KKB Papua

Penolakan Warga Terhadap KKB Papua Semakin Bertambah, Satgas Nemangkawi Bikin Mereka Makin Terdesak

Penolakan warga terhadap KKB Papua semakin bertambah. Satgas Nemangkawi Bikin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Makin Terdesak

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Antara/HO-Humas Satgas Nemangkawi
Spanduk warga Tembagapura yang menolak KKB Papua. Penolakan Warga Terhadap KKB Papua Semakin Bertambah 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Penolakan warga terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin bertambah.

Sementara itu, TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi juga terus bergerak mendesak KKB Papua.

Melansir dari Antara, seratusan warga pendulang di Utikini Baru, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, menyatakan sikap bersama menolak keras aksi tindak kekerasan KKB Papua.

Baca juga: Sosok Egianus Kogoya Pimpinan KKB Papua, Tantang TNI-Polri Tapi Kabur Digerebek Satgas Nemangkawi

Baca juga: KKB Papua Semakin Terjepit Satgas Nemangkawi, Markas Egianus Kogoya Cs Berhasil Dikuasai TNI-Polri

"Kami mendukung penuh tindak penegakan hukum oleh aparat keamanan TNI-Polri terhadap pelaku tindak kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata" kata juru bicara warga Distrik Tembagapura Pdt. Giman Magay dalam aksi deklarasi bersama warga di Kampung Waa Banti, Jumat.

Pdt. Giman meminta aparat keamanan TNI-Polri wajib menjaga masyarakat yang melakukan aktivitas kerja pendulangan dan melakukan rutinitas keseharian berkebun di area perkampungan Utikini hingga di Banti 1 dan Banti 2.

"Kami menolak keras KKB Papua yang akan masuk, kemudian mengganggu keamanan di kampung kami" kata Giman.

Sebagai tokoh agama Pdt. Giman juga mengajak semua kepala kampung tokoh agama dan tokoh masyarakat supaya bekerja sama mendukung penuh aparat keamanan TNI-Polri.

Sementara itu, tokoh pemuda Jos Magay memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran personel gabungan keamanan TNI-Polri dalam menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat pendulung.

Jos Magay juga secara tegas menolak aksi tindak kekerasan yang kerap dilakukan KKBPapua di Tembagapura.

"Kami menolak keras adanya kelompok-kelompok yang akan masuk, kemudian membuat keonaran karena mereka sangat menganggu ketenangan warga, khususnya di Tembagapura" ujar Jos Magay.

Tokoh pemuda Jos Magay mendukung penuh tindakkan hukum oleh TNI-Polri di Distrik Tembagapura.

Diketahui sebelumnya, KKB Papua kini semakin terjepit oleh TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi.

Setelah KKB Papua Jhony Botak, kini giliran Egianus Kogoya Cs yang terdesak.

TNI-Polri baru-baru ini berhasil menguasai markas KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya di Nduga.

Pasukan TNI yang bertugas di Nduga, Papua dan pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya.
Pasukan TNI yang bertugas di Nduga, Papua dan pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya (kiri). (kompas.com/istimewa)

Hal ini diungkapkan oleh Humas Nemangkawi Kombes Pol. M. Iqbal Al Qudussy, Rabu (31/3/2021).

"Kamp lama markas OPM pimpinan Egianus Kogoya di Kenyam, Nduga telah berhasil direbut aparat keamanan TNI-Polri​​​" kata Kombes Pol. M. Iqbal Al Qudussy dilansir dari Antara.

Pada hari Sabtu (27/3/2021), kata dia, TNI-Polri menguasai markas KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya yang sering kali memunculkan konflik di Papua menggunakan kekerasan, bahkan tidak ragu membunuh warga sipil yang tak sejalan.

Dari data personel keamanan TNI-Polri, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya yang sering membuat kericuhan di Kenyam, Kabupaten Nduga.

Serta sering menebar provokasi kepada TNI-Polri, baik berupa tindakan penyerangan bersenjata maupun provokasi video.

Selain Egianus Kogoya Cs, KKB Papua lainnya yakni Jhony Botak juga sudah terjepit.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri tampaknya tak membiarkan para KKB Papua bernafas lega.

Ia terus memburu para KKB Papua pimpinan Jhony Botak hingga terjepit.

Bahkan, Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan akan menangkap mereka hidup atau mati.

"Kami akan terus mencari Jhony Botak sampai kapanpun.

Para pelaku kejahatan harus kita tangkap atau tahan hidup maupun mati," tegas Irjen Mathius D Fakhiri, Kamis (25/3/2021), dilansir dari laman tribratanews.polri.go.id

Mantan Kapolres Jayapura itu, mengatakan, sebagai negara hukum, masyarakat atau kelompok manapun tidak boleh melanggar hukum atau ketentuan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.

Tambah Kapolda , saat ini pimpinan KKB Papua Kali Kopi Mimika itu, sedang dalam keadaan terjepit.

Hal ini lantaran aparat TNI-POLRI terus melakukan pengejaran.

"Saat ini dia ( Jhony Botak) dalam keadaan terjepit, dan kita tetap terus mengajar dan menunggu sampai dia keluar," bebernya.

Dirinya juga menegaskan bahwa TNI-Polri tidak akan mundur selangkahpun untuk menangkap KKB Papua seperti Jhony Botak dan kelompoknya.

Pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tidak lagi mendulang di kawasan Mile 43 hingga Mile 50 di Kabupaten Mimika Papua. Karena area tersebut sedang diawasi oleh aparat untuk menjalankan tugasnya.

"Untuk masyarakat tolong beri kesempatan kepada kami aparat TNI-Polri untuk menjalankan tugasnya," tuturnya.

Perlu diketahui bahwa Jhony Botak merupakan salah seorang pimpinan KKB Papua bersama kawan-kawan yang saat ini sedang intens melakukan aksinya.

Tokoh Pemuda Berpihak ke TNI-Polri

Selain terdesak karena dikepung Satgas Nemangkawi, KKB Papua ternyata juga tak dapat dukungan dari masyarakat.

Masyarakat lebih memilih mendukung TNI-Polri untuk menjaga keamanan dari gangguang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Contohnya seperi yang dilakukan Tokoh Pemuda Jayawijaya Heskia Hubi.

Melansir dari Antara, Heskia Hubi menyampaikan dukungan pemuda kepada TNI-Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat hingga ke pelosok kampung di wilayah pegunungan Tengah.

"Dan khusus Binmas Noken Polri sangat baik dalam pelayanan karena sampai ke kampung kampung.

Seperti ke kampung kami dengan adanya Polri sebagai masyarakat merasa aman" ujar Heskia Hubi saat dikunjungi personel Binmas Noken yang dipimpin AKP Harbani Paruki bersama dua personel lainnya, Sabtu (27/3/2021).

Heskia Hubi menambahkan, pemuda Jayawijaya Papua mendukung pembangunan di Papua demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua.

"Kami para pemuda sangat mendukung pembangunan di wilayah Papua dan lebih khususnya di Wamena karena pembangunan sangat penting untuk dilanjutkan.

Dengan adanya pembangunan masyarakat bisa merasakan kepedulian pemerintah kepada kami" kata Heskia.

Di tengah serangan fisik dan media dari KKB Papua, menurut Hiskia, para pemuda sebagai generasi penerus bangsa haruslah pintar memilah kebenaran informasi yang beredar di masyarakat.

"Secara garis besar isu atau berita hoaks sangat berpengaruh kepada para pemuda. Namun kami tolak informasi hoak karena dapat berpengaruh kepada masa depan kami dan merugikan banyak orang" ujarnya.

Heskia berharap, para Orang Asli Papua (OAP) bisa turut serta membantu Polri dalam segala kegiatan Binmas Noken.

Menyinggung penerimaan Bintara Noken Polri, menurut Heskia,sebagai tokoh pemuda sangat berharap kepada adik-adik pemuda di kampungnya dan di gerejanya dapat direkrut menjadi anggota Kepolisian Bintara Noken

"Saya sangat mendukung program Polda Papua dalam perekrutan anggota Kepolisian Bintara Noken Polri" harapnya.

Heskia juga mengharapkan, para pemuda di Wamena untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX Papua sebagai tuan rumah .

"Saya mengucapkan terimakasih kepada personel Binmas Noken Polri dimana melaksanakan program yang menyentuh kebutuhan masyarakat di kampung Wesagenya.

Dan Binmas Noken harus tetap jalankan programnya" ujar Heskia.

Baca berita seputar KKB Papua lainnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved