KKB Papua

Puskesmas Dibakar KKB Papua, Pasukan Berlambang Ular Piton Turun Tangan Bantu Warga Kampung Opitawak

Puskesmas Dibakar KKB Papua, Pasukan Berlambang Ular Piton atau Yonif 756/WMS Turun Tangan Bantu Kesehatan Warga di Kampung Opitawak.

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
tniad.mil.id
Pasukan Berlambang Ular Piton atau Yonif 756/WMS saat Turun Tangan membantu kesehatan warga. Puskesmas di wilayah tersebut dibakar KKB Papua 

Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi

SURYA.co.id - Pasukan Satgas Yonif 756/WMS bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menggelar pelayanan kesehatan keliling di Kampung Opitawak, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Pasukan berlambang ular piton itu turun tangan membantu kesehatan warga karena puskesmas di wilayah tersebut dibakar KKB Papua pada 2018 silam.

Melansir dari laman tniad.mil.id, hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 756/WMS Mayor Inf Marolop Edison Bala Hutapea dalam rilis tertulisnya di Timika, Papua, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Daftar Kebrutalan KKB Papua Jhony Botak yang Kini Terjepit, Diburu Satgas Nemangkawi Hidup atau Mati

Baca juga: KKB Papua Dikepung Satgas Nemangkawi dan Tak Dapat Dukungan, Tokoh Pemuda Berpihak ke TNI-Polri

Dikatakan Dansatgas, pelayanan kesehatan gratis berupa pemeriksaan dan pengobatan itu, merupakan wujud nyata Satgas Yonif 756/WMS membantu mengatasi kesulitan masyarakat akan akses kesehatan.

“Terlebih Puskesmas di sini telah dibakar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Maret 2018 lalu, sehingga masyarakat tidak bisa mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut,” ucapnya.

Lebih lanjut disampaikannya, selain itu gelar pelayanan kesehatan gratis ini juga untuk menjamin kesehatan masyarakat Kampung Opitawak yang sebagian besar baru kembali dari pengungsiannya di Timika untuk menghindari teror kekejaman dari KKB Papua.

“Semoga kegiatan ini bermanfaat untuk menjadikan masyarakat yang sehat sehingga dapat bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya disini membangun Papua yang aman, damai, dan sejahtera dalam mewujudkan Indonesia maju,” ujarnya.

Sementara itu, Nemanus Omabak salah satu warga Kampung Opitawak menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas kepedulian Satgas Yonif 756/WMS bersama Dinas Kesehatan yang telah mendatangi kampungnya dan memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis kepada warga.

“Kami berharap bapak-bapak TNI dapat terus berkunjung ke kampung ini, karena kehadiran bapak-bapak tidak saja peduli atas kesehatan kami semua.

Juga memberikan perasaan aman bagi masyarakat kampung yang trauma akibat kejahatan dari KKB Papua,” pungkasnya.

KKB Papua Dikepung Satgas Nemangkawi dan Tak Dapat Dukungan

Sementara itu, KKB Papua saat ini sedang terdesak karena dikepung Satgas Nemangkawi dan tak dapat dukungan dari masyarakat.

Masyarakat lebih memilih mendukung TNI-Polri untuk menjaga keamanan dari gangguang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Contohnya seperi yang dilakukan Tokoh Pemuda Jayawijaya Heskia Hubi.

Melansir dari Antara, Heskia Hubi menyampaikan dukungan pemuda kepada TNI-Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat hingga ke pelosok kampung di wilayah pegunungan Tengah.

"Dan khusus Binmas Noken Polri sangat baik dalam pelayanan karena sampai ke kampung kampung.

Seperti ke kampung kami dengan adanya Polri sebagai masyarakat merasa aman" ujar Heskia Hubi saat dikunjungi personel Binmas Noken yang dipimpin AKP Harbani Paruki bersama dua personel lainnya, Sabtu (27/3/2021).

Heskia Hubi menambahkan, pemuda Jayawijaya Papua mendukung pembangunan di Papua demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat di tanah Papua.

"Kami para pemuda sangat mendukung pembangunan di wilayah Papua dan lebih khususnya di Wamena karena pembangunan sangat penting untuk dilanjutkan.

Dengan adanya pembangunan masyarakat bisa merasakan kepedulian pemerintah kepada kami" kata Heskia.

Di tengah serangan fisik dan media dari KKB Papua, menurut Hiskia, para pemuda sebagai generasi penerus bangsa haruslah pintar memilah kebenaran informasi yang beredar di masyarakat.

"Secara garis besar isu atau berita hoaks sangat berpengaruh kepada para pemuda. Namun kami tolak informasi hoak karena dapat berpengaruh kepada masa depan kami dan merugikan banyak orang" ujarnya.

Heskia berharap, para Orang Asli Papua (OAP) bisa turut serta membantu Polri dalam segala kegiatan Binmas Noken.

Menyinggung penerimaan Bintara Noken Polri, menurut Heskia,sebagai tokoh pemuda sangat berharap kepada adik-adik pemuda di kampungnya dan di gerejanya dapat direkrut menjadi anggota Kepolisian Bintara Noken

"Saya sangat mendukung program Polda Papua dalam perekrutan anggota Kepolisian Bintara Noken Polri" harapnya.

Heskia juga mengharapkan, para pemuda di Wamena untuk mendukung penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XX Papua sebagai tuan rumah .

"Saya mengucapkan terimakasih kepada personel Binmas Noken Polri dimana melaksanakan program yang menyentuh kebutuhan masyarakat di kampung Wesagenya.

Dan Binmas Noken harus tetap jalankan programnya" ujar Heskia.

Seperti diketahui, siasat Satgas Nemangkawi mengepung tempat-tempat publik demi menghindari serangan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) membuat KKB Papua kelaparan.

Seorang pentolan KKB Papua kelaparan dan makin susah bergerak karena banyaknya Satgas. Video dia curhat kepada temannya  menggunakan HT pun viral. Foto kanan : Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Seorang pentolan KKB Papua kelaparan dan makin susah bergerak karena banyaknya Satgas. Video dia curhat kepada temannya menggunakan HT pun viral. Foto kanan : Prajurit TNI tengah berkonsentrasi saat melakukan pengintaian di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua. (Kolase tangkapan layar IG/Achmad Nasrudin Yahya)

Baca juga: Pernah Basmi KKB Papua, Jenderal dari Kopassus I Nyoman Cantiasa Ajari Pasukan Bertempur: Kau Sikat

Baca juga: KKB Papua Sudah Terdesak Satgas Nemangkawi, TNI Segera Kirim Lagi Pasukan Berkemampuan Raider

Dari obrolan pentolan KKB Papua dengan anggotanya melalui handytalky (HT), mereka sudha merasakan susah makan dan putus asa.

Mereka pun memilih mundur dan mengancam akan menyerang kampung halaman Bupati Paniai di Distrik Kebo, Intan Jaya, Papua.

Dalam kondisi putus asa akibat tak diberi ruang gerak oleh Satgas Nemangkawi, KKB Papua pun melakukan intimidasi dan propaganda.

Video tersebut merekam bagaimana KKB Intan Jaya berkomunikasi melalui HT dengan pentolan KKB Papua yang semakin terdesak.

Bahkan dalam rekaman tersebut, mereka akan menculik gadis untuk dilecehkan hingga melakukan tindak kejahatan yang lain.

Khusus di kampung halaman Bupati Paniai, mereka mengancam akan membunuh anak-anak di sana.

Hal itu imbas dari Bupati dianggap tidak bertanggungjawab atas uang klaim mereka sekitar Rp 2,3 miliar.

Mereka akan bersikap brutal, termasuk akan menembnaki pesawat dan helikopter yang berada di kabupaten tersebut.

Mereka juga memerintahkan menculik seorang gadis dan menyiapkan kebun sebagai tempat melakukan pelecehan. Mereka juga ingin membunuh anak-anak.

Dalam video viral di Instagram, tampak seorang pimpinan OPM berkomunikasi dengan pentolan KKB Papua Lainnya.

Mereka berkomunikasi menggunakan alat handytalky (HT). Keduanya sama-sama menceritakan kondisinya.

Bahkan, salah satu pentolan OPM memilih mundur duluan. 

Berikut dialog antar pimpinan KKB Papua yang sudah merasakan sulitnya hidup dan kelaparan di hutan.

"Mereka (TNI-Polri) semakin banyak, kami mau mundur saja," kata pentolan KKB ini dengan bahasa asli Papua.

Rekannya di seberang sambungan HT pun merasakan hal yang sama.   

"Jadi begini bapa, kami disini juga susah, di sini kami juga susah untuk makan," katanya. 

Selanjutnya pentolan KKB ini memutuskan akan mundur, sementara kelompok lain di seberang diminta untuk tetap bertahan. 

"Ya sudah kalau kalian bertahan, kami mundur duluan saja," katanya. 

Berikut videonya.

Baca berita KKB Papua lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved