Kapal Selam Nanggala Hilang

Gubernur Khofifah Terenyuh Gendong Bayi Putra Sertu Rusdiansyah Rahman Prajurit KRI Nanggala 402

Gubernur Khofifah Indar Parawansa tampak terenyuh saat menggendong bayi berusia 18 hari putra Sertu Rusdiansyah Rahman yang gugur di KRI Nanggala 402

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Iksan Fauzi
Istimewa/Humas Pemprov Jatim
Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hari Tjahjanto saat menyambangi rumah duka almarhum Sertu Rusdiansyah Rahman di Desa Kragan Kecamatan Gedangan Kabupaten Sidoarjo, Senin (26/4/2021). Sertu Rusdiansyah Rahman menjadi awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali, Rabu (21/4/2021). Di saat itu, Gubernur Khofifah terenyuh gendong bayi putra dari Sertu Rusdiansyah Rahman. 

Sementara itu, Gubernur Khofifah Indar Parawansa juga menegaskan bahwa dari total 53 orang prajurit yang berada di dalam kapal tersebut, 47 orang diantaranya adalah warga Jawa Timur.

"Mayoritas adalah warga kami dari Jatim. Ada yang dari Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Bojonegoro, Lamongan, Bangkalan, Madiun, Probolinggo, Tulungagung, Nganjuk, Kediri, Tuban, dan Banyuwangi," ungkap Khofifah.

Untuk itu duka TNI dan keluarga awak kapal KRI Nanggala 402 adalah duka warga Jawa Timur. Ia mengajak warga Jatim turut bersambung doa untuk para awak kapal yang telah dinyatakan tenggelam tersebut.

Gubernur dan istri Panglima TNI

Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto, Jalasenastri Jatim dan juga Persit Jawa Timur takziyah ke rumah duka almarhum Komandan Satuan Kapal Selam (Dantasel) Koarmada II Kol. Laut (P) Harry Setiawan yang menjadi korban tenggelamnya KRI Nanggala 402, Senin (26/4/2021).

Gubernur Khofifah bersama Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto dan rombongan tiba di rumah duka di Gedangan Kabupaten Sidoarjo sekitar pukul 10.45 WIB dan langsung ditermui oleh keluarga yang tengah berduka.

Sang istri almarhum Dantasel Kolonel Harry Setiawan, Winny Widayanti, menemui langsung kedatangan rombongan yang datang untuk takziyah.

Winny yang juga ibu empat orang anak tersebut tampak kuat dan tegar menahan pilu meski kehilangan suami tercinta.

Pada gubernur dan rombongan, ia menceritakan keseharian sang suami, dan juga menceritakan bagaimana anak-anak mereka juga belajar kuat menerima musibah yang menimpa KRI Nanggala 402.

Ia menyebut bahwa sang suami berangkat sejak hari Senin dan kemudian kapalnya dinyatakan hilang kontak pada Kamis dini hari. Ia mengaku sedih dan pilu saat awal mendengar kabar tersebut.

Namun ia mencoba kuat dan bahkan keliling menemui istri para awak kapal dan menguatkan mereka.

Tak hanya sang istri, ibunda Kolonel (P) Harry Setiawan, Ida Farida, juga turut menemui rombongan yang takziyah.

"Pagi hari ini alhamdulillah kami bersama Ketua Dharma Pertiwi, Jalasenastri, Persit jatim, kami bersama-sama takziah ke anggota keluarga dari 53 prajurit angkatan laut KRI Nanggala-402," kata Khofifah pada media, usai takziyah.

Ia menyebutkan bahwa dari 53 korban kru KRI Nanggala-402 itu sebanyak 47 orang terkonfirmasi adalah warga Jawa Timur. Menurutnya, dukanya keluarga dari seluruh keluarga besar TNI AL dan dan TNI pada umumnya, juga menjadi duka masyarakat Jatim.

"Menyiapkan 47 orang prajurit, termasuk di dalammnya perwira itu bukan sederhana.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved