Bertentangan dengan Pernyataan Jenderal Andika Perkasa, Purnawirawan Janjikan 13 Orang Masuk TNI
Bertentangan dengan pernyataan Jenderal Andika Perkasa, dua purnawirawan menjanjikan kepada 13 orang bisa masuk TNI.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Bertentangan dengan pernyataan Jenderal Andika Perkasa, dua purnawirawan menjanjikan kepada 13 orang bisa masuk TNI.
Dua prunawirawan yang merupakan sepasang suami istri berinisial MWY dan IS, diduga melakukan penipuan dengan mengaku dapat memfasilitasi bagi yang ingin masuk menjadi anggota TNI AU dan TNI AD.
Pasutri warga Desa Arang Limbong, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat tersebut sudah beraksi selama enam bulan.
Baca juga: Daftar Lengkap Mutasi TNI AD, AL dan AU Terbaru, 3 Staf Ahli KASAD Jenderal Andika Perkasa Diganti
Baca juga: Aksi KKB Papua Makin Beringas, TNI Kirim 400 Prajurit Yonif 315/Garuda, Dulu Berjuluk Pasukan Setan
Setidaknya ada 13 korban yang berhasil mereka kumpulkan.
Aparat Polres Kubu Raya pun sudah mengamankan mereka.
Seperti dilansir dari Kompas TV dalam artikel 'Menjanjikan 13 Orang Masuk TNI AU dan AD, Purnawirawan Ini Raup Rp 1,1 Miliar'
Para korban diminta menyetorkan uang sebesar Rp 80 juta.
Menurut pelaku, uang itu akan digunakan untuk kebutuhan pelatihan dan pembinaan korban.
Total uang yang dikumpulkan pelaku mencapai Rp 1,1 miliar.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kubu Raya Ajun Komisaris Sujatmiko mengatakan, uang yang disetorkan korban kepada pelaku digunakan untuk modal memberi bimbingan kepada calon TNI.
"Awalnya memberikan bimbingan kepada calon-calon siswa, AD dan AU," ungkap Ajun Komisaris Sujatmiko, Selasa (27/4/2021).
Bukan hanya memberi pelatihan atau bimbingan, para pelaku menjanjikan korban dapat lolos seleksi sebagai anggota TNI AU atau TNI AD tanpa tes.
"Bahkan ada yang tanpa tes yang dibilang sedang mengikuti pendidikan online," ujar Ajun Komisaris Sujatmiko.
Ajun Komisaris Sujatmiko mengabarkan dari total 13 orang korban, hingga kini baru enam orang yang telah memberikan laporan ke Mapolres Kubu Raya.
MWY mengaku, dirinya pernah berhasil meloloskan satu orang.
Dia mengaku uang yang didapatkan digunakan untuk kepentingan pribadi.
Pernyataan Jenderal Andika Perkasa
Sebelumnya, Jenderal Andika Perkasa menemui para orangtua yang anaknya menjadi calon prajurit Tamtama TNI AD tahun 2021.
Melansir dari tayangan di channel youtube TNI AD, pertemuan tersebut digelar secara virtual melalui video conference.
Jenderal Andika Perkasa didampingi jajaran petinggi TNI AD yang menjadi Ketua Pelaksanaan Penerimaan Calon Prajurit, memberikan informasi tentang mekanisme penerimaan calon prajurit TNI AD.
Kegiatan tersebut juga digelar di seluruh satuan Komando Daerah Militer hingga Komando Resor Militer TNI AD.
Jenderal Andika Perkasa di awal Teleconference memberikan 3 nomor handphone dan 1 nomor telepon kabel sebagai nomor aduan jika ada oknum yang menawarkan bantuan dengan cara meminta imbalan.
KASAD memberikan pesan penting bahwa pendaftaran prajurit TNI AD sama sekali tidak dipungut biaya apapun.
“Jadi bapak-bapak, ibu-ibu sekalian singkat saja pertemuan siang ini kami hanya ingin menjelaskan sekali lagi, bahwa pendaftaran yang dilakukan oleh putra dari bapak-bapak ibu-ibu sekalian itu tidak ada sama sekali kewajiban apapun bentuknya untuk membayar.
Masuk untuk jadi Tamtama TNI AD itu gratis, jadi jangan sampai nanti ada orang yang pesan kepada dari putra bapak-bapak, ibu-ibu, atau bahkan ada yang datang nanti ke bapak-bapak atau ibu-ibu bilang bahwa bisa bantu masuk itu tidak benar,” ujar Jenderal Andika Perkasa.
Beliau juga menyampaikan bahwa yang bisa membantu putra bapak-bapak dan ibu-ibu masuk adalah diri sendiri dari pada calon pendaftar.
Karena TNI AD telah benar-benar menyusun tahapan ujian untuk para calon prajurit dan sesuai dengan kemampuannya.
Jenderal Andika Perkasa juga berpesan jika gagal dipendaftaran, jangan menyerah teruslah berusaha.
Apa yang menjadi kekurangan pada diri kita segera perbaiki, dan coba lagi di tahun depan, karena kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.
Berikut video selengkapnya.
Selain itu, Jenderal Andika Perkasa juga berjanji akan menindak tegas para penipu yang menawari masuk TNI AD dengan minta uang imbalan.
Jenderal Andika Perkasa juga membagikan nomor HP yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk melaporkannya.
Pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat ( KASAD) ini diungkapkan dalam sebuah Video Conference pada Jumat (9/4/2021).
Melansir dari laman kodam-udayana.mil.id, saat itu Jenderal Andika Perkasa memberikan pengarahan kepada seluruh orangtua/wali Calon Siswa Secata PK TNI AD Gelombang I TA. 2021 yang berada di wilayah Kodam IX/Udayana, Kodam XIII/Merdeka, Kodam XVIII/Kasuari dan Kodam XVI/Pattimura.
Didampingi jajaran petinggi TNI AD yang menjadi Ketua Pelaksanaan Penerimaan Calon Prajurit, Kasad memberikan informasi tentang mekanisme penerimaan calon prajurit TNI AD yang dilaksanakan dengan transparan dan tanpa dipungut biaya.
Jenderal Andika Perkasa juga memberikan nomor pengaduan kepada orang tua/wali calon siswa dengan tujuan agar transparansi seleksi prajurit TNI AD dapat berjalan selaras dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan.
Guna memastikan bahwa nomor pengaduan telah dicatat dengan baik oleh masing-masing orang tua/wali calon siswa, Kasad langsung menanyakan salah satu orang tua/wali calon siswa di masing-masing wilayah.
Pertama kali, ditunjuk oleh Kasad yaitu dari wilayah Kodam IX/Udayana yang terdiri dari 3 Korem, yakni Korem 161/Wira Sakti di Provinsi NTT, Korem 162/Wira Bhakti di Provinsi NTB dan Korem 163/Wira Satya di Provinsi Bali.
Di Makorem 161/Wira Sakti, Kupang, Jenderal Andika Perkasa menunjuk salah satu orangtua calon siswa yang bekerja sebagai Petani.
Sedangkan di Makorem 162/Wira Bhakti, Mataram, dengan pimpinan Kasrem 162/WB Kolonel Arm I Made Kariawan pertanyaan ditujukan pada salah satu orang tua calon siswa yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga.
Sementara di Korem 163/WSA yang di gelar di GOR Praja Raksaka, Denpasar, Kasad menunjuk salah satu orang tua calon siswa yang bekerja sebagai buruh dari Kabupaten Buleleng, yang mana suaminya diketahui telah meninggal dunia.
Hal ini menandakan bahwa para calon siswa dengan latar belakang apapun mempunyai hak untuk mengikuti seleksi dan menjadi Prajurit TNI AD.
“Kami hanya ingin menjelaskan bahwa pendaftaran yang dilakukan oleh putra dari bapak ibu sekalian itu sama sekali tidak ada kewajiban apapun bentuknya untuk membayar.
Jadi masuk menjadi Tamtama TNI AD itu gratis. Sehingga, apabila ada oknum yang mencoba menawarkan bantuan dengan membayar sejumlah uang maka untuk tidak segan-segan melaporkan baik via telepon, WhatsApp maupun SMS,” jelas Jenderal Andika Perkasa.
Kasad juga menegaskan bahwa Angkatan Darat berusaha semaksimal mungkin untuk menyelenggarakan proses seleksi secara transparan, objektif, adil, tidak diskriminatif, akuntabel dan bebas dari KKN.
"Jadi jangan mau ditipu. Disini ada bapak ibu yang berprofesi sebagai buruh maupun petani, disuruh bayar juta-jutaan, uang dari mana.
Angkatan Darat itu sama sekali tidak membutuhkan uang dari bapak ibu sekalian.
Justru negaralah yang membayar dan memfasilitasi mereka. Saat sudah jadi Prajuritpun nanti akan digaji oleh Negara bukan malah sebaliknya," ucap Kasad.
Lebih lanjut Kasad menyampaikan bahwa yang bisa membantu putra bapak-bapak dan ibu-ibu masuk adalah diri sendiri dari pada calon siswa.
Jadi, jika terdapat oknum TNI ataupun warga sipil yang menawari bantuan untuk masuk menjadi Prajurit TNI AD dengan harus memberikan imbalan uang.
Jenderal Andika Perkasa menegaskan dengan nada tinggi bahwa itu adalah penipuan dan hal tersebut wajib dilaporkan.
"Saya akan mengejar mereka yang sudah minta uang, kalau tentara saya kejar sampai manapun.
Kalau bukan tentarapun saya kejar juga karena itu merusak nama Angkatan Darat," demikian tegas Kasad.
Melansir dari unggahan instagram @tni_angkatan_darat, berikut nomor HP yang dibagikan oleh Jenderal Andika Perkasa.
1. Aspers Kasad: 082137196888
2. Waaspers Kasad bidang Renpers: 081230821771
3. Paban III Binteman: 081344958390
Ikuti berita seputar Jenderal Andika Perkasa