
bahkan melakukan kesalahan maka imbas dari perbuatannya juga dapat mengarah kepada kita.

Fitnah juga bisa muncul dari harta kita, yakni sengaja ataupun tidak sengaja harta yang kita miliki terkadang bisa membuat hati orang lain terhasud.

Selain itu, fitnah juga bisa muncul dari tetangga kita sendiri. Begitulah fitnah, dan kita berharap terbebas dari fitnah dan termasuk solusinya adalah puasa.

فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَمَالِهِ وَجَارِهِ تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصِّيَامُ وَالصَّدَقَةُ وَالأَمرُ بِالمَعرُوفِ وَالنَّهيُ عَنِ المُنكَرِ 
”Fitnah seseorang di keluarganya, hartanya dan anaknya serta tetangganya bisa terhapus oleh shalat, sedekah, dan amar ma'ruf nahyi mungkar.”

Selain keselamatan di dunia, bagi orang yang mengamalkan puasa juga akan mendapatkan keselamatan di akhirat, hal tersebut dikarenakan kelak nanti di akhirat, puasa akan memberi syafa’at dan memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar orang yang mengamalkannya dibebaskan dari siksa api neraka, seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits:

 عَن عَبْدِاللهِ بِنِ عُمَرَوَ رَضَىَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصّـِيَامُ وَالقُرْآنُ يَشْفَعَانِ للِعَبْدِ، يَقُوْلُ الصّـيِامُ
رَبِّ أِنّي مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ والشَّرابَ في النَّهارِ فَشَفِّعنِيْ فِيهِ، وَيَقُوْلُ القُرْآنُ رَبِّ اِنّيِ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللّيْلِ فَشَفِّعني فِيهِ فَيُشَفَّعَاَنِ. (رواه
أحمد وابن ابي الدنيا والطبراني في الكبير والحاكم وقال صحيح على شرط مسلم)

“Dari Abdullah bin Amr RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Shaum (Puasa) dan Alquran akan memberi syafaat bagi hamba (yang mengerjakannya). Shaum (Puasa) akan memohon, ‘Ya Allah, aku akan menghalanginya dari makan dan minum pada siang hari, maka terimalah syafaatku ini untuknya.

’ Dan Alquran berkata, ‘Ya Allah, aku telah menghalangi dari tidur pada malam hari, maka terimalah syafaatku ini untuknya.’ Akhirnya kedua syafaat itu diterima.” (HR Ahmad, Ibnu Abi Dunya, dan Thabrani).

Demikianlah hikmah puasa untuk keselamatan bagi orang-orang yang mengamalkannya,
keselamatan di dunia atau pun di akhirat akan mereka dapatkan.

Semoga puasa kita diterima oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan tentunya kita senantiasa mendapat syafa’at dari puasa yang kita lakukan. Amin yaa Robbal ‘alamiin. (*)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved