Ramadan 2021
Jadwal 1 Ramadan 2021 Menurut Kemenag dan Muhammadiyah, Simak Aturan Shalat Tarawih di Surabaya
Berikut jadwal 1 Ramadan 2021 menurut Kemenag dan Muhammadiyah. Simak pula aturan shalat tarawih di Kota Surabaya selama pandemi COVID-19
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Penulis: Arum | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Jadwal 1 Ramadan 1442 Hijriah atau Ramadan 2021 masih menunggu keputusan pemerintah melalui sidang Isbat yang digelar Senin (12/4/2021).
Seperti disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin.
"Untuk Isbat awal Ramadan 1442 H pada tanggal 12 April 2021," kata Kamaruddin Amin.
Sementara Muhammadiyah telah menetapkan jadwal 1 Ramadan 1442 H jatuh pada Selasa, 13 April 2021.

Hal ini tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.
Setelah mengetahui jadwal 1 Ramadan 2021, umat Islam mulai melaksanakan ibadah sunnah, Shalat Tarawih.
Dalam artikel ini juga dijelaskan aturan shalat tarawih yang berlaku di Kota Surabaya.
Aturan Shalat Tarawih di Kota Surabaya
Pemerintah Pusat memperbolehkan salat tarawih dan salat Idul Fitri berjamaah pada bulan Ramadan dan Syawal 1442 Hijriah.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/4/2021) kemarin.
"Khusus mengenai kegiatan ibadah selama Ramadan dan kegiatan Idul Fitri yaitu salat Tarawih dan Idul Fitri. Pada dasarnya, diperkenankan atau diperbolehkan," kata Muhadjir.
Hanya saja, salat Tarawih dan salat Ied berjamaah tersebut harus terbatas pada komunitas. Artinya para jemaah di masjid yang menggelar salat Tarawih dan Ied sudah dikenali satu sama lain.
"Sehingga jemaah dari luar mohon supaya tidak diizinkan," katanya.
Sementara Pemerintah Kota atau Pemkot Surabaya tengah mengaji regulasi salat Tarawih bagi seluruh masjid dan musala di Surabaya.
Satuan Tugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kota Surabaya memastikan protokol kesehatan akan diperketat.
"Kami sedang susun (aturan teknisnya). Kami akan bertemu MUI dan Dewan Masjid juga," kata Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto, Selasa (6/4/2021).
Nantinya, akan ada sejumlah aturan yang harus dipatuhi saat beribadah Tarawih.
Misalnya, pembatasan jumlah jemaah yang maksimal hanya sekitar 50 persen dari kapasitas.
Kemudian, kewajiban memakai masker hingga aturan menjaga jarak mulai dari tempat wudu.
"Termasuk, rancangan aturan yang mengharuskan masjid melakukan pengaturan saf. Juga, menyediakan satgas di tiap masjid," kata Irvan.
Semua rancangan tersebut akan dibahas dengan sejumlah aturan lainnya.
"Kami juga mengatur aturan tentang sahur dan buka bersama," katanya.
Prinsipnya, semua kegiatan tak boleh lepas dari protokol kesehatan. Sehingga, ibadah bisa dijalankan dengan kusuk namun juga bisa mengantisipasi adanya cluster penyebaran Covid-19.
Aturan Shalat Tarawih di Masjid Al Akbar
Takmir Masjid Al Akbar Surabaya bakal menggelar Shalat Tarawih berjamaah pada bulan Ramadan 2021.
Gelaran shalat tarawih berjamaah seiring dengan diperbolehkannya oleh Pemerintah dengan syarat tetap melakukan protokol kesehatan.
Mengenai hal ini, masjid terbesar di Jatim, Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) telah siap menggelar ibadah Ramadhan kendati di tengah pandemi.
Sebanyak 240 imam, muazin, guru ngaji dan marbot sudah menjalani vaksinasi COVID-19 jenis Sinovac.
Kemudian kuota jemaah Salat Tarawih hanya 25 persen dari kapasitas masjid.
"Contoh pelaksanaan seperti kuota Shalat Jumat yang sudah berlangsung selama ini," ujar Kepala Humas MAS, Helmy M. Noor, Rabu (7/4/2021).
Kemudian, jamaah Shalat Tarawih akan diarahkan masuk melalui tiga pintu saja. Yakni sisi utara di pintu nomor 3, sisi timur di pintu nomor 23 dan sisi selatan di pintu nomor 43.
Tak kalah pentingnya, jamaah wajib mengenakan masker.
Lalu, harus melalui pengecekan suhu tubuh, masuk bilik sterilisasi dan mencuci tangan dengan hand sanitizer atau sabun dengan air yang mengalir.
Shaf jamaah Shalat Tarawih disesuaikan tanda yang sudah ada di MAS.
"Untuk menghindari kerumunan usai salat, alas kaki jamaah wajib dimasukkan kantong dan dibawa masuk ke dalam masjid. Bisa ditaruh samping shaf shalat. Dimohon kantong membawa sendiri," terang Helmy.
Helmy menambahkan, nantinya Imam Shalat Tarawih akan memakai bacaan surat-surat pendek.
Usai salat tidak ada salaman. Masjid terbesar kedua nasional ini akan ditutup 30 menit selesai Shalat Tarawih atau sekitar pukul 21.00 WIB.
"Demikian ketentuan umum pelaksanaan Shalat Tarawih di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Tahun 1442 H. Semoga Allah senantiasa menganugerah
Tata Cara Shalat Tarawih
Berikut tata cara Shalat Tarawih untuk persiapan ibadah di Bulan Suci Ramadan.

1. Membaca niat Shalat Tarawih di dalam hati.
2. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
3. Baca ta'awudz dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca salah satu surat pendek Alquran.
5. Rukuk.
6. Itidal.
7. Sujud pertama.
8. Duduk di antara dua sujud.
9. Sujud kedua.
10. Duduk istirahat sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
11. Mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama.
12. Salam pada rakaat kedua.
Niat shalat tarawih sendiri
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT TAROOWIIHI ROK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAHI TA’AALA
Artinya: Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala
Niat salat tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli sunnatat-taraawiihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Terjemahannya, "Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Khusus pada malam pertengahan sampai akhir Ramadhan, disunatkan membaca doa qunut.
Doa kunut tersebut dibaca pada rakaat terakhir shalat witir, setelah i’tidal (sebelum sujud).
Setelah selesai Sholat Tarawih, dilanjutkan dengan Doa Kamilin.
Bacaan Doa Kamilin
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.
Artinya:
“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Ikuti berita seputar Ramadan 2021 serta Shalat Tarawih.