Ramadan 2021

Tanda tanda Malam Lailatul Qadar Menurut Hadist dan Amalan untuk Mendapatkannya

Berikut tanda tanda malam lailatul qadar menurut hadist nabi dan amalan untuk mendapatkan malam lailatul qadar.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Bangka Pos
Tanda-tanda malam Lailatul Qadar 

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Berikut ini tanda tanda malam lailatul qadar menurut hadist nabi.

Simak juga amalan untuk mendapatkan malam lailatul qadar atau malam yang lebih baik dari 1000 bulan tersebut.

Malam lailatul qadar adalah malam ketetapan yang hanya ada di Bulan Ramadan.

Diketahui hari ini umat Islam sudah memasuki hari ke-21 Ramadan 2021.

Sebagian ulama berpendapat malam lailatul qadar jatuh pada 10 hari terakhir Bulan Ramadan, pada waktu malam-malam ganjil, 21, 23, 25, 27 atau malam ke-29.

Baca juga: Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar, 10 Hari Terakhir Ramadan 2021: Berikut Keistimewaan dan Kemuliannya

Sehingga umat Muslim semakin memperbanyak ibadah malam atau qiyamul lail di malam-malam ganjil tersebut.

Mengutip buku berjudul "Rahhasia Kedasyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa" karya Nurhasan Namin, berikut tanda-tanda dari malam lailatul qadar menurut Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah menyabut:

1. Kuatnya sinar cahaya pada malam lailaful qadar, tanda tandanya ketika hadir tidak bisa dirasakan kecuali orang yang berada di daratan dan jauh dari cahaya.

2. Tumakninah (tenang) ketengan hati dan lapang dada seorang mukmin. Orang yang mendapatkan malam lailatul qadar akan merasakan ketenangan dan ketentraman serta lapang dada pada saat malam tersebut lebih banyak dari yang didapatkannya pada malam selain malam lailatul qadar.

3. Angin yang tertiup tenang, yaitu yang tidak tertiup kencang dan gemuruh, dan bahkan udara pada malam lailatul qadar tampak sejuk.

4. Terkadang manusia dapat bermimpi melihat Allah pada malam lailatul qadar, seperti yang dialami sahabat radliyallahu'anhum.

5. Orang yang sholat akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dalam sholatnya dibandingkan malam-malam selainnya.

Selain itu terdapat sejumlah hadist nabi yang menunjukkan tanda-tanda atau ciri-ciri malam lailatul qadar.

1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Dari Ibnu Abbas radliyallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda:

"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.

Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).

2. Malam dengan ciri tertentu

Menurut penjelasan hadist malam itu adalah malam yang cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilempat binatang sampai pagi harinya. Dan sesungguhny tanda Lailatul Qadar adalah, matahari di pagi harinya terbit dengan indah tidak bersinar kuat,  seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan keluar bersama matahari pagi itu (HR. Ahmad)

"Lailatul Qadar adalah malam terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang, dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan binatang (lemparan meteor bagi setan) (HR. At-Thabrani)

3. Kenikmatan ibadah

Sebagian ulama berpendapat orang yang mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar merasakan kenikmatan dalam beribadah.

Namun tidak semua orang bisa merasakan kemuliaan malam lailatul qadar ini.

Imam At-Thabrani mengatakan itu (tanda-tanda lailatul qadar) tidak mesti, seorang muslim bisa saha mendapatkan malam mulia tersebut dab ia tidak melihat atau mendengar sesuatu dari tanda-tanda itu"

Amalan malam lailatul qadar

Bagaimana cara mendapatkan keutamaan malam lailatul qadar? Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad, selengkapnya.

Ustadz Abdul Somad mengutip hadist:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

” Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih“

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” ( HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802 )

"Siangnya siam (puasa Ramadan). Siam itu puasa tapi tetap beraktivitas tapi menundukkan pandangan, tahan lidah," ujar Ustadz Abdul Somad.

“Man qoma romadhona imanan wahtisaban ghofiro lahu ma taqoddama min dzambihi.”

“Barang siapa yang shalat malam pada Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa -dosa yang lalu.” ( HR. Bukhari No. 37 1904, 1905 )

"Sedangkan malamnya qiyam (tegak). Siapa yang qiyam di tengah malam karena iman dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT, habis Magrib ke Isya, habis Isya dengarkan kultum habis itu tarawih, habis tarawih witir, lalu tadarus, tidur. Jangan nonton televisi, nanti payah tahajud malam," pesan Ustadz Abdul Somad.

"Jam 3.00 bangun, dirikan sholat tahajud. Maka tahajud 8 rakaat tiap malam, yang uda witir tidak perlu witir lagi. Kemudian baca istighfar," jelasnya.

"Allah SWT tidak menunjukkan siapa yang akan mendapatkan lailatul qadar, supaya kita senantiasa berharap," tutupnya.

Baca juga: Tata Cara Sholat Tahajud, Amalan untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Simak tulisan lainnya tentang malam lailatul qadar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved