KKB Papua
Biodata Brigjen Rusdi Hartono yang Tanggapi Ancaman OPM, Sebut Tak Perlu Khawatir dengan KKB Papua
Brigjen Rusdi Hartono yang menanggapi ancaman OPM, ia menyebut bahwa masyarakat tak perlu khawatir dengan KKB Papua. Ini profil dan biodatanya
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Inilah profil dan biodata Brigjen Rusdi Hartono yang menanggapi ancaman OPM.
Brigjen Rusdi Hartono menyebutkan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dengan keberadaan KKB Papua.
Seperti diketahui, OPM melalui Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melayangkan ancaman setelah KKB Papua resmi dicap sebagai organisasi teroris.
OPM mengaancam akan memusnahkan para pendatang di Papua.
"TPNPB-OPM akan mengumumkan kampanye untuk memusnahkan tidak hanya anggota militer ilegal yang menduduki Papua."
Baca juga: Update KKB Papua Dicap Teroris: OPM Ancam akan Musnahkan Pendatang, Polri Imbau Tak Perlu Khawatir
Baca juga: OPM Ancam Musnahkan Pendatang di Papua, Perburuan KKB Papua Pakai UU Terorisme, Begini Aplikasinya
"Tetapi juga orang ilegal dan pemukim lainnya yang mencuri tanah adat dan sumber daya orang Papua Barat," ujar Amatus Akouboo Douw, Dewan Diplomatik TPNPB-OPM yang berbasis di Australia, lewat keterangan tertulis, Minggu (3/4/2021).
Menanggapi ancaman tersebut, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono meminta masyarakat di Papua tak khawatir dengan ancaman KKB Papua tersebut.
"Masyarakat di Papua tak perlu khawatir dengan keberadaan KKB," kata Brigjen Rusdi Hartono saat dikonfirmasi, Senin (3/5/2021).
Ia menyampaikan, pihaknya memastikan akan menjaga ketertiban dan keamanan seluruh masyarakat di tanah Papua.
"TNI-Polri akan menjaga dan mengawal warganya dalam bingkai NKRI di tanah Papua," ucapnya.
Seperti apa profil dan biodata Brigjen Rusdi Hartono?
Melansir dari Wikipedia, Brigjen Rusdi Hartono lahir di Jakarta pada 27 April 1969.
Ia adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 10 Desember 2020 mengemban amanat sebagai Karopenmas Divhumas Polri.
Rusdi, lulusan Akpol 1991 ini berpengalaman dalam bidang lantas.
Jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Karobinops Sops Polri.
Riwayat Pendidikan:
- AKPOL (1991)
- PTIK
- SESPIM
- SESPIMTI (2014)
Riwayat Jabatan:
- Kapolres Garut
- Wadir Lantas Polda Riau (2010)
- Dirlantas Polda Kepri (2011)
- Dirlantas Polda Jabar (2013)
- Analis Kebijakan Madya bidang Regident Korlantas Polri (2014)
- Kapolrestabes Makassar (2015)
- Kabagkuhjardikbangspes Rokulum Lemdikpol Polri (2016)
- Kabaganev Robinops Sops Polri
- Karobinops Sops Polri (2020)
- Karopenmas Divhumas Polri (2021)
Strategi Mathius D Fakhiri Bongkar Jaringan KKB Papua
Begini strategi Polda Papua membongkar seluruh jaringan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua
Salah satunya dengan menangkap anggota KKB dalam keadaan hidup.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Kapolda Papua Ingin Tangkap KKB Hidup-hidup: Kalau Melawan, Kita Lumpuhkan'
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan langkah ini dilakukan untuk mengetahui jaringannya.
"Tentu kita berusaha menangkap mereka hidup untuk mengetahui jaringannya, tetapi kalau mereka melawan kita akan lumpuhkan," kata Fakhiri saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (2/5/2021).
Kapolda menegaskan, aparat keamanan telah melakukan berbagai upaya untuk menghentikan KKB.
"Tidak boleh lagi orang melakukan aksi kekerasan bersenjata yang membuat orang trauma sehingga penindakan hukum dengan tegas dan terukur kita lakukan," ujarnya.
"Setelah kejadian di Beoga kita ada turunkan tim di sana untuk melakukan pemulihan dan penegakan hukum, kita menggeser juga kekuatan untuk menyekat di Ilaga. Semua penguatan kita di dua titik itu untuk melakukan penindakan kepada mereka (KKB)" kata Fakhiri.
Mathius pun memastikan, penanganan terhadap KKB belum berubah, meski pemerintah melabeli kelompok itu sebagai teroris.
Dia menegaskan, aparat keamanan sebisa mungkin mengedepankan pendekatan kesejahteraan sebelum melakukan penindakan hukum.
"Kita tetap mengedepankan pendekatan kesejahteraan. Tentunya sebagai Kapolda dalam menyikapi keputusan pemerintah tentu kita laksanakan, tetapi tetap berpedoman terhadap apa yang sudah kita lakukan karena disitu penegakan hukum telah dilaksanakan," ujarnya.
Fakhiri tidak menginginkan, penindakan yang dilakukan aparat malah membuat keluarga dari KKB menyimpan dendam.
"Kita tegas tapi terukur, kita tidak main-main dengan kelompok ini, penegakan hukum itu kita lihat secara baik, dampak penindakan itu jangan sampai menimbulkan persoalan baru, kita tidak mau penindakan ini membuat luka," kata dia.
Dalam hal ini, kepala daerah dianggap memiliki peran penting dalam mendekati KKB dengan pendekatan kemanusiaan.
"Kita melakukan soft approach dengan mendekati semua elemen masyarakat, pemerintah daerah di titik-titik krusial kita usahakan agar mereka di depan dengan mengambil langkah konkret dalam melakukan penggalangan untuk menarik mereka (anggota KKB) keluar," kata Fakhiri.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri juga mengungkap enam KKB Papua yang aktif melakukan kekerasan bersenjata yang menyebabkan teror bagi masyarakat.
Menurut Irjen Pol Mathius D Fakhiri, aparat keamanan sudah memetakan kelompok sipil bersenjata tersebut kerap beraksi di sejumlah wilayah di Papua.
"Dari kepolisian, dari yang sudah kita petakan, sebenarnya kelompok ini adalah kelompok yang besar, tapi yang aktif ada enam kelompok di Puncak, Intan Jaya, dan Nduga," kata Irjen Mathius D Fakhiri, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (2/5/2021).
Pada 2021, KKB pimpinan Lekagak Telenggen menjadi kelompok yang paling aktif membuat aksi kekerasan di Kabupaten Puncak.
Kemudian KKB Pimpinan Sabinus Waker pada 2020 sangat meresahkan di Intan Jaya.
Selain itu, Fakhiri menyebut ada juga kelompok baru yang merupakan bagian dari kelompok Lekagak Telenggen yang mulai aktif melakukan teror.
"Ada kelompok Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, ada kelompok Paniai, ada kelompok Ndugama Egianus Kogoya, dan ada sempalan-sempalan kelompok Lekagak yang sudah muncul," kata dia.
Selain enam kelompok tersebut, Fakhiri mengungkap sudah ada beberapa KKB yang sudah tidak aktif.
Bahkan sudah ada yang telah kembali di tengah masyarakat.
"Ada kelompok lain yang kami syukuri sudah tenang, ada yang sudah kembali melakukan aktivitas sebagaimana masyarakat biasa," ungkapnya.
Mengenai keberadaan KKB di Kabupaten Puncak yang dalam beberapa waktu terakhir sering melakukan aksi kekerasan bersenjata, Fakhiri menegaskan aparat keamanan sudah melakukan berbagai tindakan.
"Setelah kejadian di Beoga kita ada turunkan tim di sana untuk melakukan pemulihan dan penegakan hukum, kita menggeser juga kekuatan untuk menyekat di Ilaga. Semua penguatan kita di dua titik itu untuk melakukan penindakan kepada mereka (KKB)," kata Fakhiri.
"Tidak boleh lagi orang melakukan aksi kekerasan bersenjata yang membuat orang trauma sehingga penindakan hukum dengan tegas dan terukur kita lakukan," sambungnya.
Ikuti berita seputar KKB Papua di SURYA.CO.ID