Konflik Partai Demokrat

Kader Demokrat Surabaya Lakukan Ini Usai Pikiran dan Tenaga Terkuras Ulah Moeldoko dkk 2 Bulan

Menurut Lucy Kurniasari, sejak awal sudah merasakan jika kubu Moeldoko akan kalah. Ia sangat yakin kebenaran dan keadilan pasti hadir

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Fatkhul Alami
Surabaya.Tribunnews.com/Nurani Faiq
Pengurus DPC Demokrat Surabaya sujud syukur begitu Pemerintah menolak KLB kubu Moeldoko, Rabu (31/1/2021) 

Editor: Fatkhul Alami

SURYA.co.id | SURABAYA - Pengurus DPC Partai Demokrat Kota Surabaya langsung sujud syukur begitu mendengar pemerintah menolak Kongres Luar Biasa (KLB) Moeldoko. Ini sebagai ekspresi syukur atas manuver Moeldoko.

"Kami ikuti sejak awal pengumuman dari pemerintah dengan deg degan. Alhamdulillah, pemerintah menolak KLB Moeldoko," ungkap Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya Lucy Kurniasari, Rabu (31/3/2021).

Menurut Lucy Kurniasari, sejak awal sudah merasakan jika kubu Moeldoko akan kalah. Ia sangat yakin kebenaran dan keadilan pasti hadir di negeri tercinta

"Terus terang, hampir 2 bulan ini, pikiran dan tenaga terkuras oleh ulah Moeldoko dan kawan kawan," tegas Lucy.

Lucy menambahkan, imun Demokrat makin kuat dengan adanya cobaan luar biasa ini.

Dengan adanya pengumuman ini, lanjut Ning Surabaya 1986 ini, Partai Demokrat segera melanjutkan program program kegiatan politiknya untukmenyongsong tahapan pemilu yang dimulai sekitar Nopember 2022.

Rasa syukur juga diucapkan Moch Machmud. Wakil Ketua 1 DPC Partai Demokrat Surabaya ini menyatakan, meski awalnya deg-degan tapi akhirnya lega setelah pemerintah mengumumkan menolak permohonan Partai Ddmokrat versi KLB.

"Kejadian ini akan jadi pengalaman luar biasa untuk membuat Partai Demokrat makin kuat dan tangguh dalam menghadapi segala masalah," jelas Machmud yang juga Ketu Fraksi Demokrat-Nasdem Kota Surabaya.

Siswandi, Wakil Ketua 4 DPC Partai Demokrat menambahkan menyebut akan menjadikan pengalaman Dekokrat sebagai guru terbaik.

"Kita tidak boleh lengah, apalagi sombong. Kita tetap berjuang dengan menjadikan kasus ini sebagai instrospeksi bersama," tandas Siswandi yang juga Ketua Paguyuban Reog Surabaya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved