Kata-kata Bijak RA Kartini Selain Habis Gelap Terbitlah Terang, Pemicu Semangat Emansipasi Wanita

Berikut kumpulan kata bijak RA Kartini selain kalimat 'Habis Gelap Terbitlah Terang'. Jadi pemicu semangat emansipasi wanita.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
ISTIMEWA
Foto RA Kartini (kiri). Quotes RA Kartini 

Penulis: Arum | Editor: Musahadah

SURYA.CO.ID - Berikut kumpulan kata bijak RA Kartini selain kalimat 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.

Sosok RA Kartini dikenal sebagai Pahlawan Nasional Indonesia yang dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita.

Ia juga dikenal sebagai pencetus kata bijak 'Habis Gelap Terbitlah Terang'.

Namun sebenarnya, kata bijak RA Kartini tak hanya itu saja.

Seperti ditulis dalam buku Celoteh R.A. Kartini: 232 Ujaran Bijak sang Pejuang Emansipasi, karya Ahmad Nurcholish.

Baca juga: Biodata RA Kartini Pahlawan Nasonal Pejuang Emansipasi Wanita, Ini Perjalanan Hidup & Prestasinya

Baca juga: Biodata Soesalit Djojoadhiningrat Anak RA Kartini yang Yatim Piatu saat 8 Tahun, Ini Penderitaannya

RM Soesalit Djojoadhiningrat, putra tunggal Raden Ajeng Kartini dengan Bupati Rembang Raden Adipati Joyodiningrat. Berikut profil dan biodatanya.
RM Soesalit Djojoadhiningrat, putra tunggal Raden Ajeng Kartini dengan Bupati Rembang Raden Adipati Joyodiningrat. Berikut profil dan biodatanya. (istimewa)

Berikut selengkapnya dikutip dari Wartakota 'Kumpulan Pemikiran Kartini, Kata Mutiara, Gambar Peringatan Hari Kartini 2021 untuk di Media Sosial'

1. "Seorang guru bukan hanya sebagai pengasah pikiran saja, melainkan juga pendidik budi pekerti."

2. "Tetapi apalah artinya pandai dalam ilmu yang hendak diajarkan itu, apabila ia tidak dapat menerangkannya secara jelas kepada murid-murid."

3. "Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."

4. "Kita dapat menjadi manusia sepenuhnya, tanpa berhenti menjadi wanita sepenuhnya."

5. "Untuk sementara didiklah, berilah pelajaran kepada anak-anak perempuan kaum bangsawan: dari sinilah peradaban bangsa harus dimulai. Jadikanlah mereka ibu-ibu yang cakap, cerdas, dan baik. Maka mereka akan menyebarluaskan peradaban di antara bangsanya."

6. "Bahwa kebahagiaan perempuan yang paling tinggi, sejak berabad-abad yang lalu bahkan juga sampai saat ini adalah hidup selaras bersama laki-laki."

7. "Rampaslah semua harta benda saya, asalkan jangan pena saya."

8. "Pendidikan sekolah bagi anak-anak pada waktu sekarang merupakan hal yang biasa sekali, tetapi kalau jumlah anak mencapai 25 orang, bagaimana mungkin pendidikan yang sebaik-baiknya itu dapat diusahakan bagi mereka semua? Orang tidak berhak melahirkan anak apabila dia tidak mampu menghidupinya."

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved