Berita Bondowoso

UPDATE Harta Karun yang Ditemukan di Bondowoso, Banyak Gelang Emas dan Gerabah Manusia Megalitikum

Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dindikbud Bondowoso, Hery Kusdaryanto hingga kini belum ada penelitian terkait manusia megalitikum di Bondowoso.

Danendra Kusumawardana
Benda peninggalan yang ditemukan di dalam kubur bilik Dusun Kecik, Desa Lojajar, Tenggarang, Bondowoso, Selasa (13/4).SURYA.CO.ID/DANENDRA KUSUMAWARDANA 

SURYA.CO.ID I BONDOWOSO - Penemuan harta karun di kubur bilik di Dusun Kecik, Desa Lojajar, Tenggarang, Bondowoso semestinya jadi peluang bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Bondowoso untuk melakukan penelitian.

Sebab, di dalam kubur bilik itu ditemukan serpihan tulang yang ditengarai bagian betis dan tengkorak manusia.

Penelitian dilakukan guna menentukan usia tulang manusia apakah berasal dari era megalitikum atau klasik (Majapahit).

Sementara, karena banyak ditemukan manik-manik dan gelang emas di dalam gerabah, budaya megalitikum di Bondowoso diperkirakan terus berjalan hingga zaman Majapahit.

Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dindikbud Bondowoso, Hery Kusdaryanto hingga kini belum ada penelitian mendalam terkait manusia megalitikum di Bondowoso.

Kebanyakan, tulang manusia yang ditemukan di kubur bilik dalam kondisi hancur, tak utuh.

Selain itu, warga minim pengetahuan dalam memperlakukan tulang itu.

Seorang warga tengah menengok temuan kubur bilik di dekat rumah Wasit (43), Selasa (13/4).SURYA.CO.ID/DANENDRA KUSUMAWARDANA
Seorang warga tengah menengok temuan kubur bilik di dekat rumah Wasit (43), Selasa (13/4).SURYA.CO.ID/DANENDRA KUSUMAWARDANA (Danensra Kusumawardana)

Contoh kasus, telah terpegang oleh tangan, dikubur ulang, dan disimpan di tempat yang tak sesuai prosedur hingga rusak.

Adapula, dahulu banyak penggali liar yang mencuri peninggalan megalitikum.

Sehingga di dalam kubur bilik, sarkofagus, dan kubur lempeng batu tak ditemukan apa-apa alias kosongan.

"Gambaran masyarakat atau manusia megalitikum di Bondowoso belum diketahui pasti," katanya kepada Surya, Selasa (13/4).

Proses identifikasi manusia megalitikum Bondowoso juga terkendala kondisi tulang tak utuh.

Sebab, jenis tanah di Bondowoso tak mendukung terjadinya proses pemfosilan.

Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dindikbud Bondowoso, Hery Kusdaryanto menunjukkan jenis batu kubur era megaltikum, Selasa (13/4).SURYA.CO.ID/DANENDRA KUSUMAWARDANA
Kasi Sejarah dan Kepurbakalaan Dindikbud Bondowoso, Hery Kusdaryanto menunjukkan jenis batu kubur era megaltikum, Selasa (13/4).SURYA.CO.ID/DANENDRA KUSUMAWARDANA (Danendra Kusumawardana)

"Peneliti Belanda sebenarnya pernah menemukan kerangka manusia di dalam peti kubur megalitikum di Bondowoso. Namun, kerangkanya tak tahu berada di mana dan belum diteliti arkeolog Indonesia," urainya.

Hery mengungkapkan, bila pihaknya ingin menemukan cagar budaya terutama peti kubur yang di dalamnya masih utuh.

Mulai, kerangka hingga bekal kuburnya.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga cagar budaya di Bondowoso. Apabila menemukan benda cagar budaya diharapkan langsung melaporkan kepada kami," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wasit (43) warga Dusun Kecik RT 11 RW 6, Desa Lojajar, Tenggarang, Bondowoso yang tengah menggali saluran air menemukan harta karun yang terkubur dalam tanah.

Harta karun yang tersimpan di kubur bilik itu berada di gundukan batu padas dekat rumahnya.

Kubur bilik yang ditemukan itu peninggalan budaya era megalitikum.

Wasit menceritakan, ketika itu dirinya sedang membuat saluran air pada Senin (12/4) sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat hendak menggali, ia mendapati ada sebuah lubang di permukaan tanah dengan diameter sekitar 8 cm.

"Kemudian, saya mengintip lubang tersebut. Secara kasat mata, tampak ada sebuah ruangan," katanya kepada Surya.co.id Selasa (13/4).

Karena gelap, Wasit mengambil lampu senter dari rumah untuk menerangi lubang agar bentuk ruangan itu terlihat jelas.

Setelah dibantu cahaya lampu senter, Wasit terkejut melihat ruangan di dalam lubang itu.

"Bentuknya ternyata seperti gua. Saya justru takut karena mengira bila gua itu adalah sarang ular. Sebab, warga sekitar kerap melihat ular berkeliaran," paparnya.

Namun, rasa penasaran Wasit begitu kuat untuk menelusuri lubang yang ia anggap di dalamnya terdapat gua itu.

Seorang warga tengah menengok temuan kubur bilik di dekat rumah Wasit (43), Selasa (13/4).SURYA.CO.ID/DANENDRA KUSUMAWARDHANA
Seorang warga tengah menengok temuan kubur bilik di dekat rumah Wasit (43), Selasa (13/4).SURYA.CO.ID/DANENDRA KUSUMAWARDHANA (Danendra Kusimawardhana)

Lantas, wasit mencoba berkeliling menelusuri keberadaan pintu masuk gua.

"Selang beberapa menit, saya menemukan pintu masuknya. Pintu masuk berada di timur lubang awal. Kondisinya tertutup oleh batu berukuran cukup besar dan berbentuk kotak," ungkapnya.

Selanjutnya, batu yang menutupi pintu masuk itu dialihkan oleh Wasit.

Di balik itu, terdapat gua yang cukup besar, kemungkinan bisa menampung sekitar 6 orang dewasa dengan posisi jongkok.

"Saya pun masuk ke gua. Saya menemukan keris, tombak, gerabah, manik-manik, dan tulang di dalam gua. Kondisi keris patah, sedangkan tulang sudah hancur," urainya.

"Sepertinya tulang itu bagian betis dan tengkorak kepala. Tulang-tulang itu saya kubur kembali di tempat pemakaman umum desa. Lalu, saya melaporkan temuan ini ke kepala dusun" pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved