Berita Malang Raya
Daur Ulang Sampah Jadi Bahan Ekonomis dan Bernilai Jual Tinggi
Persoalan sampah tidak dapat disepelekan karena bisa berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan.
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BATU – Tantangan yang muncul akibat dari semakin pesatnya perkembangan pariwisata di Kota Batu adalah sampah.
Saat ini, TPA Tlekung dapat menampung sampah 355 m³ per hari atau setara 90 ton per hari.
Jika akhir pekan atau sedang dalam puncak liburan, jumlahnya bisa lebih banyak dari 90 ton.
Kabar baiknya, mayoritas sampah di Kota Batu adalah sampah organik. Jumlahnya mencapai 60 persen.
Meski sampah organik mendominasi, namun perlu ada kesiapan terhadap potensi meningkatnya sampah non organik yang sulit terurai.
Persoalan sampah tidak dapat disepelekan karena bisa berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengajak agar masyarakat pintar memilah sampah dari rumah.
Sejak dari rumah, sampah non organik dan organik bisa dipisahkan. Hal itu akan memudahkan proses daur ulang.
Selain memudahkan proses daur ulang, juga bisa mendorong munculnya potensi ekonomi di masa pandemi seperti saat ini.
Baca juga: Soal dan Jawaban SBO TV SD Kelas 3 Rabu 7 April 2021: Tuliskan Jenis Sudut Yang Dimiliki Gambar
Baca juga: Di Kabupaten Ponorogo, Vaksinasi Covid-19 Tetap Jalan Walaupun Sedang Berpuasa
Baca juga: Razia Gabungan di Lapas Tulungagung, Petugas Temukan Dua Ponsel dan Benda-benda Tajam
Dewanti pun meminta agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bisa membuat inovasi daur ulang sampah yang bernilai ekonomis.
"Keinginan saya, DLH bisa memfokuskan kegiatan melalui upaya-upaya pengelolaan sampah yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam pertumbuhan ekonomi,” kata Dewanti setelah menghadiri kegiatan Batu Recycling Exhibition di Lippo Plaza, Kota Batu, Selasa (6/4/2021).
Persoalan sampah tidak bisa dipandang sebelah mata.
Sampah berkaitan erat dengan kesehatan lingkungan tempat manusia tinggal.
Dewanti mengajak, masyarakat turut aktif menghadapi tantangan ini.
Dalam mengatasi persoalan sampah, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus melibatkan semua komponen masyarakat dalam pengelolaannya.
"Mengingat persoalan sampah merupakan persoalan serius dan multidimensi sehingga diperlukan kepedulian persoalan sampah secara terus menerus,” ungkapnya.
Kepala DLH, Aries Setiawan menjelaskan, pada 2020 upaya pengurangan sampah di Kota Batu sebesar 11,57 persen.
Namun, persentase tersebut masih jauh di bawah target dalam Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) Kota Batu yang sebesar 22 persen.
Pada 2021, pengurangan sampah ditargetkan sebesar 24 persen.
"Maka dari itu, kami bersama masyarakat berkomitmen dan berperan aktif untuk mengurangi sampah dengan cara seperti ini," ujarnya.
Berbagai upaya dilakukan DLH untuk merealisasikan berkurangnya sampah di Kota Batu.
Salah satunya adalah menggerakan truk-truk pengangkut sampah yang dibagi sesuai jadwal untuk mengangkut sampah terpilah.
Dengan penjadwalan itu, truk-truk tidak bisa lagi asal mengangkut sampah lalu membawanya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung.
Truk sampah akan melakukan pengangkutan sampah organik yang dijadwalkan setiap Senin, Selasa dan Kamis.
Sedangkan sampah non-organik akan diangkut setiap Rabu dan Sabtu. Sedangkan sampah B3 diangkut khusus pada Minggu.
Langkah terbaru kali ini adalah membuat bahan pakai dari daur ulang sampah.
DLH Kota Batu menggandeng sejumlah pegiat untuk membuat bahan pakai dari daur ulang sampah.
Harapannya, geliat perekonomian bisa tumbuh dari cara-cara itu.
“Ini contoh bagaimana sampah bisa menjadi bahan baku perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2021, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu menggelar acara Batu Recycling Exhibition, dengan tema 'Sampah sebagai bahan baku ekonomi di masa pandemi' di Lippo Plaza, Kota Batu, Selasa (6/4/2021).
Rangkaian acara di isi peragaan pakaian daur ulang sampah, pemberian penghargaan bagi individu, kelompok, bank sampah, pelaku usaha pengelolaan sampah, pengukuhan koperasi lingkungan, pemberian penghargaan vlog terbaik, pameran produksi daur ulang sampah dan acara bincang-bincang terkait UMKM.